Empat Belas

47.5K 2.1K 9
                                    

Yuda lagi-lagi menelan air liurnya melihat penampila Dira seperti itu.
Dira diam sesaat samoe akhirnya dia masuk kembali ke kamar mandi.

"Mas bisa keluar dulu ngga Dira pengen ambil baju..??" Teriak diri dari kamar mandi.

"Ambil saja.. aku akan menutup mataku..cepatlah..." ucap Yuda sedikit agak keras.

Dira berpikir sejenak dan dia sudah kedinginan makanya dengan sedikit malu-malu dia keluar pelan dan berjalan ke lemari kecil mengambil pakean dan berlari masuk kembali ke kamar mandi tanpa di sadarinya Yuda mengintip sedikit tadi.

Sesaat kemudian Dira sudah berpakean tapi kepalan masih terbungkus handuk merah muda.

"Mas kapan datang..?? Kok Dira ngga dengar sih.." ucap Dira begitu keluar dari kamar mandi.

"Mungkin dua puluh menit yang lalu.."ucap Yuda dengan mata yang terbuka sempurna.

Dira memandang Yuda yang memberinya kode lewat mata menunjukkan pakeannya yang ada di tempat tidur. Dira yang menyadarinya segera mengambil pakean itu dan menaruhnya dikeranjang depan kamar mandi.

"Kamu ngapain mandi malam Dir..??" Ucap Yuda

"Hmmm.. tadi Dira agak pusing dikit jadi biar segeran Dira mandi.. trus rencananya mau keluar cari makan soalnya tadi siang ngga sempat makan.." ucap Dira yang sudah membuka bungkusan handuk di kepalanya dan ranbutnya sudah tersisir.

"Kamu sakit trus ngga makan siang.." suara Yuda agar sedikit keras

"Untung saja aku dah beli makan malam.. ayo makan.." ucapnya sambil turun dari tempat tidur dan duduk di atas karpet dimana meja kecil berisikan makanan menunggunya.

"Wah makasih Mas.. " ucap Dira mengambil posisi seperti Yuda dan mereka duduk berhadapan. Mereka mulai makan dan bercerita.

Dira sudah membersihkan sisa makanan tadi dan melipat meja kembali. Kini mereka duduk di karpet dan bersandar pada Tempat tidur dengan bersisian

"Mas makasih Yah sekali lagi buat makanannya.." ucap Dira

"Cuma makasih doang.."

"Trus apa lagi dong.. mau di gantiin uangnya.." Ucap Dira memutar badannya menghadap Yuda. Yuda memicingkan mata melihat Dira dan tersenyum dengan mengangkat satu bibirnya keatas.

Dira yang mengingat sesuatu tentang kejadian kemarin langsung gugup..
"Eeng...eng... Mas Yuda seb...cup.. kata-kata Dira terputus ketika Yuda kembali melahap bibir Dira...awalnya hanya menempelkan lalu mengecup dan melumat bibir Dira jari-jari tangan Yuda masuk di sela-sela rambut basah Dira.. Dira mengerang..

"Ngeeengehmmm.... sssstt...."

Dira berusaha mendorong dada Yuda dengan memukulnya pelan. Yuda melepaskan ciuman itu. Menatap Dira dengan bibir yang basah dan bengkak mengulurkan tanganya ingin mengusap tapi segera di tepis Dira.

"Kenapa Dir..??"

" Mas... ini salah... ini salah.... tak seharusnya kita berbuat seperti ini.." ucap Dira dan air matanya mengalir jatuh tanpa bisa di cegah

"Salah bagaimana..Dir..?? Aku sayang sama kamu bukan lagi sebagai kakak ipar mu tapi sebagai seorang pria Dir.. pria Dira.."ucap Yuda dengan sedikit emosi

"Tapi Mas suami Mba Mira... aku ngga mungkin bisa khianati Mba Mira.." ucap Dira dan air matanya semakin keluar.

"Kita ngga khianati Mira.. kita ngga berselingkuh Dir.." ucap Yuda mulai melembut memahami

"Mas.." lirih Dira

"Aku sayang kamu Dir.. Dan aku tau kamu juga punya perasaan yang sama kepadaku." Ucap Yuda merengkuh Dira dalam pelukannnya.

Dia hanya diam dalam rengkuhan Yuda dan menangis karena rasa bersalah pada Mira karena sudah memiliki rasa pada Yuda juga.

"Mas.. tolong tinggalin aku sendiri..Mas..biarkan aku sendiri.." ucap Dira melepas rengkuhan Yuda. Memeluk lututnya dan menangis kembali.

"Baiklah.. Mas pulang dulu.." ucap Yuda seraya berdiri. Ia sebenarnya tak mau pergi. Ia melihat Dira membungkukkan badannya mencium kepala Dira

"I Love You Dira.." ucap Yuda lalu meninggalkan Dira.. ceklet pintu tertutup

" I Love You Too Mas.." ucap Dira mendonggakkan wajahnya melihat pintu kamarnya yang tertutup rapat.

TBC

*****
Mudahan-mudahan kalian makin suka nih dengan jalan ceritanya.

Turun Ranjang - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang