Epilog

127 12 0
                                    

10 Tahun Kemudian...
 
      Badannya berjongkok, mengelus nisan di depannya, tangannya memberikan Setangkai bunga mawar ke pusara, bunga yang ia bawa mengingatkan dirinya akan seseorang saat masa kecilnya, senyumnya seolah masih jelas di ingatannya.
   "kau masih ingat bunga ini, kau selalu memintanya padaku bukan? . Bella, masikah kau ingat tentang Ana,orang yang kusukai" tanyanya penuh senyuman.
   "kau tau, kami akan menikah, andai kau ada,Bella" ucapnya, tak peduli dia dianggap aneh, karena berbicara pada pusara, yang bahkan tak dapat berkata apapun.
   "ah ya,aku bahkan belum menyuruh pria itu datang, untuk bertemu denganmu" Raihan langsung meninggalkan pusara untuk menjemput seseorang. Raihan datang dengan diikuti oleh seorang pria berperawakan tinggi dan punya kharisma tersendiri. Pria yang diajak Raihan tadi,langsung saja luruh, disamping pusara, bertuliskan Bella Abraham.
   "kenapa kau tak jujur tentang semuanya?,mengapa kau tak datang menemui ku?,bisakah kau menjelaskan tentang takdir kejam ini" tanyanya pada Bella, tapi apa daya, Bella tak mampu mengucapkan sepatah kata pun. Pria itu sudah tak mampu untuk menahannya,hingga ia pergi meninggalkan pusara Bella. Raihan meninggalkan pusara Bella dengan senyuman yang merekah di wajahnya. Di tempat lain, wanita berpakaian putih tersenyum tipis,seketika itu juga badannya hilang diiringi kabut putih yang menutup seluruh dirinya, tak bersisa.

     Penyesalan, memang selalu datang di akhir, dan aku tak mampu mengubahnya,tentang kita berdua, karena takdir itu sendirilah yang menentukan.
~~~ Raihan Avandro ~~~

Terimakasih yang udah mau baca Setangkai Bunga Mawar, dan yang udah jadi pembaca setianya SBM (Setangkai Bunga Mawar) Thanx untuk kalian
😍😊😀😁😘😘😚
[ salammanis • KeysaAlya6• ]

Setangkai Mawar ( COMPLETED ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang