Happy Reading
***
"Eonni ada apa di sana?" ujar umji menunjuk segerombolan murid yang menutupi jalan.
"Molla." ucap sowon yang memang tidak tau.
***
"Kajja!" ucap sowon bersemangat.
Sowon menggandeng tangan umji mencoba menerobos gerombolan di depan mereka.
Dan saat sampai di tengah-tengah gerombolan itu. Secara mengejutkan sowon melepaskan genggaman nya di tangan umji.
'Sowon POV'
Mataku langsung tertuju pada sosok namja yang menjadi pusat gerombolan ini.
Pipiku rasanya memanas, menatap nanar kearah dua sunbaenim didepanku. Ini acara menembak?.
Kenapa yeoja itu membawa bunga mawar merah di tangannya. Dan mereka juga saling berhadapan.
Ada apa ini sowon?... kau ini kenapa?.
"Eonni?" suara umji menyentak ku dari lamunan.
Aku mencoba menormal kan semuanya, kemudian tersenyum di hadapan umji, karena mungkin dia akan khawatir padaku.
Kembali aku menggandeng tangannya melewati namja dan yeoja itu, dan berusaha menerobos lagi untuk keluar dari gerombolan ini.
"Terima... terima... terima..." samar-samar aku mendengar teriakan dari arah belakangku, dan tak lama
"Ne, aku terima. Jadi sekarang kau adalah yeojachingu ku"
'Sowon POV end'
***
Saat ini umji dan sowon sudah sampai di kantin, mereka duduk di salah satu bangku di pojok kantin.
"Aku akan minta makan siang kita, eonni duduk saja!" ucap umji, lalu pergi menuju dapur kantin untuk meminta jatah makan siang mereka.
'Umji POV'
Pasti sekarang eonni sangat sakit hati, dan dia berusaha menyembunyikan itu dariku.
Dan kenapa dengan sunbaenim itu?... dengan enteng nya menerima ajakan untuk kencan dari seorang perempuan. Ini semakin membuat ku pusing, lebih baik aku mengambil makanan saja den segera makan.
"Ajjumma, aku ingin mengambil makan siang ku." teriakku dari luar karena ajjumma sepertinya sedang di dalam dapur.
"Ne, Chakkaman!" terdengar teriakan dari dalam.
"Ne ajjumma."
Sambil menunggu ajjumma keluar aku memutar kepalaku, menyapu kan mataku di setiap sudut kantin, tidak ada siapa pun di sini kecuali eonni dipojok dan...
"Nuguya?" gumam ku pelan.
Seorang pria tengah duduk menatap tajam dua pria yang berdiri di depannya.
"Umji-ya?" panggil ajjumma padaku.
"Ne ajjumma, ini dua aku dan sowon eonni." ucap ku sambil menyodorkan kartu jatah makan siang ku dan eonni pada ajjumma.
"Tingkat lapar kalian sangatlah tinggi, padahal ini belum jam istirahat makan siang." aku hanya tersenyum menanggapi komentar ajjumma padaku dna eonni. Mau diapakan lagi? Aku dan eonni ku sudah lapar. "Chakkaman!"
Ajjumma kembali masuk mengambil jatah makan ku dna eonni. Kemudian mataku kembali ku alihkan pada pria itu.
Pria itu tidak melakukan apa pun saat dua pria itu memaki nya? Apa dia tuli? Atau dia tidak berani?, tapi mana mungkin, matanya saja menatap mereka dengan sangat dingin dan menusuk. Menakutkan!.
Entah sejak kapan pria itu menatap ku dengan sorot dingin di matanya itu, tubuhku langsung menegang. Oh... umji, kau tertangkap basa melihat mereka.
"Umji-ya" lagi aku tersentak panggilan ajjumma.
"Ini! Dua porsi makan siang untukmu dan sowon." ucap ajjumma sambil menyodorkan nampan makanan kearah ku. Kemudia ajjuma mendekat membisikkan sesuatu di telingaku.
"Aku sudah tambahkan porsi nya untukmu dan sowon."
Ajjumma inj benar-benar baik padaku dna eonni. Aku tersenyum mendengar itu "Gamsahamnida ajjumma" ajjjumma membalasnya dengan anggukan.
Kembali pandanganku ku arahkan kearah pria tadi, untung saja dia sudah tidak melihat ku.
"Namanya suga."
"Ajjumma, nugu?" kaget ku.
"Namja yang kamu lihat di sana itu!" "sebenarnya aku sedikit kasihan dengannya. Dia itu seperti tameng untuk sahabat-sahabatnya. Setiap 4 sahabatnya membuat masalah, dia selalu berusaha membuat sahabatnya itu terlepas dari masalahnya. Alhasil dia yang menjadi sasaran masalah dari 4 sahabatnya. Dia itu sudah seperti seorang appa untuk sahabatnya."
Aku sangat kagum dengan pria itu mendengar cerita dari ajjumma, se erat itukah persahabatan mereka. Pasti tentu saja, seperti aku dan eonni-eonniku.
"Gamsahamnida ajjumma, sudah menceritakan cerita itu, aku pergi dulu ya!"
"Manhi deuseyo!"
"Ne, ajjumma"
Aku membawa dua nampan itu kemeja sowon eonni.
'Umji POV end'
Umji menaruh dua nampan makan siangnya, dna mendapati eonninya sedang melamun.
"Eonni!" panggil umji pelan.
Sowon kembali ke alam sadarnya. "Oh... Umji-ya, ayo makan!" ucap sowon mencoba menutupi kesedihan nya.
"Ne, eonni" umji berfikir bukan saatnya untuk bertanya pada eonni nya itu.
Entah apa yang umji pikirkan matanya itu lagi-lagi mencoba menatap pria yang diceritakan ajjummma ladanya. Tapi sudah sepi, tidak ada siapa pun disana.
Umji menghela napas gusar, 'sepertinya aku butuh tidur lebih banyak' batin umji.
***
"BERHENTI!" "APA KAU SUDAH GILA?"
"Bukan urusanmu, naga!"
"Shireo!"
***
Maaf makin enggak jelas ya. Makasih yang sudah vote.
Jangan lupa sih vote lagi. Dan commend dong, author butuh saran dan kritiknya diat fanfic Author.
Jangan sungkan kalau mau ngasih kritik atau saran, author orangnya terbuka kok. Enggak akan marah.
Bye
![](https://img.wattpad.com/cover/105146238-288-k957276.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
High School (END)
Fiksi PenggemarMenceritakan tentang kisah cinta anggota BTS Dan anggota G-FRIEND di masa sekolah. Cerita pertama ku, dengan genre FF. Sinopsis ada dibagian awal.