~40~

46 7 0
                                    

"Helen....." Helena menoleh dan melihat Amanda di ujung tangga.

"Apa?" Tanya Helena.

"Andin seriusan pacar Lazham?" Tanya Amanda lagi. Helena menghela napasnya gusar.

"Ya iyalah...udah ya gak usah bahas itu...gue mau kerja dulu" Helena berjalan melewati Amanda.

Amanda menggeleng gelengkan kepalanya. Begini lah sifat Helena, jika dia punya masalah dia akan bekerja, bekerja, dan bekerja.

Amanda mengintip Helena yang sedang berkutat dengan beberapa berkas. Di depannya laptop menyala menampilkan sebuah tabel.

------------------------------------

Lazham berjalan di sepanjang lorong rumah sakit. Dia mencari kamar nomor 12.

Setelah melihat kamar itu, dia membukanya, tampak seorang pasien wanita yang tertidur.

Lazham memasuki kamar itu.

"Kamu dateng?" Wanita itu membuka matanya. Lazham hanya bergumam.

"Maaf ngerepotin..."

"Kok lo bisa sakit?" Tanya Lazham.

"Hm...telat makan kayaknya" Wanita itu menatap Lazham lekat.

"Makanya jangan telat makan....tidur sana...nyusahin aja" Kata Lazham sambil duduk di atas sofa rumah sakit.

"Maaf Zham...tapi kan emanf tugas kamu untuk..." Ucapan wanita itu terputus saat Lazham angkat bicara.

"Jagain lo...tapi jangan harap gue milik lo dan lo milik gue...Enggak sama sekali...gue udah terlanjur nganggap lo adek" Kata Lazham.

Wanita itu mengaitkan jari jemarinya.

"Iya Zham...aku tahu...tapi cuma kamu yang aku punya, papa sama mama udah gak ada..dan cuma kamu satu satunya yang aku punya sekarang" Kata wanita itu.

"Udahlah Andin....lo jangan berisik. Gue capek..." Kata Lazham. Telunjuknya memijit mijit pelipisnya.

Andin memberengut.

"Maaf Zham.....tapi boleh gak aku...aku berlaku layaknya adek kamu...?" Tanya Andin.

"Hm.." Balas Lazham. Lazham memejamkan matanya.

Dia tahu, hanya dia satu satunya milik Andin sekarang. Tahun lalu papa Andin meninggalkan Andin di dunia ini sendirian.

Papa Andin meminta Lazham menjaga Andin. Dan Lazham mengiyakan waktu itu.

Dan sekarang Lazham menyesal telah mengiyakan permintaan Papa Andin.

"Zham...aku bakal mundur ngejar kamu" Kata Andin pelan. Lazham membuka matanya dan melihat Andin yang sudah tidur membelakanginya.

"Ya....harusnya lo mundur...sekarang kita cuma kakak adek" Kata Lazham sedikit kencang, berharap Andin dapat mendengarnya.

Andim tersenyum sinis di belakang Lazham.

"Lazham...Lazham...lo bodoh, terlalu polos buat jadi saingan seorang Andin....haha..gue bakal mundur karena nantinya gue yang bakal menang" Kata Andin dalam hati.

------------------------------------

"Ra....lo beneran udah sembuh?" Tanya Amanda saat melihat Laura yang sudah bersiap siap bekerja.

"Udah...lo tenang aja..." Jawab Laura enteng.

"Laura...kamu beneran udah kuat?" Tanya Fitri meyakinkan.

"Udah ma...mama tenang aja...yang harusnya kalian khawatirkan itu si Helena...mana tuh anak...belum turun juga...jangan jangan sakit tuh diatas" Kata Laura.

A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang