Aku membuka mataku, bau obat-obatan langsung masuk ke indra penciumanku.
Ah pusing.
Ruangan bernuansa putih ini langsung bisa kuketahui di mana letakku sekarang, rumah sakit.
"Shit." Aku mengumpat ketika rasa pusing langsung menyerbu kepalaku.
Mataku melirik ke samping, ah ada gelas. Tanganku terjulur mengambil gelas itu sebelum akhirnya gelas itu pecah.
PRANGG!
Pintu ruanganku langsung terbuka, menampil sesosok suster.
"Ngh.."
"Kau sudah sadar? Jangan melakukan hal yang susah dahulu, jika butuh sesuatu tekan bel saja. Aku akan membersihkan pecahan gelas ini dulu, biar aku meminta gelas yang baru."
Aku mengangguk, "I-iyaahhh. Te-terima-kasih."
Jadi malukan aku --"
Suster itu mengambil sapu kemudian mulai menyapu pecahan gelas yang tadi, lalu membersihkannya.
Ia keluar dari kamar kemudian kembali dengan membawa nampan.
"Ini susu dan air putih untukmu, juga sarapan untukmu, kau pasti sangat lapar, sudah seminggukan tidak sadarkan diri."
Aku mengangguk.
Aku merasakan sakit di kepalaku memang, tangan juga, tapi kenapa kakiku serasa kaku ya?
Padahal sebelum aku menutup mata rasanya sangat sakit.
Suster itu membuka tirai besar-besar, sinar matahari langsung menerpaku.
Silaunya.
"Sus, kenapa kakiku ngilu ya tapi tidak sakit? Padahal aku ingat saat tabrakam terjadi kakiku rasanya sakit sekali."
Suster itu menatapku nanar.
Kenapa ini?
Aku langsung membuka selimut yang menutupi kakiku sedari tadi.
Mataku melebar ketika melihat apa yang terjadi.
"S-sus, ini ngak mi-mimpikan?" ucapku sambil bergetar.
"Kakimu mengalami benturan saat kecelakaan, kakimu juga sempat terjepit, dan ternyata kakimu sudah membusuk sehingga harus diamputasi."
Membusuk?
"Jadi aku akan menjalani hari-hariku tanpa kaki?" Aku menahan tangisanku. Lalu bagaimana dengan korbanku? Rutinitas keseharianku pasti susah jika tanpa kaki.
"Kau bisa menggunakan kaki palsu walaupun rasanya berbeda dengan yang asli."
Aku melemaskan bahuku, pupus sudah harapanku.
Dengan kaki utuh saja aku ditindas apalagi tanpa kaki?
"Sudahlah, bisa kau tinggalkan aku sendiri?" pintaku dengan air mata yang sudah mulai bercucuran.
Kakiku.
Ah.
Rasanya tidak mungkin kakiku hilang, i-ini seperti mimpi, mimpi terburuk. Kalau ini mimpi, aku mohon, bangunkanlah aku dari mimpi ini.
Astaga aku lupa sesuatu.
ELLY!
Dia pasti kenapa-napa.
Aku memencet bel pada dinding yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit jika ada sesuatu yang terjadi.
Beberapa menit kemudian, suster yang tadi kembali.
"Sus, aku ingin bertanya, ke mana perginya temanku?" tanyaku heran.
"Teman? Sejak kapan? Saat kau ditemukan di dalam mobil, tidak ada siapapum selain dirimu."
Tidak mungkin dia kaburkan?
Dan
Tidak mungkin juga dia ditangkap polisi.
Dua alasan yang sangat tidak masuk akal.
"Suster serius?"
Suster itu mengangguk.
Aku menunduk dengan lesu, "Yasudah silahkan tinggalkan aku lagi."
Ke mana perginya Elly?
Ah sial aku kebingungan, sudahlah mungkin saat itu dia memang kabur atau dia yang merencanakan ini?
Apa-apan sih Jena! Kau ini bodoh, masa dengan teman sendiri curiga. Bodoh! Bodoh! Bodoh!
Tapi ke mana Elly? Aku bingung, jima tidak ada Elly siapa yang akan mebantu aku melaksanakan pembunuhan ini lagi?
•••
HAI!! INCESS KAMBEK, HUH DARI KEMAREN RANKNYA NAIK TURUN MAJU MUNDUR CANTIK MULU KESEL. TRUS READERSNYA JADI MAKIN LAMA --" BIASANYA SEHARI 100 SEKARANG 30/40 MALAH BISA 20/10 AU AH BETE.
IYA TAU INI PENDEK BANGEN, INI KARENA GA MOOD DAN BETE TINGKAT DEWA DAN NGANTUK DAN LAPER. JADI INILAH EFEKNYA.
SEBENRRNYA INI UDA MAU DIPUBLISHH DARII KEMAREEEEENNNN TAPI.... TERNYATA... GUE SALAH AMBIL ALUR, GUE AMBIL JADI SI JENA BUTA PADAHAL JANGAN KEK GITU YA, MALAH GUE YANG JADI MABOK ALUR --"
JADI GUE ULANG DEH PADAHAALL YAAAHHHHHH UDAA BANYAK WORDSNYAAA *INIBOHONG*
TAU GA SIH KESEL, TAPI YA MABOK ALUR INTINYA, JADI BERSYUKUR LAH KARENA DAKU SUDAH APDET ARI INI. BHAYX!
OH IYA INI TUH RELA-RELAIN NGE APDET, PADAHAL SENIN UL 3, PLAK. KESEL, PENGEN GUE BUNUH GURUNYA. TAU KESEL KAN? YA KESEL!
JANGAN LUPA COMMENT DAN VOTE WOYU AWAS SAMPE LUPA!!
BTW INI CUMA 600 WORDS+
GUE LUPA BLG KALO CRITA INI MAU GUE PRIVATE, KALO JADI!
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Behind The Mask
Misterio / Suspenso[complete] Aku. Si gadis yang selalu ditindas. Tidak pernah dianggap. Selalu diabaikan. Dianggap sampah. Aku dulu selalu terdiam. Namun, kini aku telah berubah. Semua akan terbalaskan. Sesuai yang mereka lakukan kepadaku. Jika kamu melakukan yang sa...