"Non Bella, gak capek apa liat ke jendela mulu?, bibi yang liatnya aja capek"
"Bi, kapan mama dan papa ke Indonesia?" masih menatap hamparan pemandangan taman mawar dihadapannya.
"Bibi gak tau juga, tapi yang pasti nyonya pulang non"
"Oh... " hanya jawaban singkat yang ia berikan, gadis itu tau dari awal kalau ibunya hanya akan datang sebulan sekali menemuinya, entah apa yang ibunya lakukan disana, setelah perkelahian yang terjadi dengan suaminya.🌷🌷🌷
Wajahnya yang pucat,mata yang sembap dan langkahnya yang lemah sudah cukup lengkap memperlihatkan gambaran kesedihannya, setiap menit ia habiskan untuk menangis, menangisi pria yang sangat ia cintai. Tatapannya tetap terarah ke kerumunan orang-orang yang sedang berbicara,hatinya perih melihat orang yang ia sayangi mencintai orang lain, Bella yang tak mampu menatap semua itu segera mengalihkan pandangannya.
"Jangan terus ditatap, nanti sakit hati loh". Bella sedikit terkejut, tetapi ia berusaha menstabilkan dirinya, ia menoleh dimana keberadaan Axel.
"Aku sudah terbiasa dengan semuanya"
Suaranya menyiratkan kesedihan,Axel yang mendengarnya hanya terdiam. "Andai kau memilihku Bella, kau tak akan merasa sesakit ini, dan aku akan membuatmu bahagia" batinnya berkata,sesekali menatap Bella dengan kesedihan.Bella tak mampu melihat adegan dua insan tersebut, hingga ia meninggalkan pemandangan tersebut dan lebih memilih pergi dari semuanya. Larinya sangat cepat,tak mempedulikan orang yang melihatnya dengan pandangan aneh, dia terdiam merasa jantungnya yang ia rasa sudah tak dapat memompa hingga pandangan miliknya yang mulai kabur.
🌷🌷🌷
Kelopak matanya terbuka sedikit demi sedikit memperlihatkan iris mata hitamnya,Bella yang melihat orang yang ia rasa ia kenal segera memeluk erat.
"Bella hey, kamu kenapa? " sambil mengelus punggung Bella
"Ax, aku lelah,aku ingin pergi dari semua ini"
"Tapi kamu mau kemana? "
"Aku ingin pergi jauh, bebas dan terbang tanpa sayap"
Axel tak mampu berbicara apapun,bibirnya kelu untuk menjawab semuanya, hatinya sakit mendengarnya, hatinya memberikan sinyal kesedihan dan batinnya hanya mampu berucap 'Dia orang yang paling kamu cintai dan dia ingin meninggalkan kamu Ax' walau hatinya tak mampu melepas Bella, Axel tetap tau kalau ia tak boleh egois atas Bella.
"Ax, bolehkah aku meminta sesuatu padamu? "
"Ya Bella apapun itu, apa yang kamu mau? "
"Aku ingin kamu memberikan surat ini kepada Raihan" memberikan sebuah surat dengan stiker kecil bergambar bunga mawar,Axel yang mengambil surat itu dari Bella hanya mampu terdiam kaku. "Apakah sedikit saja kau tak dapat melupakan Raihan dan sedikit demi sedikit mulai mencintaiku" gumamnya dalam hati menatap Bella yang hanya terdiam.Bella menyusuri koridor menuju kelasnya untuk menemui Raihan, berpamitan kepadanya untuk terakhir kalinya. Sesampainya dikelas Bella tak mampu berkata apapun melihat mereka berdua, walau begitu ia akan menyampingkan egonya,mungkin untuk terakhir kalinya.
"Raihan, aku ingin pergi,aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal"
"Pergi saja sana,lagi pula aku tak memperlukan sahabat yang telah berubah!"
"Aku akan pergi selamat tinggal Raihan, I Love You"
Walau hatinya sakit Bella tetap merasa tegar karena inilah takdirnya, tidak ada satupun yang mencintainya ataupun menyayanginya,Bella tadinya ingin memberi surat itu langsung ke Raihan tapi setelah ia pikir-pikir 'apakah Raihan akan menerima suratnya'
Mama Bella datang ke sekolah untuk menjemput putri semata wayangnya, mama Bella yang awalnya akan datang seminggu lagi ia percepat karena tau kalau Bella putrinya kembali mengidap penyakit yang sangat parah yang ia ketahui dari bi inah,walau dulu ibu Bella telah yakin kalau anaknya sembuh sepenuhnya,tapi kenyataanya Bella masih belum sembuh dari penyakit mematikan.
"Ayo sayang" ucap mama Bella penuh kasih sayang.
Bella menatap sekolah yang menjadi tempat ia dan Raihan memiliki kenangan, tapi sekarang semua itu hilang karena sesuatu yang bernama cinta.Walau seberapa besar aku membencimu aku tetap tak mampu, karena aku mencintaimu, tapi aku akan menunggu takdir yang berkata,apakah aku membencimu atau mencintaimu.
[Between love and hate]
~~~Bella Abraham~~~Dirimu yang lemah membuat aku ingin melindungimu, tapi aku tak mampu karena kamu tak mengharapkan diriku ada
~~~Axel Alviandro~~~TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Setangkai Mawar ( COMPLETED )
Novela JuvenilBagi Bella; Raihan adalah miliknya, cinta pertama-nya dan sahabat-nya. Tapi bagaimana kalau itu hanya menurut Bella saja, bukan menurut Raihan. Bunga mawar adalah salah satu bukti, cinta dan persahabatan mereka. Semua orang tau, bahkan bunga pun tau...