EPISODE - Sesuai Rencana..?

68 10 13
                                    

< Author POV >

Imoeta.

Perempuan bertelinga kucing merah muda itu memainkan kedua kakinya terangkat ke atas langit, dua ekornya terayun saling bergantian dibelakang bokong. Kedua kaki itu kemudian jatuh dan perempuan beralih ke buku kecil yang ada di atas ranjang.

Dia adalah biang keladi atas semua yang terjadi pada Reiska.

"Aku harap Luca menyingkirkan setidaknya satu dari mereka.." ucapnya entah kepada siapa.

Disamping ranjang ada komputer yang memperlihatkan lokasi pertarungan Azalea.

< Change POV >

Pria berjubah blazer hitam bergaris putih, punggungnya menghantam sisa-sisa bangunan setelah Azalea memukulnya dengan ombak ungu.

Xenore De Luca, adalah nama Pengguna Kekuatan itu. Ditangan kanannya ada Kode Nama Burn dan dikirinya ada Extreme, ditambah ada Kode Nama yang tersembunyi dibalik matanya. Luca membuka telapak kanannya, melelehkan sisa-sisa bangunan yang menindihnya.

"Dingin maupun panas, keduanya dapat menyembuhkan luka jika dilakukan sesuai petunjuk. Ini merepotkan.."

Luca membuka telapak kirinya, seketika setengah badannya ditutupi oleh es, lantai dan bahkan sisi kirinya membeku. Termasuk kabut yang Azalea keluarkan.

"Dia berbahaya.."

Luca terbang dari tempatnya berkat ledakan di sisi kanan, telapak kirinya terbuka ke depan siap menangkap Azalea. "Akan aku bekukan kau.."

"Itu tidak akan terjadi, jika kau tidak menyentuhku.." sahut Azalea polos.

Suara Keputusasaan : Bayangan Yang Berbicara

Syuut..!

"!" Luca hanya lewat saja saat dirinya sudah sampai dan menyentuh Azalea, sedangkan Azalea sendiri tersenyum kecil kemudian tembus pandang.

Buag!

Disaat Luca masih melayang di udara, sesuatu menghantam perutnya kuat dan kakinya ditarik oleh sesuatu. Luca terlempar keluar dari markas rahasia ke jalanan distrik. Ditempat Luca melayang tadi muncul Azalea yang habis 'olahraga'.

"Ceroboh sekali saat kau tidak mengetahui kekuatan lawanmu.." sindir Azalea. Azalea mengeluarkan pedang cutlass hitam dari 'tangan hampa'.

Melodi Kegelapan : Tebasan Penghilang

Mata pedang Azalea dengan cepat diselimuti kabut ungu kehitaman, bagaikan api hitam. Azalea menebas ke depan, dinding es tiba-tiba mencuat dari sisi kiri Luca dan mendorongnya menjauh dari jalur tebasan. Reruntuhan bangunan yang tertebas perlahan menjadi abu dan terhisap ke mata pedang milik Azalea.

"Sayang sekali. Aku meleset.." senyum Azalea entah kenapa.

"Orang ini sengaja melakukannya.." Luca perlahan bangkit. "Dia sengaja memperlihatkan serangan itu agar aku menyerah,"

"Hei kau.."

"Hm?"

"Kau masih bisa lebih cepat lagi'kan? Tebasan tadi masih terbilang 'lambat'.."

(SPToP) - Supernatural Powers : Tales of PediaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang