~37~

42 7 0
                                    

Amanda menatap lurus ke jalanan. Dia merutuki perbuatannya sendiri karena meng-iyakan Varell ke rumah sakit bareng dirinya.

"Man....hay...ada orang?" Varell menggerak gerakkan lengan Amanda yang sedari tadi digenggamnya.

"Eehh iya...." Kata Amanda. Varell tersenyum tipis. Amanda tak sadar bahwa tangannya digenggam oleh Varell.

"Man...udah sampe...katanya ada yang...." Ucapan Varell terputus karena tiba tiba Amanda sudah keluar dari mobil.

"Ya ampun....dasar Manda..." Kata Varell lalu mengunci mobil milik Amanda.

Amanda buru buru memakai pakaian dokternya lalu berlari menuju ruang operasi.

------------------------------------

Lazham berkali kali melirik Helena yang sedang menelpon seseorang. Lazham tak mengerti dengan apa yang Helena ucapkan karena Helena berbicara dalam bahasa Prancis.

"Je te hais ... mariez ne dis pas dit. Déjà ah .... Je suis occupé ... bye*" Kata Helena lalu mematikan sambungan telonnya.

"Sudah sampai..? Thank you sir" Kata Helena.

"Aaahh....Yeah..." Helena pun turun dari mobil Lazham. Lazham merenung di tempanya. Sekilas dia mendengar Helena menyebut kata mariez dia telponnya tadi.

Setahu Lazham mariez berarti menikah...apa benar Helena akan menikah?

------------------------------------

Laura berjalan menuju ruangan Senna untuk menyerahkan sesuatu.

Tangannya terangkat untuk mengetuk pintu tapi tiba tiba dia mendengar sebuah percakapan.

"Mau fitting baju dimana?" Terdengar suara Senna.

"Dimana aja Senn....yang penting bagus" Terdengar suara Salsa.

"Fitting?" Kata Laura lirih.

"Menurut kamu ini cocok gak sama aku?" Laura mendengar bunyi buku yang dibuka.

"Bagus kok..cocok juga sama jas aku..." Kata Senna.

"Apaan sih? Kenapa jadi kamu"

"Hahaha....cocok kok...tapi lebih bagus gaunnya warna putih"

Laura sudah tak tahan lagi. Dia mengetuk pintu ruangan Senna.

"Masuk" Laura membuka kenop pintu. Tampak Senna dan Salsa yang sedang melihat sebuah buku.

"Senn...ini ada daftar barang barang yang naik harganya" Kata Laura

"Oohh taruh situ aja...dan sini deh" Kata Senna. Laura mendekati Senna dan Salsa.

"Menurut lo warna yang putih ini bagus gak?" Tanya Salsa. Laura melihat gambar baju yang ditunjukkan Salsa. Sebuah gaun dengan lengan sesiku, gaun itu menutupi leher.

"Bagus kok...siapa yang mau nikah?" Tanya Laura.

"Hehehe aku..." Kata Salsa. Laura mengangguk.

"Yang ini bagus gak?" Tanya Senna sambil menunjum tuxedo putih di halaman selanjutnya.

"Bagus kok...cocok sama gaunnya" Kata Laura.

"Tuh kan cocok Sal....aku mah gak salah pilih" Kata Senna. Laura termenung. Senna akan menikah dengan Salsa.

"Tahu butik yang bagus gak?" Tanya Salsa.

"Tahu...ke butiknya Helena aja" Kata Laura.

"Helena punya butik?" Tanya Senna. Laura mengangguk.

A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang