21 : Devil Gangster

124 23 20
                                    

Hari ini aku sudah diperbolehkan sekolah setelah izin selama berminggu-minggu. Dengan catatan menggunakan kaki palsu.

Tidak nyaman.

Aku melangkahkan kaki ke sekolah dengan menggunakan kaki palsu. Ya walaupun sedikit tidak nyaman, oh salah maksudnya sangat tidak nyaman.

Dan sepertinya kabarku tentang kecelakaan itu dan kakiku yang lenyap (ini apa banget --') telah diketahui satu sekolahan, uh aku tak peduli juga.

Aku melangkahkan kakiku memasuki gerbang sekolah.

Dan hinaan-hinaan semakin panas.

Sabar Jena.

"Hih, anak culun itu sudah tidak punya kaki ya?"

"Kasian banget, hidupnya pasti menderita, makan tuh kaki."

"Gengs ada yang kakinya hilang satu nih."

Satu geng cowok menghampiriku, setelah kuhitung ternyata jumlahnya ada 4.

Wahh, korban baru, ASYIK!!!

Oke, sekarang acting dimulai!

Aku menunduk.

Salah satu dari mereka berjalan ke arahku kemudian mengangkat daguku.

"Kalo lagi berhadapan sama kita, jangan nunduk, ngerti? Kita ada di depan kau bukan di bawah!" bentaknya sambil mencengkram daguku kasar.

Aku mengangguk lesu.

"ANU! Jangan kasar-kasar dong sama cewek, kasian!" seru salah satunya lagi.

Oh jadi namanya Anu? Watdepak, nama yang keren.

"Jangan panggil aku Anu, nama Aku Anur goblok," kata si Anu.

Masa bodo namanya Anu atau Anur, aku akan tetap memanggilnya Anu.

"Ka-kalian siapa?" tanyaku pelan.

"HAHA, kau gak tau kami? Pft, bodoh dasar. Ka, kenalin nama kami."

Cowok yang membelaku tadi mengangguk kemudian memperkenalkan anggota geng mereka satu-satu.

"Geng ini bernama Devil Gangster.Namaku Danoka, panggil saja Oka. Yang itu Anur, panggil saja Anu--"

"Anur bodoh!"

"Iya itu la, sebelah kananku namanya Dannis, dan sebelah kiriku adalah Bryan."

Aku mengangguk mengerti, tanpa berani menatap mereka lagi.

"Angkat kepalamu cacat!" seru Dan. Panggil dia Dan okey, aku malas menyebut namanya yang asli.

Aku mengangkat kepalaku ragu.

"Kok kau bisa masuk ke sekolah ini sih, padahal kan kau jelek, bodoh, dan cacat, haha!" ejek Anu.

"Terserah aku dong mau masuk sekolah manapun, dasar tolol." Tadinya aku ingin menjawab seperti itu, tetapi aku harus berpikir dua kali deh daripada aku mati di tangan mereka, kan tujuanku membuat mereka mati di tanganku.

"Kalian ini kasar sekali sih, dia juga punya kekurangan kali," bela Oka.

Wah, sepertinya dia akan menjadi anggota favoritku di geng ini.

Hanya dia sepertinya satu-satunya yang tidak akan ku jadikan korban.

"Kau tidak punya teman ya, makanya sendirian. Atau..."

"Temanmu meninggalkanmu karena malu punya teman cacat." Dannis melanjutkan ucapan Bryan.

Sekilas aku terbayang-bayang dengan Elly, ke mana dia pergi?

Ah lupakan saja Jena.

"Hush kalian ya."

"Apa sih Oka, kau suka dengannya makanya membela terus-menerus?"

Oka menggeleng, "Tidak, aku hanya tidak suka cara kalian memperlakukan perempuan."

"Huh, bilang saja kau suka dengannya, tidak kusangka tipe cewekmu menurun ya menjadi yang jelek dan rendah seperti ini. Cacat pula, haha, kupastikan hidupmu alan menderita jika suka dengannya."

Mereka melangkah pergi, meninggalkan aku dengan Oka.

Oka tersenyum ke arahku, "Sabar ya, jangan masuki hati omongan mereka, mereka memang seperti itu. Mereka tidak pernah berfikir jika berkata-kata."

Oh sayangnya, aku sudah memasuki kata-kata mereka ke dalan hatiku. Mereka semua pria bodoh yang akan masuk ke dalam neraka sebentar lagi.

Aku mengangguk, "Terima kasih ya kau sudah membelaku."

"Sama-sama."

"Yasudah aku masuk ke kelas dulu ya, sebentar lagi pasti bel."

Ia mengangguk, kemudian aku melangkah pergi.

Selamat datang stupid boys ke dalam nereka, akan kupastikan kalian akan menyesal karena sudah berurusan denganku.

•••

Halo! Makasih yang udah nunggu cerita ini sampe update hehe. Aku tadinya sengaja nungguin readers sampe 2.5k tapi aku males. Trus nungguin lagi sampe 2.8k, dan sekarang udah 2.9k hehe. Bentar lagi 3k deh.

Janji deh bakal rajin-rajin update, tapi 500words aja ya kalo update. Soalnya aku bakal sibuk sama pr-pr apalagi bentar lagi UAS hehe.

Belum lagi harus update cerita yang lain, masih pending cerita yang lain.

Ulangan-ulangan dsb, mohon bersabar ya nungguin update :) karena aku lagi libur, aku usahain satu kali sehari updatenya :v

Makasihh lagi ya yang udah nunggu. Jangan lupa comment n vote, udah segitu aja.

Oh iya, jangan lupa baca cerita aku yang lain ya.

Mapkan jika part kali ini sungguh pendek dan gaje. TQ.

 TQ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Girl Behind The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang