Part 15

2.7K 231 1
                                    

Happy Reading

***

'Eunha POV'

Entah kenapa hari ini aku sangat malas berada di dalam kelas. Padahal tidak biasanya aku seperti ini.

Hari ini lee ssaem tidak masuk karena sakit, jadi kelas ku hanya diberi tugas. Tapi sekarang aku sedang tidak mood.

Mungkin sedikit berjalan-jalan akan membuat ku lebih baik.

Aku memutuskan untuk pergi dari kelas ku, yerin eonni dan sowon eonni pun tak ada di kelas. Entah kemana mereka?.

Aku terus berjalan mengikuti langkah kaki ini membawa ku. Melewati deretan kelas yang masih melakukan kegiatan belajar mengajar.

"Ouch..." aku mencoba menyeimbangkan tubuhku yang hampir saja terjatuh.

Huft...

Aku bernapas lega saat aku sudah berhasil berdiri, dan tidak terjatuh. Kulihat tali sepatu yang kukenakan lepas, itu sebabnya aku sampai mau terjatuh.

"Gwenchanayo?"

Suara itu?...

Jantung ku berdegup kencang, saat dengar suara itu lagi. Ku putar badan ku dan mendapatinya menatap ku dengan rasa khawatir.

"Gwencana." tak ingin berlama-lama dekat dengannya aku segera melangkah pergi.

"Chakkaman Eunha-ssi!" lagi?... aku mendengar suara nya lagi. Dan kali ini dia memanggil namaku, setelah sekian lama?.

Dengan perasaan tak percaya aku pun membalikkan badan ku lagi menghadap nya. "Ne.. sunbaenim?" ucap ku pelan. Sangat pelan malah.

"Apa kita bisa bicara?" tanya nya canggung.

Sontak aku mendongak, melihatnya dengan mata ku yang sudah membulat sempurna. Mataku bertabrakan dengan mata coklat itu lagi.

'Eunha.. dia bukan namja yang kau kenal dulu!' batinku kini ikut berseru.

Benar dia bukan namja yang dulu. Anggap saja dia itu hanya seorang sunbaenim. Hanya sunbaenim.

'Eunha POV end'

Hanya sunbaenim

Kata-kata itu tertanam kuat dipikiran eunha saat ini.

"Ne, jungkook sunbae."

***

"Apa kau sudah menemukannya eonni?" suara sinb menggema di perpustakaan.

"Sinb-ya pelan kan suara mu! Kita ada di perpustakaan sekarang!" tekan yuju pada dongsaeng nya itu.

"Opss!... mian eonni." sinb menutup mulutnya dengan kedua tangan, dan terus mengikuti eonni nya itu.

Yuju dan sinb saat ini sedang mencari ponsel yuju yang yang hilang entah di mana?.

Pagi tadi secara mengejutkan yuju mendapat sebuah amplop berwarna pink yang isinya adalah, letak di mana ponsel yuju berada. Tapi tidak ada nama pengirim disurat itu, jadi mau tidak mau dia harus menemukannya. Karena diponselnya itu memuat banyak kenangan yuju yang tak bisa dia lupakan sampai sekarang.

"Eonni aku harus mengangkat ponselku dulu. Kau cari dulu sendiri ya!" ucap sinb yang berupa bisikan.

"Nde... jangan lama-lama!"

Sinb pun menjauh keluar dari perpustakaan dan meraih ponsel nya.

"Yeoboseyo?"

"Chagi... bogoshiposeo"

Tubuh sinb bergetar mendengar suara diseberang telpon sana. Matanya memanas, suara itu?.. suara yang dia rindukan.

"Chagiya... kau masih disana?... katakan sesuatu!..." terdengar nada khawatir di dalam kalimat jhope.

Ya... pria yang menelpon sinb adalah namjachingu nya, jhope. Namja itu sudah mengganti nomor nya dengan yang baru.

"Aku sibuk. Ada ssaem disini!"

"Chagiya... dengarkan aku! Nanti malam mungkin aku sampai disekolahmu. Keluarlah! Aku sangat merindukanmu... aku akan menjelaskan semuanya...

"Aku tidak bisa! Tugas ku hari ini sangat banyak!" sinb hendak mematikan telponnya saat mendengar ucapan jhope.

"Aku akan menunggumu, sampai kau mau keluar dan menemuiku!. Kau tau aku sangat mencintaimu sinb-ya."

"Chagi?... Yeobeoseyo?... chagiya?.. kau masih disana?"

Sinb langsung menutup telponnya, air matanya pun tak terasa sudah keluar membasahi wajah yeoja itu.

"Naddo oppa. Hiks..Naddo hiks.. saranghae... tapi aku lelah jika seperti ini terus!..."

Sedangkan didalam perpustakaan yuju masih fokus mencari ponselnya.

"Di mana ponselku?..." yuju menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Jangan-jangan surat tadi hanya iseng, seseorang pasti sedang menipu ku sekarang."

Drett... dreett....

Yuju menajamkan pendengaran nya, bukankah itu ponselku? Batin yeoja itu.

Yuju mengikuti asal suara itu berasal dan...

"Aigoo~ ini dia!" ucap yuju sangat keras karena ponsel nya sudah ia temukan.

Dengan gaya yang lucu, yeoja itu melompat kegirangan, dan langsung menyambar ponsel nya. Dipeluk nya erat ponsel itu seperti dia sedang memeluk kekasihnya sendiri.

Yuju segera membuka ponsel nya, mengecek apa ponselnya baik-baik saja.

"YAK... kenapa jadi begini?"

***

"Aku akan membuatkan ramen untukmu!"

"Gomawo..."

***

Makasih yang sudah baca cerita aku dan udah mau nunggu cerita ini.

Jangan lupa vote dan commend nya ya... makasih juga yang sudah ngevote dan commend di part sebelumnya.

Bye





High School (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang