BAB 9

229 31 1
                                    

BAGAS meraih tangan Aira, membuat jantung gadis itu berhenti dalam sekejap. Kupu-kupu berterbangan di perutnya dengan bebas.

Harus gini caranya?

Bagas berdiri, sambil menyampirkan tasnya di bahu kanannya, " Pulang sama gue yuk." Ajak Bagas membuat Aira terbelalak. Bagas, laki-laki jenius di sekolah yang senang sekali pacaran sama setumpuk buku mengajak pulang seorang perempuan yang biasa saja dan modal populernya ya cuman karena dua bocah idiot yang salah satunya ketua osis dan satunya ketua basket.

Rumit.

Aira menengok ke Bagas, lalu matanya berpindah pada tangannya yang di genggam oleh Bagas. Laki-laki itu sadar, dan dengan cepat melepas genggamannya yang ia rasakan begitu hangat dan lembut. " Mau gak?" Bagas memastikan. Aira mengangguk lalu merasakan kembali hangatnya genggaman Bagas.

Bagas menuntun Aira menuju lahan parkir dan bisa kalian tebak, keduanya menjadi sorotan. Bagaimana tidak? Cowok ansos yang kerjaannya baca buku doang kini menggandeng seorang perempuan yang tak asing di mata mereka. Perempuan yang biasa terlihat bersama Gilang dan Angkasa.

Gilang dan Angkasa yang berada di koridor menganga tak percaya.

Ra? Gue gak salah liat kan? Batin Angkasa takut.

Takut untuk tidak di cintai kembali.

Gilang melengos, berusaha tidak melihat kejadian itu yang di saksikan ratusan anak yang ada di koridor.

" Ra? Gue ship lo sama Angkasa doang!"

" Bagas buat gue aja!"

Bagas menatap tajam para perempuan yang memaki dirinya atau membedakan dirinya dengan kedua sahabat Aira. Di sisi lain, Aira merasa tidak enak hati pada Angkasa, dan di sisi lain pun Aira bahagia bahwa ia satu-satunya perempuan yang di gandeng oleh Bagas.

Bagas mengunci helm hitamnya lalu memundurkan ninja hitamnya dan membiarkan Aira menjadi gadis pertama yang ia bonceng. Dan detik ini, Aira di nobatkan menjadi gadis pertama yang Bagas targetkan, sekaligus Bagas cintai.

***

Adito Bagaskara added you as friend

Aira menjerit bahagia dalam hati. Bagas menambahkan dirinya dalam kontak LINEnya. Akhirnya orang yang ia sukai peka.

Adito Bagaskara: ra, udah makan?

AirisyaAP: belum, barusan abis selesai ngerjain makalah

Adito Bagaskara: makan dong :)

Adito Bagaskara: freecall?

Ketika Aira hendak membalasnya, tiba-tiba layar Aira menunjukkan bahwa seseorang membuat panggilan padanya.

" Lu jahat ya sama gue."

Deg. Mati gue. Jawab apa?

Aira membanting tubuhnya di kasur, menatap langi kamarnya nanar sambil menempelkan ponselnya di telinga kanannya, " Jahat paan sih." Aira menyahut dengan nada kesal.

Angkasa berdecak kesal, " Skype! Buru," perintahnya membuat Aira panik, Angkasa yang melihat ekspresi Aira hanya tertawa. Wajah gadis itu yang menyiratkan rasa panik membuat Angkasa seakan lupa topik yang sudah ia persiapkan; Bagas.

Singkat cerita, dulu ketika SMP, Angkasa harus menanggung malu ketika dirinya di tuduh membocorkan soal UN, padahal Bagas yang membocorkan. Namanya juga Bagas, spesies anak jenius yang berbeda dari anak jenius lainnya, gak kenal waktu suasana kalau mau ngasih kepinterannya.

Airisya,Where stories live. Discover now