Raihan tersenyum saat menemukan keberadaan Bella, awalnya ia pesimis karena tak menemukan keberadaan Bella, tetapi tiba-tiba saja ada sebuah sms, yang memberitau kan keberadaan Bella padanya,yang akhirnya ia berada di tempat ia berpijak sekarang.
Melihat tawa Bella, membuat hatinya perih, karena apa yang ia buat selama ini hanya selalu menyakiti Bella. Perlahan-lahan dia mendekat dan menyentuh pundak Bella, hingga akhirnya Bella berbalik mengarahnya, dengan wajah penuh keterkejutan.
"Raihan.... Apa yang kamu lakukan disini" suaranya terisak-isak,menandakan kalau ia sedang meluapkan perasaannya.
"maafkan aku Bella" Raihan memeluknya tiba-tiba,membuat tubuh Bella menegang. Pelukan hangat yang selama ini ia rindukan, ia nantikan hingga ia mendapatkannya sekarang. Raihan melepaskan pelukan Bella darinya,membuat Bella merasa kehilangan atas bekapan yang begitu ia nantikan.
"Maafkan aku Bella, maukah kamu memaafkanku dan kita ulang semuanya dari awal? "
"ya, Raihan" senyumnya kearah Raihan. Entah apa yang dipikirkan orang, bagaimana gadis itu kuat dengan semua perlakuan yang ia dapat, dia masih dapat memaafkan,atas apa yang ia terus dapatkan dari Raihan, sahabatnya.🌷🌷🌷
Suara nyanyian Tiffany kenangan-sahabat yang beradu,membuat semua orang mengelilingi nyanyian tersebut, aduan suara itu semakin mengantarkan orang-orang untuk mendekati dan mengelilinginya. Nada terakhir dinyanyikan dengan merdunya,membuat semua yang melihat,bertepuk tangan atas apa yang mereka dengar. Para pendengar tadi sedikit demi sedikit meninggalkan mereka berdua di taman.
"Nyanyi sudah,sekarang apa lagi? "
"aku mau mawar ,pliss... "
Bella memohon bagaikan anak kecil yang meminta lolipop, membuat Raihan tertawa pecah.
"Kenapa kamu ketawa? " tanya Bella bingung, tetapi dia lebih memilih diam saja.
"Kamu jangan marah dong,aku kan cuma bercanda. Nih.." menyodorkan setangkai bunga mawar ke hadapan Bella. Bella menoleh sedikit dan langsung mengambil bunga tersebut.
"Hay jangan marah lagi ya. Nanti aku turutin semua permintaan kamu " bujuk Raihan dengan rayuan, yang pasti akan membuat Bella luluh.
"Aku tidak akan marah lagi, tapi kau harus mengejarku dulu" dia berlari pergi meninggalkan Raihan, yang berusaha melarangnya. Kepalanya pusing, semakin lama matanya terasa menghitam,hingga ia tak merasa sadar akan apapun.🌷🌷🌷
Suara tangisan menggema,
semua orang yang melewatinya hanya merasa simpati,tak mampu melakukan apapun, seorang suster menghampiri orang yang menggendong pasien yang sekarang telah berjuang melawan maut di ruangan operasi bersama dokter.
"Kau harus memberi tau keluarganya" suster itu langsung meninggalkannya. Raihan hanya menunduk,lalu dia mengambil handponnya,mengetik beberapa digit nomor.
Dengan tergesa-gesa mama Bella datang, yang ia pikirkan sekarang adalah putrinya, putri semata wayangnya yang hampir meregang nyawa.
"Raihan, apa yang terjadi sama Bella, jawab tante! "
"Bella Tan.. Te" walau Raihan laki-laki, ia juga dapat menangis untuk orang yang ia sayangi.
Mereka semua ketakutan, ketakutan atas apa yang akan terjadi dari balik pintu operasi dan apa yang akan di katakan oleh dokter yang menangani Bella. Bunyi bell, yang menandakan kalau operasi sudah selesai, membuat mereka semua segara berdiri,menunggu dokter untuk keluar. Dokter keluar dengan wajah yang tak terbaca, membuat mereka memikirkan sesuatu yang mereka takutkan selama ini.
"Maaf, kami sudah tidak dapat menolongnya, kalau kalian masih ingin dia hidup, kami masih bisa membantunya, tetapi itu mungkin akan membuatnya tersiksa,saya harap kalian dapat memikirkannya dengan matang,saya akan menemui kalian lagi" Dokter meninggalkan mereka dengan kepala yang masih mengawan kemana-mana, tentang apa yang terjadi. Ibu Bella menangis sejadi-jadinya di pelukan ayah Bella yang masih terdiam sedari tadi tak mampu berkata apapun.
"Aku tidak ingin dia mati, dia harus hidup bersama kita"
"saya setuju tante" lanjut Raihan dengan mata yang bergelinang dengan air mata.
"jangan gegabah,kita juga harus memikirkan Bella, apa kalian mau Bella hidup seperti mayat hidup" walau ayah Bella merasa tak sanggup melepas Bella, ia harus mencobanya.
"Baiklah om, saya akan melepaskan Bella"ucapnya pasrah.
"terimakasih Raihan, om bangga sama kamu"
Dokter datang bersama suster yang membawa semua dokumen yang perlu diurus.
"apakah kalian sudah memikirkannya? "
"Ya. Kami mau yang terbaik untuk Bella" Dokter itu tersenyum dan mengajak mereka ke dalam ruangan yang disana berbaring seorang gadis dengan wajah pucatnya. Bella terdiam menatap mereka,mungkin ini akhir dari semua kebersamaanya bersama Raihan.
Bella melihat wajah Raihan yang menangis, ia segera menghapus air mata yang mengalir dari pelupuk mata Raihan dengan tangan yang gemetar.
"jang...an mena...ngis, ka...lau kau mena...ngis, sia...pa yang akan membuatku ter...tawa hm... Lagi pul...la kau laki-laki kan?"
Walau susah berkata, ia akan berusaha terlihat baik-baik saja di depan Raihan, ia tak ingin Raihan sedih.
"Bella, Bellaku sayang" katanya pelan sembari memeluk Bella,Bella tersenyum,mengelus punggung Raihan dengan perlahan.
"mung...kin, hidup...ku su...dah ber...akhir seka...rang. boleh...kah a...ku me... Minta se...suatu? " Raihan menggeleng,tetapi ketika itu juga ia berkata.
"Apa yang kau inginkan? "
"Ber...rikan su...rat ini ke...pada Axel" memberikan sebuah surat ke Raihan.
"Baiklah...." senyumnya kearah Bella. kembali memeluk Bella erat.
"sa.. Tu la...gi, bo...lehkah a...ku mendengar sua..ramu un.. Tuk tera... Khir kali...nya" pinta Bella Ke Raihan, Raihan tersenyum getir, ia memeluk Bella dan mengelus puncuk kepalanya dengan perlahan lalu menyanyikan lagu kesukaan Bella. Melodi mengalun indah dari mulutnya, Bella mendengarnya,perlahan-lahan matanya memburam hingga ia tertidur untuk selamanya. Raihan menahan tangisannya, sedangkan mama Bella tak mampu melihat apapun,ia hanya bersembunyi di dada suaminya.Penyesalan ini selalu datang di akhir dan aku tak mampu mengubah semuanya, tentang aku dan kamu
~~~Raihan Avandro~~~
Tamat....
Tamat nih ceritanya Keysa, makasih yang udah Baca dan vote thanx untuk kalian
[salam manis •KeysaAlya6•]TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Setangkai Mawar ( COMPLETED )
Teen FictionBagi Bella; Raihan adalah miliknya, cinta pertama-nya dan sahabat-nya. Tapi bagaimana kalau itu hanya menurut Bella saja, bukan menurut Raihan. Bunga mawar adalah salah satu bukti, cinta dan persahabatan mereka. Semua orang tau, bahkan bunga pun tau...