You, Me And Him

158 20 6
                                    

VERSI REVISI

Aku mencintaimu pada pandangan pertama dengan kamu dan sikap dewasamu
- Raihan Avandro

Bunyi notifikasi dari handphone milik nya, membuat sang empu mengambil handphonenya di atas nakasnya. Tampak di notifikasi tersebut terdapat pesan dari seseorang yang sedari tadi sedang dipikirkannya.

Masanger

AnastasyaViana

Hay Raihan...
Thanks, karena kamu udah nganterin aku, maaf ngerepotin kamu. Oh ya, momy undang kamu untuk datang ke rumah buat makan siang besok. Jangan lupa ya ... Bye

RaihanAvandro

Gak masalah kok, aku bakal ke rumah kamu buat makan siang besok. Bye

Raihan tersenyum senang, besok pagi dia akan menemui Ana dan makan siang bersama. Larut akan kesenangan, Raihan melupakan kalau dia memiliki janji dengan Bella untuk pergi menonton bioskop bersama dan membeli beberapa keperluan Mike - kucing Bella, yang baru dia berikan beberapa hari yang lalu.

Raihan bahkan sampai melupakan Bella karena Ana, apakah ini adalah dampak karena Raihan yang begitu menyukai Ana. Entahlah, ini membuat Raihan bingung akan dirinya.

Awalnya Raihan ingin pergi pulang bersama Bella, tetapi entah kenapa sekarang dia malah pulang dengan Ana, yang baru dia temui tadi pagi. Entah ada apa dengan dia sekarang, dia sangat ingin sekali berada dekat dengan Ana, ada getaran di hatinya saat tadi tanpa sengaja Ana terjatuh diatasnya.

Raihan menatap langit-langit kamarnya, dia sedikit menyunggingkan senyum sesekali mengingat semua kejadian tadi pagi, saat mereka melakukan rapat pembahasan tentang OSIS periode baru, tentang Ana dan segala sikap dewasanya, yang berbeda sekali dengan Bella yang bersikap lebih kekanakan.

Mengenai Bella, seperti nya Raihan harus meminta maaf kepada Bella dan segera membujuknya dengan beberapa bunga kesukaan Bella dan sebatang coklat rasa vanilla, biasanya dengan cara tersebut Bella akan segera memaafkan dirinya.

Mata Raihan perlahan-lahan mulai menutup dan dia pun tertidur dengan pulas, menikmati mimpi nya bersama seseorang yang dia sukai dan dia harapkan akan bersama dia.

💮💮💮

Arloji nya sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi, dan Bella masih belum keluar juga dari kamarnya, tidak biasanya Bella tertidur hingga jam 10 pagi, kalaupun ini adalah hari Minggu, dia pasti akan bangun pukul 7 pagi atau paling lambat jam 8.

Raihan yang mulai lelah menunggu di depan gerbang yang menghubungkan kedua rumah mereka, segera masuk dan akan mencari Bella di dalam rumah. Dia tidak menemukan satu orang pun di rumah, hanya ada Bibi Louren yang tampak membasuh piring dengan raut wajah sedih.

"Bibi Louren, dimana semua orang, mengapa rumah tampak sangat sepi?." Tanya Raihan, yang sesekali melirik ke lantai atas.

"Nona Bella kembali sakit Tuan Muda, jadi Tuan dan Nyonya sedang mengantar Nona Bella ke rumah sakit." Dengan raut sedih.

"Mereka, sekarang berada di rumah sakit mana Bibi Louren?." Tanya Raihan kembali, dengan raut cemas yang sangat kentara di wajahnya.

"Di rumah sakit Androva, Tuan Muda." Jawab Bibi Louren.

Dengan perasaan cemas, dia berlari ke arah mobil sport miliknya dan mengendarai mobil itu menuju ke rumah sakit dengan cepat, tidak butuh waktu lama dia telah sampai dan bertanya terhadap resepsionis, dimana ruangan Bella dan segera menemui nya.

Raihan mendekati tempat dimana Bella berbaring sekarang, tampak wajah yang awalnya berseri-seri sekarang menjadi pucat, tak ada rona di pipi, yang ada hanyalah wajah yang putih pucat.

"Bella, kumohon maafkan aku, tidak seharusnya aku meninggalkan kamu sendirian saat itu, seharusnya aku tau, kamu lebih membutuhkan ku di banding cinta yang hanya sesaat ini. Maafkan aku." Pinta Raihan, sesekali mencium telapak tangan Bella yang sangat dingin.

Perlahan-lahan mata yang awalnya tertutup mulai terbuka, menampilkan mata biru yang sejernih lautan, dengan bulu mata yang lentik. Tatapannya mengarah ke Raihan, senyuman kecil terukir di bibirnya.

"Raihan, kenapa ada disini?." Ucap Bella lirih.

"Bella tidak suka ya, Raihan disini?." Sambil mengusap kepala Bella.

"Tidak, Bella suka kok, Raihan ada disini bersama Bella."  Dengan mata yang berseri-seri seperti anak kecil.

"Nah sekarang waktunya Bella makan dulu, biar Bella cepat sembuh, lalu setelah itu kita akan pergi ke Mall, membeli peralatan Mike dan menonton film, sesuai kemauan Bella."

"Benarkah?, Kalau begitu Bella akan makan." Sambil mengambil suapan dari Raihan.

Raihan kembali menyuapkan bubur ke mulut Bella, hingga bubur yang berada di dalam mangkuk rumah sakit kandas, bagaimana bisa Bella memakan semua bubur itu, dengan rasa yang cukup hambar. Bella menelan  beberapa suapan dengan tersenyum kepada Raihan.

Hanya dengan suapan makanan dari Raihan, rasa-nya seluruh perih di tubuh miliknya menghilang, tergantikan ribuan bunga mekar menggantikan sakit tubuh-nya. Apakah benar ini yang dinamakan cinta, ketika seluruh sakit tergantikan perasaan senang, dengan hanya bersama dia.

Jika memang begitu, bisakah Bella meminta kepada Tuhan agar semua kebahagiaan ini tak kan sirna walau sang surya terbenam sekalipun. Terima kasih atas hadirnya sekarang, hari ini dan esok, tuhan.

Bella nya bisa di bujuk sama mawar, baik banget ya...

TBC

Setangkai Mawar ( COMPLETED ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang