Enam

43.1K 2K 13
                                    

Pov Yuda

Sejak kematian istriku aku semakin menyibukkan diri dengan pekerjaanku. Aku selalu pulang malam. Kadang aku kasian dengan putriku Almira yang kutitipkan pada orang tuaku.

Sudah enam bulan istriku meninggal dan berarti empat bulan sudah aku tak bertemu Dira walau ia selalu datang menjenguk Almira sesuai janjinya. Tapi aku tak pernah bertemu karena ia akan oulang sebelum aku tiba di rumah. Ia tak pernah datang di hari weekend mungkin karena dia juga menikmati waktu liburnya jadi aku memakluminya.

Hanya sekali dua kali aku menelponnya itupun hanya nenayakan kabarnya tak lebih dari itu.

Ya kadang aku masih merindukan istriku.. merindukakan saat kami bersama dan bercanda dan tertawa akibat ulah Dira yang ceroboh.

***

"Dira kayaknya Pak Edo naksir elo deh.." ujar Sita, temanku yang sama-sama ikut tes dulu sebelum diterima di kantor ini.

"Apaan sih lo.. jangan bikin gosip yang ngga-ngga deh.. nanti orangnya marah." Tegurku ketika kami makan di kantin kantor ini

"Ini bukan gosip tapi fakta setelah melihat perhatian dia ke elo.."

"Husshh... makan aja cepat waktu makan siang sudah mau habis nih..."

"Yee.. di bilangingin ngga percaya liat aja nanti.."

Aku hanya tersenyum menanggapinya walau bener aku merasa Pak Edo menaruh rasa lebih kepadaku.

**

"Dir, kayaknya kita bakal daoat proyek besar deh." Tukas sita yang yang mendorong kursi kerjanya yang beroda ke kubikelku.

"Emang proyek apaan.??"

"Gue dengar sih dari perusahaan properti gitu mau buat iklan untuk ngejual apartemen yang baru di bangunnya."

"Masa sih..??"

"Iyya.. kalo proposal kantor kita di approve."

"Hmmm.. asik dong.. bisa-bisa kita dapat bonus nih.."

"Iya.." ujarnya mendorong lagi kursinya kembali ke kubikel miliknya

***

"Dir, aku anter pulang yah..?" Ujar Pak Edo menghampiri kubikelku.

"Ngga..Makasi Pak.. aku ada urusan dulu.." tolakku. Kulihat Sita menggeruti karena menolak ajakan Pak Edo

" Ya udah.. tapi lain kali mau yah.." ucapnya dan pergi.

"kenapa lo nolak sih.?" Ujar sita menghampiriku.

"Gue ngga mau kasih harapan kosong Ta.." ujarku pergi meninggalkan sita yang pasti akan memarahiku karena penolakanku barusan.

Yeah Pak Edo adalah maneger keuangan yang merupakan atasanku dan Sita. Dia juga termasuk idola di kantor ku ini. Karena dia masih mudah dan berwajah tampan serta low profil.

TBC.

***

Turun Ranjang - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang