< Author POV >
Kumpulan uap keluar dari helaan nafas mereka. Dada mereka berdua terlihat agak naik dan turun. Wajar saja, mereka kini berada di tengah badai salju dengan minim perlengkapan.
"Apa maksudmu tadi? Apa kau orang suruhannya Zerocha untuk menghentikan kami??" tanya Albert yang seperti baru ingin menginterogasi.
Rgna hanya diam, merentangkan tangan kanannya ke samping lalu dari bawah kakinya terlihat terbang kumpulan bola - bola putih. Semua bola putih itu berkumpul menjadi sesosok golem salju setinggi 2 meter.
"Sepertinya kita harus menggunakan cara kasar nih..." cetus Agusto yang melakukan pemanasan dengan kedua tangannya.
"Ingat batasan. Dia juga seorang perempuan..." ingatkan Albert sejenak.
Agusto membalasnya dengan senyuman. "Salahkan sifat psipokatku jika ia terluka parah..." kata Agusto.
Albert mendengus agak kasar, dari telapak kanannya keluar sebuah pedang biru yang terbuat dari kumpulan titik air.
"Albert, kau lawan boneka lucu itu. Biar aku yang melawan tuan mereka..." seru Agusto memberi perintah.
"Sepertinya kalian benar - benar meremehkan diriku ya..." cetus Rgna.
"Kau salah, nona. Sebaliknya... Kami tidak akan menahan!!"
< SKIP POV >
"Apa yang terjadi diluar?" tanya Delux yang tak sabaran.
"Hmm... Sepertinya kita kedatangan tamu yang tak diundang...." jawab Audi yang melihat sesuatu lewat cincin jari yang ia buat.
"Kak Delux, apa mungkin mereka--"
"--Kita belum tahu. Kita tidak akan tahu sampai menanyakan secara langsung..." kata Delux yang baru saja memotong kalimat Florencia.
Audi berhenti melihat ke dalam cincin jarinya. Lalu ia menatap Hako seperti memberi isyarat tertentu, tentu Hako mengerti. Ia mengangguk dan membuka pintu mobil.
"Kak Audi, apa yang dilakukannya?" tanya Florencia cemas.
"Heh.. Kita lihat saja!!"
< Albert & Agusto POV >
Slash...
Albrrt berlari ke belakang semua golem salju yang terlihat berbaris dengan sangat rapi. Maniknya menatap fokus postur semua golem, menusuk ke depan dan menghancurkan semua golem salju. Tapi para golem kembali bangkit.
"Sudah kuduga..." bisik Albert sangat pelan.
Slash.. Slash... Slash.... Slash!!!
Tebasan Kematian Genangan Air
Tebasan biru memukul, menghantam, menusuk dan menghancurkan semua golem dalam sekejap mata.
Pedang biru milik Albert memanjang seperti aliran air di sungai, aliran air itu menghancurkan setiap golem yang mau bangkit kembali.
"Merepotkan..." hela lelah Albert.
Semantara itu Rgna memperhatikan serius Albert yang menghancurkan semua golemnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(SPToP) - Supernatural Powers : Tales of Pedia
Fantasía[Buku Awal dari SPW] Genre : Action, Code Name & Guild Pedia, adalah nama organisasi yang cukup terkenal di zamannya tapi sekarang sudah tidak lagi. Karena mereka telah tiada. Pada kali ini akan menceritakan seluk beluk berdirinya Pedia yang terkena...