satu

70.7K 2.5K 16
                                    

"Pagi mba.. mas.." teriakku ketika kulihat dua orang yang menyanyangi sedang sarapan.

"Pagi Dek.." balas Mbaku... Mba Mira

"Kamu tuh yah.. ngga ingat umur teriak-teriak pagi-pagi.." jelas mba Mira memceramahiku

"Hehehee.." cengirku menampilkan senyum ala iklan odol

"Udahh.. Mir.. itu udah kebiasaan Dira sulit ngilanginnya.." bela Mas yuda

"Lagian rumah bakal sepi kalo dia ngga teriak pagi-pagi.." lanjutnya.

"Ikh.. mas.."

"Gimana sidang kamu, kapan bisa dilakuin" tanyanya melipat koran

"Kalo pembimbing Dira setuju semua, Dira sidang rabu depan Mas."

"Iyaa.. kamu harus cepat lulus biar bisa kerja supaya bisa lebih dewasa..." ceramah Mba Mira lagi.

"Iyaa... Mba..."

"Sayang.. aku berangkat dulu.." pamit Mas Yuda pada Mba Mira. Mas yuda mencium kening mba Mira lalu mengelus perut Mba Mira yang sudah membuncit..

"Dir.. mau ikut mas ngga?" Tanya mas yuda padaku.

"Ngaa mas... bentar di jemput Mia.."
Kataku sambil melahap nasi goreng yang di buatkan Mba mira karena aku terbiasa sarapan harus dengan nasi. Karena lidahku tak biasa makan roti di pagi hari.

Mas yuda pun berdiri diantar Mba Mira ke depan pintu seperti kebiasaannya. Mas Yuda melingkarkan tangannya di pinggang Mba Mira.

Itulah pemandangan tiap hari yang terjadi di hadapanku. Aku sangat menyanyangi mereka berdua. Mereka berdua adalah pengganti orang tuaku.

Yah aku dan Mba mira adalah yatim piatu. Ibuku meninggal ketika melahirkan aku lalu ayahku menyusul ibuku ketika aku SMP kelas 2 dan Mba Mira di semester satu. Sejak saat itu Mba mira bekerja part time untuk membiayai kehidupan kami. Mba Mira dan Mas Yuda adalah teman SMA dan baru mulai berkencan ketika mereka sedang kuliah. Jadi aku sudah dekat dengan Mas Yuda. Dan ketika mereka lulus mereka memutuskan menikah. Perjalanan cinta mereka sangat mulus. Orang tua Mas yuda juga sangat baik padaku. Mas yuda memiliki adik perempuan yang dua tahun diatasku dan sudah menikah mereka tinggal di Australia.

Karena kebaikan Mas Yuda aku dapat berkuliah karena merasa memiliki tanggung jawab padaku. Mas yuda bisa di bilang sangat kaya. Usaha orang tuanya yang diambil alih olehnya meningkat dengat cepat.

Aku yang tak mengenal sosok ibu menemukan dalam diri Mba anggun dan Sosok ayah pada Mas yuda karena kedewasaanya.

Aku sangat menyanyangi mereka. Karena hanya mereka yang kupunya.

TBC

****

Maaf kalo kependekan..

Turun Ranjang - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang