"Mas anter kamu kekantor yah.." ucap Yuda ketika mereka keluar dari area pemakaman
Dira menggeleng. Yuda bingung menatapnya."Aku ijin Mas.."
"Lalu kau mau kemana?? Ku antar pulang.." lagi-lagi Dira menggeleng.
"Kalo boleh aku ikut kerumah orang tua Mas, mau nengokkin Almira.. aku kangen Mas.." ucapku serak karena abis menangis.
"Baiklah.."
Mereka hanya diam tidak ada diantara mereka berniat untuk memulai pembicaraan.
****
"Ma...Pa... ada Dira..." ucap Yuda ketika masuk rumah dan menemukan orang tuanya bercengkrama di depan Tv bersama Almira.
"ehhh.. sayang.. masuk Dir.." Dirapun mendekat dan menyalami keduanya dan meminta ijin menggendong almira yang semakin berisi di usia sebelas bulannya. Dira pun menggeddong almira dan menghujaninya dengan ciuman dipipi gembulnya.
"Kalian darimana kok bisa bareng.." Tanya Mama Yuda
"Abis dari Makam Mira Ma... Mira hari ini ulang tahun.." ucap Yuda dan orang tua yuda terdiam dan tak berniat membahas lebih lanjut.
"Dira sayang.. kamu istirahat aja dulu di kamar." Saran Mama Yuda
"Ngga usah tante..Dira pengen main sepuasnya Ma Almira udah kangen banget soalnya udah lama ngga ketemu. Iyakan sayang...?? Ucap Dira Pada Almira seakan bayi itu mengerti perkataan Dira.
"Ya udah kamu ke kamar Almira aja biar bisa main sepuasnya.." ujar Mama Yuda.
"Ayo.." ajak Yuda membawa Mira ke lantai dua dimana kamar Almira berada.."
Yuda membuka kamar Almira.. mengajak Dira masuk.. ini pertama kalinya dira masuk ke kamar Almira. Karena jika ia menegok almira dia hanya berada di bawa dan memang waktunya tak banyak.
Kamar Almira bernuansa merah muda. Dengan perabot minimalis berwarna putih dan hijau muda. Ada berbagai macam boneka. Kamar ini di lengkapi dengan tempat tidur biasa yang memakai sprei bergambar princess dan ada box bayi dari kayu berwarna putih.
Dia memilih membawa Almira ke tempat tidur biasa bersprei princess itu. Membaringkan Almira. Dan menggeletik bayi gembul itu sehingga tertawa. Yuda mengamati interaksi itu.
"Dir, Mas ganti baju dulu yah.." ucap Yuda membuka pintu conneting doors di dalam kamar Almira sehinga terhubung dengan kamarnya. Dira mangangguk menatapnya dan kembali fokus ke Almira.
"Nda..nda.." celoteh Almira..
"Iya sayang Bunda lagi di surga sama nenek sama kakek, hari ini bunda ulang tahun.. Almira udah ngucapin belum.. bilang makasih sama bunda udah ngandung almira dan ngelahirin almira.." ucap Dira senang dan akhirnya menangis kembali..
Dira tidak kuat lagi sehingga menggendong almira lalu memeluknya erat. Dira tak pernah lupa selalu menceritakan kebaikan kakanya pada ponakannya. Seperti saat ia kecil Mira selalu mengatakan kebaikan ibunya kepadanya. Sehingga ia seolah-olah merasakan dekat dengat ibunya.
Dira berdiri menggendong Almira dengan memposisikan kepala Almira di lenganya dan menepuk pantatnya mencoba menidurkan almira.
Tapi mulut Almira menjilat-jilat payudara Dira sehingga meninbulkan banyak liur Almira di bajunya sehingga cup branya sedikit menerwang. Sedangkan tangan Almira tak tinggal diam dia terus meremas payudara satunya sehingga dia kegelian sendiri.
"Dir.." panggilan yuda terhenti saat mendengar
"Ini Payudara Aunty sayang buka payudara Bunda.. Aunty geli Almira.. jangan diremas dong sayang ... " ucap Dira berusaha menyingkirkan tangan Almira yang meremas payudaranya..
Yuda mematung di connetting doors ia ingat pernah merasakan memegang payudara itu dengan tangannya dan jantung berdetak dengan cepat.
Akhirnya Dira membaringkan Almira dan ikut berbaring di samping Almira dengan posisi miring hingga bisa menepuk paha Almira agar lebih nyenyak lagi..
TBC
*****
SEMOGA SUKA TRUS NGASIH VOTE
KAMU SEDANG MEMBACA
Turun Ranjang - END
Lãng mạn"Mas, kalo aku ngga ada tolong jaga adikku karena hanya kita yang dimilikinya...Jadikan dia keluargamu." *Amira Armano "Mba.. harus kuat ku mohon ka bertahanlah... *Adira Armano "Kalian adalah keluargaku aku akan menjaga kalian" *Yuda Wardhana