~15~

66 10 1
                                    

Amanda dan Varell berjalan cepat menuju meja resepsionis.

"Mbak...pasien kecelakaan bernama Senna ada dimana?" Tanya Varell.

"Di UGD mbak...mas..." Kata resepsionis itu. Amanda dan Varell pun langsung menuju UGD.

Ternyata Helena dan Lazham sudah datang. Helena sedang menenagkan Laura.

Ada Ezra juga disana. Sempat Varell berpikir, ada apa orang itu disini.

Amanda yang melihat Ezra menelan ludahnya. Mukanya berubah pucat.

Saat manik matanya dan manik mata Ezra bertemu muka Amanda makin memucat.

"Man....lo kenapa?" Tanya Varell yang melihat perubahan pada wajah Amanda.

"Heh? Gak kenapa-kenapa kok...cuma rada pusing aja..gue ke kantin dulu ya...mau beli minum..." Amanda berbalik menuju kantin.

Sesampainya di kantin Amanda cuma diam. Hanya satu kios yang buka. Itu pun penjaganya terkantuk kantuk menjaga kiosnya.

Amanda menenggelamkan kepalanya di atas lengannya.

"Manda..." Amanda mendongak dan melihat Ezra yang sedang duduk di sebelahnya.

Amanda berlari meninggalkan Ezra.

Tiba tiba tangannya di cekal. Ternyata Ezra berhasil menyusulnya.

"Lepas...Zra.." Kata Amanda sambil berusaha melepas cekalan di tangannya.

"Gak...sebelum lo jawab pertanyaan gue..." Kata Ezra. Amanda menatap Ezra menunggu pertanyaan dari dirinya.

"Lo masih suka sama gue atau enggak?" Amanda menarik napasnya.

"ENGGAK!!" Ucap Amanda penuh penekanan.

"Gak usah bohong Man....!" Ezra memperkuat cekalan tangannya.

"Gue gak bohong. Bahkan gue udah punya pacar" Kata Amanda. Dan detik selanjutnya dia diam karena terkejut. Dia keceplosan. Ngomong gak berpikir.

"Siapa pacar lo..?" Tanya Ezra. Amanda gelagapan.

"Dia pacar gue..." Amanda menoleh ke samping dan mendapati Varell yang tengah merangkul pinggang nya.

Amanda yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari Varell gelagapan.

Dia berusaha menyembunyikan ke-gugupannya.

"Manda?" Tanya Ezra. Amanda mengangguk. Dia memegang lengan Varell yang berada di pinggang nya.

"Varell......!!!" Varell, Amanda, dan Ezra menoleh ke arah suara. Dan mendapati sesosok cewek cantik berkemeja biru.

Dia mendatangi Varell dengan tangan terlipat dan bibir yang maju kedepan.

"Adel?" Gumam Varell. Cewek bernama Adel itu melepas lengan Varell yang ada di pinggang Amanda.

"Varell...iiihh....siapa lagi dia...huh..." Adel mengerucutkan bibirnya.

"Dia...dia..." Varell gelagapan.

"Dia kan pacar....aaaawww..." Ezra meringis saat kakinya di tendang oleh Amanda.

"Gue adek kelasnya Varell....gue duluan ya...selamat bersenang-senang..." Amanda tersenyum. Varell tahu Amanda kesal. Terlihat dari sorot matanya.

Amanda pun pergi.

"Gue juga ya..." Ezra mengikuti Amanda.

"Varell...aku kangen...kok kamu gak pernah kunjungin akuu...apa kamu punya pacar lagi di Jakarta..." Adel bergelayut manja di lengan Varell. Varell terdiam dia melihat kepergian Amanda. Adel memang tidak tahu bahwa Varell adalah seorang playboy karena Adel tinggal di Puncak.

A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang