Maaf yahh... updatenya kelamaan...
****
Hari ini dira mulai masuk kantor.
Dira merasa orang-orang melihatnya.
"Sita.. Sita.." panggilku begitu kulihat Sita di dekat Kubikelnya.
"Napa lo??"
"Sita.. gue kok di liatin gitu.." tanya ku pada Sita. Sita adalah orang yang disebut radio berjalan. Maka apapun yang ingin di ketahui orang-orang kantor Sita ounya jawabannya entah bagaimana dia mendapatkannnya.
"Oh..itu waktu lo sakit kan pas kelar rapat lo rada mau pingsan gitu.. trus Pak Edo mau nolongin Elo eh Pak Yuda ngenbentak Pak Edo dia bilang jangan sentuh tunangannya.. Ya udah kelar rapat tuh jadi bahan gosip hangat... Mereka ngga terima elo diperubutin ma Pak Edo apalagi Pak Yuda yang u know siapa dia.." jelasnya
"Emang Pak Yuda pacar kamu?."
"Bukan kok,, tapi calon suami.." ujar ku kemudian datar
"Oh bukan..APAAA ITU MAH LEBIH PARAH.. ELO CALON ISTRINYA PAK YUDA.." teriaknya sehingga mengundang perhatian.
Kulihat mereka bisik-bisik dengan melihatku. Ingin kurasa ku tenggelamkan diriku sekarang juga.
Handphone bergetar di ata meja
Mas Yuda
Sayang.. aku tunggu dibawa kita pulang bareng 😙Dira
Baik Mas 😚Akupun merapikan kubikelku. Dan segera turun. Ternyata lobby sangat ramai entah apa.. aku berjalan ke arah pintu kantor
"Dira..." teriak Yuda diantara keramaian lobby
Aku memutar badanku saat mendengar suara Mas Yuda memanggilku. Disana ia Disana dia yang menjadi pusat keramaian.
Bagaimana tidak dia membawa sebuket bunga mawar merah yang sangat besar..
Dia berjalan menghampiriku..
Lalu memberikannya padaku.. aku malu-malu menerimanya.
Lalu merangkulku keluar dari lobby menuju mobil.
Sejak saat itu aku menjadi bahan gosip di kantorku. Dari yang kudengar dari Sita Mereka marah karena aku telah mematahkan hati Pak Edo dan lebih memilih Mas Yuda.
Mulai dari cewe murahan.... cewe matre... cewe selingan.. sampai dikatakan bahwa aku hanya akan menjadi bayang- bayang kakakku karena menikahi suaminya, ini yang membuat Mas Yuda dan Keluarga Mas Yuda marah hingga aku di suruh berhenti bekerja saja karena akan mengurus rumah tangga..
Flashback.
"Mas.. apa aku benarMas mencintai aku karena bayang-bayang Mba Mira..??" Tanyaku saat kami berdua di kamar Almira
"Siapa yang mengatakan itu,, aku mencintai kamu bukan karena kamu adik Mira aku mencintai kamu karena apa adanya kamu sayangg..." Mas yuda memelukku menenangkan perasaanku yang meragukan ketulusan cintanya padaku. Kurasakan dia mencium keningku tapi tetap saja air mataku mengalir jika mengingat itu.
"Loh...loh. kamu nangis kenapa sayang..?" Ucap Mama Mas Yuda sambil membaringkan almira di boxnya ketika melihatku menangis. Lalu berjalan menghampiriku.
"Ma.. kata orang-orang aku hanya akan menjadi bayang-bayang Mba Mira..??" aduhku dan memeluknya berharap kelabilanku hilang.
"Sayangg... Kamu memang ngga bisa menutup semua mulut orang yang mengatakan kamu ini dan itu. Maka lebih baik kamu menjauhkan diri dari mereka daripada kamu sakit hati.."
"Liat saja Mona,, adik Yuda lebih memilih tinggal di luar negeri dari pada disini ketika dia memilih suami yang bahkan hampir dua kali umurnya... ia memilih keputusan yang membuatnya bahagia bukan membuat orang bahagia.."lanjutnya mengusap sayang kepalaku
"Dan lagu kamu tak pernah mendengar semua ucapan mereka karena mama tahu Yuda mencintai kamu berbeda dengan cintanya Pada Mira." Ucapnya menyakinkanku. Mas Yuda mengangguk menyetujui ucapan Mamanya
"Dan kamu sebaiknya berhenti kerja di tempat kamu karena aku tak suka kau menjadi bahan gosip murahan terlebih aku tak suka kau dekat dengan atasanmu itu.. biar fokus ngurus nikahan kita udah dua minggu lagi kan" bujuk Yuda
"Iya sayang..Mama setuju dengan Yuda.."
Dan minggu itu juga aku resign dari kantorku.
Off
TBC
*****

KAMU SEDANG MEMBACA
Turun Ranjang - END
Romance"Mas, kalo aku ngga ada tolong jaga adikku karena hanya kita yang dimilikinya...Jadikan dia keluargamu." *Amira Armano "Mba.. harus kuat ku mohon ka bertahanlah... *Adira Armano "Kalian adalah keluargaku aku akan menjaga kalian" *Yuda Wardhana