< Author POV >
Terlihat tiga remaja berdiri di lapangan yang sangat lebar. Mereka memandang satu sama lain, sementara di atas mereka ada lantai tingkat dua dimana tiga orang tengah menonton mereka.
"Audi, dari mereka bertiga.... Siapa yang akan menang?" tanya pria yang mengenakan setelan rapi disamping kiri perempuan berambut coklat.
"Siapa ya??" sambung perempuan tadi. Dia mengenakan gaun putih dan rok besar berwarna hijau.
"Pasti Cry yang menang..." ucap laki - laki berambut hitam keunguan yang mengenakan kemaja hitam dengan dasi biru - putih.
"Cry? Kenapa??" tanya si perempuan bingung sambil memiringkan kepalanya.
"Itu karena.... Dia curang!"
DHUAR!!!
Bersamaan dengan itu ledakan cukup besar terjadi di lapangan tanding yang mementalkan dua remaja lainnya.
"BWUHAHAHA.... Aku menang!" tawa lepas si remaja rambut coklat dengan masker putih yang menutup seluruh wajahnya.
"Cry sialan. Kau curang!!" teriak remaja rambut hitam yang mengenakan kaos hitam lengan pendek.
"Aku tidak curang, cuma sedikit menambah 'bumbu' saja..." sahut Cry kemudian tertawa lagi dibalik maskernya.
"Terimalah Hako. Siapa yang keluar dari batas, maka dia kalah..." kata remaja berambut emas yang keluar dari debu.
"Hoi Shaker, apa kau terima begitu saja??" protes Hako.
"Dalam pertarungan kau tidak tahu kapan musuh akan berbuat curang..." balas Shaker membuat Hako berdecih.
"Terimalah Penakut..." ejek Cry.
"C.. R... Y!!!" geram Hako kemudian berlari mengejar Cry.
Cry yang melihat itu ikut berlari juga... Menjauh dari kejaran Hako semantara Shaker hanya diam sembari membersihkan pakaiannya yang terkena debu barusan.
"Kena kau..." ucap Hako yang berhasil mencekik Cry.
"L - Lepaskan... Aku tidak bisa bernafas!" lemas Cry.
"Hahah... Enak saja!" Hako menyeringai.
Tap... Tap... Tap...
Suara langkah kaki terdengar di lorong masuk dan keluar lapangan, diikuti bayangan hitam yang terlihat.
"Cry, Hako, apa kalian bertengkar lagi?!" terdengar suara perempuan tengah bertanya dari lorong.
"N - Nona??!!" pekik Cry dan Hako bersamaan.
"Maaf atas keributannya, Nona..." cetus Shaker memberi hormat kepada seorang perempuan berambut hitam sepanjang punggung yang mengenakan kemaja putih dan setelah biru gelap.
"Halo Rosa..." panggil perempuan berambut coklat yang ada di lantai atas.
"Halo juga Audi..." sahut lembut perempuan bernama Rosa ini.
Entah sejak kapan? Cry dan Hako kini berada di depan Rosa siap mengatakan sesuatu.
""Dia yang salah"" seru mereka menunjuk satu sama lain.
"Hmm??"
"Dia yang salah, bukan aku..." bela Hako.
"Tidak - tidak. Berhentilah berbohong, pembohong..." balas Cry.
"Aku tidak bohong.."
"Aku juga~~"
"Jelas - jelas kau berbohong..."
"Tidak kok~~"
"Bisa kalian berdua hentikan itu..." kata Shaker yang ada ditengah - tengah mereka.
"Sudahlah. Aku tidak menyalahkan kalian bertiga kok.." ikut Rosa.
"Tapi Nyonya, aku tidak ikut.." sweatdrop Shaker.
"Sudah - sudah, kalian membuat Rosa menjadi bingung..." cetus pria bersetelan yang sudah berada di lapangan.
"Johnny~~" panggil Audi.
Laki - laki berambut biru keunguan mendekat ke tempat Cry dan Hako.
"K - Kak Johnny??"
"A - Apa yang kakak lakukan??"
Cry dan Hako berkeringat dingin melihat Johnny berdiri di depan mereka.
"Kalian pantas diam..." cetus Johnny yang mengangkat kedua telapak tangannya. Disana terdapat sebuah tanda sama yaitu 'X'.
""Jangan itu lagi'''' batin Cry dan Hako menjerit.
"TIDAK!!!!!"
Preview Next Tales
Cry : Selamat malam semua lama tak jumpa *melambaikan tangan*
Riza : Aku juga ada lo^^
Alfharizy : Me to~~
Rey : I...... Am here *memasang gaya keren*
Zakuro : Sampai jumpa di Tales.
Fister : Bye~~~
Cry : Itu bagianku!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
(SPToP) - Supernatural Powers : Tales of Pedia
Fantasy[Buku Awal dari SPW] Genre : Action, Code Name & Guild Pedia, adalah nama organisasi yang cukup terkenal di zamannya tapi sekarang sudah tidak lagi. Karena mereka telah tiada. Pada kali ini akan menceritakan seluk beluk berdirinya Pedia yang terkena...