Lelah,hanya kata itu yang kuucapkan di saat aku melihat dirimu, dengan wanita lain bagaikan dua tangkai bunga mawar yang tak terpisahkan. Anggaplah aku egois karena mencintaimu terlalu dalam dan ingin memilikimu,tapi apa aku salah bila mencintaimu?,apa semua itu kesalahanku?,jangan kamu salahkan aku, tapi salahkan hati yang terlalu mencintaimu. Janjimu bagaikan harapan palsu untukku,janjimu untuk menjagaku,janjimu untuk memberikan setangkai bunga mawar dan yang terakhir janjimu untuk setia. Janji-janji itu kau langgar semua, kenapa kamu melanggarnya, apa salahku?, apa!. Sungguh, apa aku harus terus memaafkanmu atau menyerah dengan semuanya, setiap kali kau melakukan kesalahan kamu selalu meminta maaf dan membujukku, tapi terkadang hati ini sudah tak bisa menahan semuanya,hingga ia sudah lelah untuk bertahan.
🌷🌷🌷
"Ana i love you,aku tau kamu gak mau nerima cintaku saat pesta,tapi ada satu permintaanku, jangan jadi orang yang terlalu memikirkan orang lain, belajarlah untuk egois, Ana, demi kebaikanmu! "
"Raihan andai aku bisa, aku akan mencobanya,tapi aku tak bisa melakukannya, Bella menyayangimu, Raihan"
"Bella tak menyukaiku, aku yakin!,walaupun dia menyukaiku, aku hanya menganggap dia sahabat kecilku"
"walau kau berusaha mengelak, aku tetap tidak bisa bersamamu,karena aku tau kalau Bella kesepian"
Dari balik dinding lorong sepi,Bella menguping semuanya, menguping pembicaraan Ana dan Raihan, karena sebuah kata-kata ia menguping pembicaraan mereka. Satu demi satu kalimat terdengar di telinganya, awalnya hanya setitik air mata yang keluar dari pelupuk matanya,lama kelamaan semakin banyak, hingga tidak terbendung lagi. Hatinya memanas mendengar semuanya,kemarahannya tak tertahankan atas kata-kata Ana,lalu ia memutuskan keluar dari tempat persembunyiannya.
"Aku tidak perlu di kasihani,aku tidak suka itu walaupun aku mencintai Raihan atau tidak itu urusanku, toh juga Raihan telah melupakanku dan mencintaimu"
"Bella, sudah aku bilang kan kami tidak ada apa-apa"
"cukup Ana, jangan berbicara dengan mulut besarmu itu,aku sudah muak dengan semuanya"
Plak, suara tamparan itu begema di lorong sepi. Bella terdiam kaku saat tamparan itu mendarat di wajahnya meninggalkan bekas memar kemerahan.
"Raihan kau memang telah berubah, aku membencimu, sungguh!". Dengan tangisan Bella meninggalkan lorong sepi tersebut,tanpa medengar suara teriakan keras dari belakangnya ia berlari secepatnya.
Ia luruh di bawah rerumputan taman mawarnya, menangis dengan keras meluapkan kesedihannya dan kemarahannya, dengan kasar ia memetik mawar hitam dan membuat tanganya kembali meninggalkan bekas luka.
"kenapa semua orang meninggalkanku, awalnya papa lalu mama dan yang terakhir Raihan, apakah aku tidak bisa bahagia sedikit saja, tuhan"
"kamu masih memilikiku, Bella"
Sejenak Bella terdiam dengan kata-kata seseorang dari belakangnya. Yang tanpa aba-aba orang dari belakangnya langsung memeluknya dan menguatkan dirinya atas semuanya.
"Bella kamu masih punya aku, jangan anggap dirimu sendiri Bella"
"Tidak kau berbohong,aku sendiri sekarang,tanpa teman! "
"Tidak kamu masih memilikiku" Axel kembali berucap tetapi dengan kemarahannya. Bella memendam wajahnya di dada Axel, tak kuasa membendung rasa sakit seorang diri. Axel dengan perlahan mengelus rambut milik Bella dan membuat Bella tertidur di dekapannya,yang merasa lelah atas semuanya. Dengan perlahan ia menggendong Bella ala bridal style, yang langsung ia baringkan di kasur Bella dengan sangat pelan, agar tak mengganggu tidur Bella.
"Bella, aku mencintaimu,sangat mencintaimu!"
Axel meninggalkan Bella di kamarnya seorang diri, Bella menitikan air matanya dan berucap dengan pelan.
"maafkan aku, Ax"
Disaat itu juga Bella tak sadarkan diri.Sayang amat ya Axel...
Sweet banget sih...TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Setangkai Mawar ( COMPLETED )
Fiksi RemajaBagi Bella; Raihan adalah miliknya, cinta pertama-nya dan sahabat-nya. Tapi bagaimana kalau itu hanya menurut Bella saja, bukan menurut Raihan. Bunga mawar adalah salah satu bukti, cinta dan persahabatan mereka. Semua orang tau, bahkan bunga pun tau...