< Author POV >
Shaker dan lainnya menyusup ke pelabuhan yang menjadi markas para mafia yang menyerang Barron dan Hendra tadi. Beberapa kali mereka terpaksa bersembunyi agar tidak ketahuan, semuanya adalah rencana Aldert.
Drap... Drap...
Lima pria berjas hitam berlari melewati trailer yang menjadi tempat persembunyian Shaker dan lainnya.
Aldert menahan pundak Barron dan Hendra, saat bersamaan satu anggota mafia terakhir baru saja lewat.
"T - Terimakasih..." ucap Hendra berkeringat.
"Kita harus sabar..." ingatkan Aldert.
Semuanya mengangguk.
"Lalu, kenapa dia juga ikut?" tunjuk Hendra ke Barron.
Barron memperlihatkan ekspresi kesal.
"Dia harus ikut. Bahaya bila ada salah satu anggota mafia ada yang mengenalinya..." jelas Aldert.
"Semua ini salahmu..." terang Barron.
"Hah? Aku!?" pekik Hendra tak terima.
Saat mereka berdua ingin beradu mulut, Shaker muncul ditengah - tengah.
"Bisakah kalian diam..." pinta lirih Shaker. Aura kuat keluar mengancam dari badannya.
"Shaker adalah tipe orang yang selalu serius..." beritahu Aldert.
Aldert melihat keadaan luar, semantara Barron dan Hendra terdiam. Aldert memberi isyarat untuk keluar, Aldert keluar untuk pertama diikuti Barron dan Hendra lalu Shaker.
Mereka berempat berhasil naik ke sebuah kapal persia hitam pekat, ciri khas sekelompok mafia. Mereka masuk lebih dalam, mereka bertemu anggota mafia lalu tanpa hambatan, langsung di eksekusi di tempat. Mereka berhenti di dua cabang jalur koridor.
"Aku ke kiri, kalian bertiga ke kanan..." isyarat Aldert.
Shaker mengangguk menyetujui lalu memimpin di koridor kanan.
Sepi. Tidak ada yang berucap. Biasanya Barron dan Hendra melempar ejekan tapi karena Shaker ada... Yah, kalian tahu sendirilah.
"Jadi, kenapa kau masuk Pedia? Dan bagaimana ceritanya?" tanya Barron memberanikan diri.
"Aku mempunyai hutang... Itu saja" jawab Shaker pendek.
Barron melirik Hendra, Hendra hanya mengangkat kedua bahunya tidak tahu+acuh.
Mereka terus berjalan, dan sampai disebuah dapur. Sepi. Itulah pemandangan sekitar.
Cteek??!
Sampai sebuah suara senjata terbidik.
Door... Trang!
Shaker mengangkat tangan kirinya ke samping, memantulkan ke atas timah panas yang ingin menembus kepalanya.
"Aku merasakan ada Pengguna Kekuatan..." bisik Shaker.
Barron dan Hendra langsung mengeluarkan senjata mereka, saat bersamaan muncul seorang perempuan bersurai merah, perempuan itu mengenakan kemeja jas hitam dengan garis vertikal, rok hitam sangat pendek, stocking coklat motif sasirangan dan sepatu boot yang pas dengan kaki.. Serta dua buah heavy machinegun.
KAMU SEDANG MEMBACA
(SPToP) - Supernatural Powers : Tales of Pedia
Fantasy[Buku Awal dari SPW] Genre : Action, Code Name & Guild Pedia, adalah nama organisasi yang cukup terkenal di zamannya tapi sekarang sudah tidak lagi. Karena mereka telah tiada. Pada kali ini akan menceritakan seluk beluk berdirinya Pedia yang terkena...