~11~

89 10 1
                                    

Amanda, Helena, dan Laura sudah bersiap siap dengan baju kaos dan celana training.

Mereka bersiap siap dengan muka tertekuk.

"Jam 07.30" Kata Helena saat melihat jam tangannya.

"Aaarrggghhh....kesel gue!!" Amanda melempar sepatu kets-nya keluar kamar.

"Ayo cepet!!" Laura menguncir rambut hitamnya dan berjalan keluar kamar.

Helena mengambil tas nya dan mengikuti langkah Laura.

Amanda terburu buru memakai sepatu kets nya dan berlari menghampiri kedua sahabatnya yang sudah menunggu di teras rumahnya.

"Mau naik apa?" Tanya Amanda.

"Sopir lo ada kan Man?" Tanya Helena balik. Amanda mengangguk.

"Pak Eko..." Amanda menghampiri pos satpam.

"Ya...ada apa neng?" Tanya sopirnya itu.

"Anterin Manda ya...ke sekolah" Kata Amanda. Pak Eko mengangguk. Beliau mengambil kunci mobil dan menyalakan mesin mobil

Amanda, Helena, dan Laura memasuki mobil. Selama di perjalanan mereka tak bicara apa apa.

"Makasih pak...nanti gak usah jemput ya..." Kata Amanda. Pak Eko mengangguk. Dan mobil Amanda meninggalkan halaman sekolah.

Amanda, Helena, dan Laura berjalan menuju lapangan basket di bagian belakang bangunan sekolah.

Lapangan sudah mulai ramai oleh anak basket dan anak cheers.

Amanda, Helena, dan Laura duduk di pinggir lapangan sambil memainkan ponsel mereka.

"Anak basket...kumpul!!" Terdengar suara Lazham. Amanda, Helena, dan Laura memasukkan ponsel mereka ke dalam tas dan mendatangi Lazham.

"Kita akan latihan men-dribble bola...lihatin ya..." Lazham men-dribble sebuah bola.

"Sekarang kalian coba...." Lazham melemparkan bola kepada Helena. Helena dengan tersentak menerima bola tersebut.

"Dribble sekarang....kenapa? Gak bisa?" Tanya seorang anak cewek yang terlihat menyebalkan di mata Helena.

Gimana tidak menyebalkan. Pertanyaan nya seperti meremehkan Helena. Dandanannya itu loh....beuh....bedak tebal, lipstik tebal, blush on, bulu mata palsu. Baju ketat, celana pendek. Iiihhh....bikin Helena ilfiel deh....

Cewek itu mengambil bola dari tangan Helena dan dia men-dribble nya.

"Nih....gini aja gak bisa....sebenernya apa sih maksud Lazham, Varell sama Senna. Masukin lo...ehh...bukan lo aja...tapi temen temen lo juga!!" Kata cewek itu sambil melempar bola kepada Amanda. Amanda menerimanya.

"Huh...." Cewek itu mendengus. Dia berjalan melewati Laura.

"Aaaaa....." Pekik cewek itu. Laura menarik rambutnya.

Sekarang lapangan sudah sangat penuh. Mereka menonton Amanda, Helena, dan Laura serta cewek menyebalkan tadi.

"Apa apaan sih lo!!!" Cewek itu melepas jambakan Laura di rambutnya.

"Gak usah sok lo....lo kira kita gak bisa nge-dribble bola?? Lo kira kita anak TK??" Laura merebut bola dari tangan Amanda dan men-dribble nya.

Lalu dia melempar bola ke Helena. Helena menerimanya dan langsung men-dribble bola tersebut. Sekarang gantian Amanda yang men-dribble bola.

"Nih....!!!" Amanda melempar bola ke cewek itu.

"Nge-dribble emang gampang....shooting?" Tantang cewek itu. Dia berlari ke ring dan memasukan bola basket itu ke ring.

A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang