~26~

54 7 3
                                    

"Helen....Manda...Laura....sini...." Helena, Amanda, dan Laura menoleh ke asal suara yang memanggil mereka.

Saat ini Helena, Amanda, dan Laura sedang berada di kantin yang sangat padat. Kursi kosong pun tak tersisa lagi.

"Helen....Varell ngajak gabung...ada Abel sama cewek gak tahu tuh siapa" Kata Laura. Helena menghela napasnya lalu mengangguk pelan.

Mereka berjalan menuju kursi yang sering mereka tempati.

"Hai....sini.. duduk disini aja" Kata Abel sambil tersenyum. Helena memasang wajah datarnya dan sama sekali tidak melirik Abel maupun Lazham.

"Manda...kenapa sih mukanya jutek banget?" Tanya Varell sambil berpindah tempat duduk kesebelah Amanda. Amanda mengalihkan pandangannya.

"Eeeehhhh kenalin...ini pacar baru gue Salsa..." Kata Senna sambil menunjuk cewek di sampingnya.

"Hmm....gue Lazham...aw...." Kata Lazham. Helena langsung melihat Lazham setelah mendengar rintihannya tersebut. Muka Lazham lebam dan sudut bibirnya sepertinya robek

Manik mata Helena dan manik mata Lazham bertemu. Helena langsung mengalihkan pandangannya pada mangkuk soto dihadapannya.

"Manda....lo kenapa sih?" Tanya Varell sambil memegang tangan Amanda. Amanda hanya diam dan terus memakan nasi uduknya.

"Lo yang nama nya Laura ya?" Laura mendongak dan melihat Salsa lalu mengangguk.

Salsa pun mengangguk angguk. Dari sorot mata Salsa dia seperti mengejek Laura.

"Aaaahhhh....gara gara lo Rell...susah makan nih gue" Kata Lazham kesal

"Dikit lagi juga sembuh kalau dirawat sama dokter cantik" Kata Varell sambil melirik Helena. Sedari tadi Helena memang ingin mengobati luka luka Lazham.

"Helen.....obatin gue dong" Kata Lazham. Helena menggeleng.

"Manda.....lo kenapa sih? Sumpah jutek banget... lo kan gak patah hati kenapa jutek sih?"

"Gue gak kenapa-kenapa" Kata Amanda singkat.

"Zham...lukanya gue aja yang obatin" Kata Abel. Lazham langsung menatap Abel.

Abel mengambil tisu dan mengobati luka disudut bibir Lazham.

"Ck.....heh....mana ada ngobatin pake tisu doang. Pake alkohol" Kata Helena sewot. Lazham tersenyum tipis.

"Obatin gih" Kata Varell seraya menyenggol Helena.

"Pacar nya aja yang ngobatin. Kenapa mesti gue? Entar pacarnya cemburu" Kata Helena lalu berdiri dan meninggalakan yang lain.

"Helen...." Amanda dan Laura pun mengejar Helena.

------------------------------------

Helena berusaha mengacuhkan Lazham di sekolah. Setiap bertemu Lazham dia akan membuang muka. Sebenarnya berat bagi Helena untuk melupakan Lazham.

Amanda juga sama. Walau dia merasa kehilangan dia ingin Varell sadar bahwa dia marah. Amanda kadang kesal dengan sifat ke-tidak pekaan Varell.

Berbeda dengan Laura. Dia seperti merasa kehilangan. Seperti merasa ada yang kurang. Laura mencoba menepis hal itu. Tapi Laura tahu dia mulai mencintai Senna dan merindukannya.

Lazham berusaha mendekati Helena lagi. Walaupun itu susah, karena hati Helena mungkin sudah beku. 1 minggu Lazham mencoba, Helena tetap acuh. Lazham pun sakit. Dia lemah tanpa Helena.

Varell bingung akan sikap Amanda yang sedikit menjauh darinya. Varell berusaha mengajak Amanda berbicara tapi hanya dijawab singkat oleh Amanda.

Senna merasakan kehilangan saat tidak bersama Laura. Tapi sebagai laki laki dia merasa tertantang untuk mengetahui apakah Laura suka dengannya atau tidak.

A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang