~45~

119 8 0
                                    

Lazham pov

"Mommy tadi Kee kasih aku kalung...nih bagus kan?" Aku menoleh melihat putriku satu satunya. Dia menunjukkan seuntai kalung.

"Wih..bagus...Kee beli dimana?" Tanya wanitaku. Helena.

"Kee dibeliin sama Mami" Jawab anak laki laki yang seumuran dengan anakku. Dia menggaruk tengkuknya. Gugup. Ditangannya ada sebuah benda berwarna emas

"Sini mom pake-in Navy" Helena memakaikan putri kecilku kalung itu.

"Navy jadi cantik banget" Aku mengangkat Navy dan memangkunya.

"Makasih Dad" Kata Navy. Aku mencium pipi bulatnya.

"Mana kakak kakak mu Vy?" Tanya Helena. Dia menyenderkan kepalanya pada bahuku.

"Itu sama Malsha!" Tunjuk Navy pada dua anak kembarku. Nathan dan Nicco.

"Rama mana?" Tanyaku saat mengetahui anakku satu lagi tak ada.

"Itu sama kak Lyn" Jawab Keenan, dia sedang berada di pangkuan Amanda sekarang. Amanda mengecup pelan rambut anak laki laki ke-duanya itu.

"Navy....ngasih al-qur'an ke Keenan?" Tanya Varell saat melihat benda yang dipegang oleh Keenan.

"Iya om...supaya Keenan inget aku terus. Kee kan mau pergi jauh" Kata Navy. Aku tersenyum lalu mengacak rambut Navy.

"Zio gak dikasih?" Tanya Kenzio. Anak ke-3 dari Amanda dan Varell.

"Hehehe maaf Navy lupa" Kata Navy. Dia meringis melihat wajah Zio yang memberengut.

Aku tertawa. Aku bahagia. Bahagia dengan keluargaku.

1 tahun aku menunggu Helena meng-iya kan lamaranku. Akhirnya dia meng-iya kan.

Kami mempunyai 3 anak. Nathan, Nicco, dan Navy. Serta dua anak asuh Marsha dan Rama.

Sebenarnya Marsha dan Rama adalah Anak Laura dan Senna. Tapi mereka lebih disayang tuhan.

Mereka dipanggil saat Marsha dan Navy berumur 4 tahun. Helena pun bersedia merawat mereka.

"Nathan...Nicco...sini" Helena memeluk Nathan dan Nicco.

"Rama...Marsha" Helena giliran memeluk Rama dan Marsha. Sebenarnya aku tak setuju dengan kehadiran Rama dan Marsha di keluargaku. Tapi ya apa boleh buat.

Yang jelas aku bahagia. Sangat bahagia malah.

Varell pov

Bocah laki laki itu duduk dipangkuan ibunya. Di tangannya ada sebuah buku.

Bocah itu menyerahkan bukunya padaku. Al-qur'an. Kitan suci agama kita. Kenapa dia memegangnya?

"Navy....ngasih al-qur'an ke Keenan?" Tanyaku pada anak perempun kecil seumuran Keenan.

"Iya om...supaya Keenan inget aku terus. Kee kan mau pergi jauh" Kata Navy. Aku tersenyum. Navy. Anak dari Helena dan Lazham itu memang baik dan memiliki nama yang aneh.

"Zio gak dikasih?" Tanya Kenzio. Anak ke-3 ku. Aku mengelus pelan rambutnya.

"Hehehe maaf Navy lupa" Kata Navy. Dia meringis melihat wajah Zio yang memberengut.

Amanda tersenyum. Dia meletakkan Keenan yang duduk dipangkuannya ke pangkuanku

Dia memangku Ailyn. Anak pertamaku. Perempuan kedua dalam keluarga.

Aku menatap wajah Amanda. Begitu menentramkan seperti pertama kali aku bertemu dengannya.

Tatapan mataku beralih pada Ailyn. Wajahnya sama seperti Amanda. Teduh dan menentramkan.

A Thousand YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang