Jena POV
Kalau kalian menjadi diriku, apa yang kalian rasakan?
Sahabat yang kalian percayai ternyata dalang dari semuanya.
Kalian berfikir dia adalah satu-satunya orang yang baik yang tersisa di dunia ini, tapi nyatanya bukan begitu.
Aku merasakan kalau itu... sakit.
Well, aku menolak Al demi dia.
Aku juga tersakiti di posisi itu.
Aku melakukan demi dia.
Tapi dia?
Huh, lupakan.
Jika kalian berfikir aku akan membalas dendam atas semuanya ini, mungkin...
Kalian benar.
Aku kan membalas atas semuanya.
Aku tidak peduli dia sahabatku atau bukan.
Toh, aku tidak menganggapnya sahabat lagi.
Aku sudah yakin 100% bahwa ini semua prilaku dia.
Aku salah apa padanya?
Memang aku pernah menyakitinya?
Yang ada kebalikannya.
Kali ini, aku sedang berjalan menuju taman belakang sekolah.
Tadi, aku sudah menyuruh Elly untuk menyusul ke tempat yang sekarang aku tuju.
Niatku, iya untuk membunuhnya.
Ini sudah pulang sekolah, tepatnya sudah lima belas menit setelah bel pulang berbunyi.
Aku yakin, Elly sudah tahu maksudku memanggilnya ke sini.
Aku memilih duduk di bangku taman sambil memaikan game di ponselku.
Aku santai? Memang.
Terlalu santai kalau bisa dibilang.
Menunggu kedatangan Elly selama sepuluh menit itu bagiku sangat lama.
Sampai sekarang dia belum datang, sialan!
Aku berdiri dari dudukku, memasukan ponselku ke saku rok.
"Lama seka--" Ucapanku terpotong saat aku merasakan ada yang membekapku dari belakang.
Dan tiba-tiba semuanya, gelap.
•••
Gelap.
Semuanya gelap.
Aku merasakan ada di suatu tempat, dan tempat itu gelap, tidak ada penerangan sama sekali.
"Mau kita apakan, dia?" Suara-suara percakapan tiba-tiba terdengar oleh diriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Behind The Mask
Misterio / Suspenso[complete] Aku. Si gadis yang selalu ditindas. Tidak pernah dianggap. Selalu diabaikan. Dianggap sampah. Aku dulu selalu terdiam. Namun, kini aku telah berubah. Semua akan terbalaskan. Sesuai yang mereka lakukan kepadaku. Jika kamu melakukan yang sa...