"...Dan begitulah bagaimana hal itu terjadi!"
Haruhiro masih tidak mengerti apa yang telah terjadi meskipun ia sudah mendengar cerita dari teman-temannya. Ranta, Mogzo, Shihoru, dan Mary duduk di kursi belakang pojok kedai Sherry, tapi di sana tidak hanya ada mereka. Orang-orang yang sedang minum di dekat mereka juga ikut mendengarkan. Haruhiro menjadi sedikit malu karena perhatian tertuju padanya.
Dia membenarkan suaranya dan melanjutkan. "Lagipula, tim Renji sangat menakjubkan. Dan Renji adalah orang yang terlampau menakjubkan. Orc itu, IshhDogran juga terlihat sangat kuat, dan setengah ronde pertarungan, kupikir Renji bakal kalah. Tapi dia tidak kalah. Ya nggak gitu juga sih. Itu seperti dia membuat-buatnya, seperti dia telah menipu orc itu. Walaupun aku benar-benar yakin bahwa tangan kirinya sudah tidak bisa digunakan lagi—jadi IshhDogran itu."
"Whoa!" Ranta mengacak-acak dan menarik rambutnya yang sudah berantakan. "Jadi kau bilang bahwa kerugiannya itu sebenarnya adalah kartu as-nya? Dan dia masih menyimpannya sampai dia mendapat kerugian yang lebih besar?! Gila! Dasar tukang pamer! Bajingan! Aku juga bisa kayak gitu! Seratus persen, aku bisa melakukannya!"
Yume menatap tajam padanya. "Jadi kau gak apa sekarat pas kacau-kacaunya?"
"Aku nggak akan mengacau! Nggak mungkin aku bakalan mengacau! Itu sudah fakta."
Shihoru yang akhirnya beli topi baru juga terlihat merendahkannya. "Apa yang membuatmu begitu yakin?"
"Apa? Um... Karena..." Ranta terdiam sembari berpikir. Walau pada akhirnya, tidak kelihatan dia bakal menjawabnya. Dia malah menjawab, "Bodoh! Aku tidak butuh alasan yang tak berguna! Aku cuma ngerti saja! PERCAYA-DIRI! Ini semua cuma masalah percaya-diri!"
Mary hanya menghela nafas pelan sembari menarik cangkir keramik ke mulutnya. "Kurasa itu benar."
"Lihat?! Mary aja setuju sama aku! Kau semua hanyalah amatiran dan dia seorang veteran jadi dia benar dan kalian salah! Dasar amatir!"
"Tapi terlalu percaya diri mungkin juga bisa mengakhiri hidupmu," dia menambahkan dengan pelan, sembari menatap Ranta dengan penuh makna.
"Er—" Ranta sepertinya nggak punya balasan untuknya.
Mary sudah mengatakan kebenarannya. Dia tahu lebih banyak dari yang lain. Tiga dari teman Party-nya yang dulu mati karenanya. Karena keadaan terlihat baik-baik saja di mata mereka, mereka berakhir dengan memaksakan diri mereka, dan terjatuh ke dalam sebuah bencana.
"Ta-tapi tetap saja," keluh Mogzo. Seperti biasa, helm kesayangannya berada di atas meja di sisinya. "Tim Renji benar-benar luar biasa. Kita semua tiba di sini pada waktu yang sama, tapi mereka berada bermil-mil di atas kita..."
Saat Haruhiro mengakhiri ceritanya "Renji sang Legenda", orang lain yang mendengarkan di sekeliling mejanya tertawa sangat-lepas dan menepuk pundak Haruhiro.
"Bekerja keras dan kejarlah mereka, wahai Pembasmi Goblin!" mereka mengejeknya, dan kembali lagi ke urusan mereka masing-masing.
Ranta menjulurkan lidahnya keluar dan mendesis kepada mereka, "Bangke. Jangan pikir kami ini pecundang!"
"Udah, ga usah marah," seru Yume, menyandarkan dagu dengan kedua tangannya. "Yume pikir kita baik-baik aja sama kecevatan kita."
"Maksudmu mungkin kecepatan kita, Yume." Haruhiro agak membenarkan, mengangguk setuju. "Dan aku setuju. Maksudku, sekarang aku sudah melihat bagaimana Renji waktu beraksi, dia seperti terlahir dari darah yang berbeda*. Kita gak bisa menirunya meskipun kita coba, dan jujur saja, aku merasa kita tidak akan mendapat apa-apa jika terus menaruh perhatian kita padanya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Grimgar Of Fantasy And Ash
Adventure[Novel terjemahan dari: Hai to Gensou no Grimgar] (Beberapa episode di private, silahkan follow terlebih dulu) Haruhiro tiba-tiba mendapati dirinya terbangun bersama beberapa pemuda dan gadis lain di sebuah dunia asing yang disebut Grimgar. Selain...