Ingatkan kalau korbanku masih tersisa satu?
Vee.
Jangan berfikir aku akan melupakannya, lalu bertobat setelah kecelakaan itu, lalu membebaskannya.
NO!!
Lagian kagok juga, teman-temannya mati, masa dia tidak sih!
Berhubung tadi aku melihatnya sedang duduk di depan cafe yang sepi pengunjung, juga pelayang yang sedang sibuk di dapur, aku langsung membekapnya saat lihat tidak ada CCTV.
Ia meronta-ronta kemudian akhirnya pingsan.
Hm, bagus.
Aku menyeretnya ke dalam mobilku.
Kemudian aku melajukan mobil menuju gang yang sangat sepi, yang jarang dilewati oleh warga.
Aku cukup pintarkan? Bagaimana?
Dan jangan lupakan aku yang sudah membawa alat-alat.
Untung dia belum terbangun.
Aku menyeretnya masuk ke gang itu, sampai pojok.
Kemudian mengikatnya, kebetulan ada sesuatu yang bisa diikat. Itulah pokoknya.
Ya supaya dia tidak kabur.
Aku mengikatnya si leher lho, seperti ANJING.
Tak lama kemudian dia terbangun dari posisi tidurnya.
Ia merubah posisinya menjadi duduk.
"Je-jena?? Aku di mana?"
"Uh kamu di mana ya? Aku juga tidak tahu."
"Hah? Kenapa kepalaku diikat seperti anjing?"
"Karena kamu anjing," jawabku santai.
"Jena tolong lepaskan aku. Plis, aku mohon lepaskan aku, bantu aku."
"Loh untuk apa aku lepaskan kamu, kan aku yang mengikatmu. Bodoh dasar!"
Aku mendorong kepala Vee hingga terjeduk ke tembok yang ada di belakangnya.
"Sakit hiks, Mama tolong aku!!"
"Dasar perempuan manja!" cibirku.
Tidak mau membuang waktu, aku mengambil pisau lalu menggoreskan di tangannya, membentuk huruf V kemudian berlanjut E, dan terakhir adalah E.
Ia sempat meronta minta di lepaskan, sehingga pisau yang ku genggam teriris ke arah yang lain.
"KAU INI! KALAU KAU SEPERTI ITU LAGI AKAN KU BUNUH KAU! DIAM!" bentakku.
Vee menangis tersedu-sedu.
Dasar alay, dramatis, seperti awkarin saja, selebgram Indonesia itu.
AHA! Aku punya ide, aku suruh saja dia menggesek-gesekan punggungnya ke aspal, kaosnya kan bisa di buka di bagian belakangnya hm, lalu ku siram pakai air lemon, mantap deh.
"Em, kau mau kubebaskan?"
Mata Vee seketima berbinar-binar, lalu mengangguk semangat, "MAU! Ah kau baik sekali, aku menyesal telah menghinamu saat dulu."
Penjilat dasar! Kau kira aku percaya gitu dengan ucapanmu? Huh bodoh.
"Tapi ada syaratnya!"
"Apa itu?"
"Kamu harus berjanji tidak akan melapor ke polisi, kau juga harus menggesekkan punggungmu ke aspal ini."
Matanya melotot, "Tapi punggungku ntar rusak, lalu unt--"
![](https://img.wattpad.com/cover/99070141-288-k679924.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl Behind The Mask
Mystère / Thriller[complete] Aku. Si gadis yang selalu ditindas. Tidak pernah dianggap. Selalu diabaikan. Dianggap sampah. Aku dulu selalu terdiam. Namun, kini aku telah berubah. Semua akan terbalaskan. Sesuai yang mereka lakukan kepadaku. Jika kamu melakukan yang sa...