Daniel, Kioku, Aegil, dan Kireina sudah berada di pingir sungai kecil, Daniel mengajak ketiga orang ini, untuk membicarakan sesuatu yang penting.
"Rei, apa kau berpencar dengan yang lainnya, untuk menemukan Zani?" tanya Daniel tajam.
"Benar, Yang Mulia," jawab Kireina sopan.
"Bagaimana dengan Wulan, bukankah dia sudah menjadi Ratu di kerajaan bumi, kerajaan Saint?" Tanya Daniel penasaran.
"Benar, Yang Mulia, tapi kami tidak bisa memberi tahunya, karena sekarang di juga seorang Ratu, bukan hanya ksatria cahaya," jelas Kireina sopan.
"Begitu," ucap Daniel paham lalu berbalik menghadap sungai, "tapi, lama-lama dia pasti akan tahu kan?" Lanjutnya sambil melirik kearah Kireina lalu tersenyum hangat.
Kireina hanya membulatkan matanya sempurna, karena ia tidak memikirkannya sampai ke sana.
"Anda benar, Yang Mulia, saya tidak memikirkannya sampai ke sana," ucap Kireina jujur.
"Baiklah, Kioku, pergilah ke kerajaan Saint, beri tahu kepada Raja Izana dan Ratu Wulan, kita akan berkunjung ke kerajaan mereka," perintah Daniel santai tanpa memandang lawan bicaranya.
"Baik, Yang Mulia." Kioku langsung melesat pergi menuju kerajaan Bumi, kerajaan Saint.
Begitu Kioku pergi, ketiga orang itu diam tanpa suara, Kireina memikirkan sesuatu dengan cemas, Aegil bersandar di pohon dan menutup matanya lalu Daniel memandang kearah sungai sambil memikirkan sebuah strategi.
"Yang Mulia, sebaiknya kita kembali ke perkemahan," ajak Aegil santai lalu membuka matanya dan berjalan mendekat ke Daniel.
"Kau benar, hari juga sudah semakin sore, ayo," ucap Daniel santai lalu berjalan mendahului dan diikuti oleh Aegil serta Kireina.
***
"Silakan Yang Mulia Putri," ucap Oka sambil memberikan segelas teh yang masih hangat dengan sopan.
"Terima kasih, Oka," ucap Dinda sambil tersenyum hangat dan menerima segelas teh yang di buat oleh Oka.
"Bagaimana keadaan Ita?" tanya Dinda khawatir.
"Tuan Putri Ita belum juga bangun, Yang Mulia, saat ini Anggi masih berusaha untuk menyembuhkan tuan Putri Ita," jelas Oka sopan.
"Benarkah? Apa dia akan baik-baik saja?" tanya Dinda khawatir sambil melirik kearah tenda tempat Ita berbaring.
"Tuan Putri Ita pasti baik-baik saja," jawab Oka menenangkan Dinda.
"Kau benar, Ita anak yang kuat," ucap Dinda sambil tersenyum senang tanpa mengalihkan pandangannya.
"Kami kembali," sapa Daniel yang sudah masuk ke dalam pelindung yang menelilingi perkemahan mereka.
"Selamat datang, papa," sambut Dinda lembut.
Dinda memperhatikan di belakang Daniel, disana hanya ada Aegil dan Kireina. Bukannya tadi Kioku juga ikut? Batin Dinda bertanya bingung.
Daniel langsung duduk di dekat api unggun lalu diikuti oleh Aegil dan Kireina.
"Apa Anda ingin teh, Yang Mulia?" tanya Oka sopan.
"Iya, aku sangat haus saat ini," jawab Daniel santai.
"Baik, Yang Mulia, apa kalian juga mau teh?" ucap Oka lalu beralih kepada Aegil dan Kireina.
"Iya, aku mau, terima kasih," jawab Kireina sambil tersenyum senang.
"Tidak, terima kasih, aku ingin tidur saja," ucap Aegil santai lalu berdiri, dan memberi hormat kepada Daniel dan Dinda, setelah itu ia berjalan pergi ke tendanya untuk tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven Kingdom [END]
Fantasy#3 fantasy Dunia yang damai harus kembali hancur, karena munculnya kembali kekuatan kegelapan. Kerajaan langit atau kerajaan Heaven adalah kerajaan yang yang menjaga perdamaian dunia. Kegelapan mulai kembali muncul dan menyebarkan ketakutan dikeraja...