"Gomawo eonni atas bantuan mu.". Ucap umji pada sowon.
Sore ini seharusnya umji lah yang harus mengambil pakaian di laundry, tapi karena umji harus membatu sepupunya RapMons untuk mengurus keperluan sekolah, alhasil umji meminta bantuan sowon.
"Nde... Gwenchanayo umji-ya" jawab sowon.
Setelah selesai bersiap-siap, dia segera keluar dari kamar, dan sebelumnya sudah berpamitan dengan umji.
'Semoga rencanaku berhasil,' batin umji.
Ya... ini adalah salah satu rencana umji untuk membuat jin dan sowon berbaikan dan melupakan masa lalu mereka. Tapi bukan berarti umji berbohong akan membantu sepupunya itu, dia memang akan membatu RapMons.
***
"Hyung!... jangan lupa ambil pakaian di laundry." ucap taehyung mengingatkan jimin yang masih tidur-tiduran dikasurnya.
"Nde, sebentar lagi aku akan berangkat."
Jimin pun beranjak dari kasurnya dan segera pergi keluar kamar, dan sekarang tinggallah RapMons dan taehyung di dalam.
***
Sowon tak sengaja bertemu yuju di tempat laundry.
"Eoh?... eonni? Kau yang mengambil laundry hari ini?" kaget yuju.
Sowon tersenyum dan mengangguk, "nde..sebenarnya umji yang harus mengambil ini. Tapi karena dia harus membantu sepupu nya, jadi aku yang mengambil ini!" jelas sowon.
"Oh... rap monster oppa." yuju menganggukkan kepalanya mengerti.
"Apa kau sudah menemukan ponsel mu?" tanya sowon.
Mereka keluar dari tempat laundry karena sudah selesai.
"Ne eonni. Tapi ada yang aneh! Semua no__"
"SOWON!... SOWON!..." ucapan yuju terpotong saat ia mendengar teriakan seseorang dari belakang mereka.
Dia adalah jin, dia juga mengambil pakaian di laundry. Dan itulah rencana nya dan juga umji.
Jin berlari kearah sowon, dan tersenyum bahagia di depan sowon.
"Yuju-ya! Bisakah kau pulang sendiri! Aku ingin berbicara dengan sowon sebentar." ujar jin tanpa melihat yuju malah terus menatap sowon, begitu pun sebaliknya.
"Ah.. tapi!..."
"Kau pulang denganku saja!" ucap jimin yang tiba-tiba muncul entah dari mana.
"Kajja!" tanpa menunggu jawaban jimin langsung menarik tangan yuju menjauh dari sowon dan jin.
Yuju menatap tangan nya yang masih di genggam oleh jimin, lalu dengan kasarnya yuju menghempaskan tangan itu.
Langkah keduanya terhenti, tapi selanjutnya jimin menggenggam tangan yuju lagi kali ini lebih kencang dari sebelumnya, dan menariknya.
"Lepaskan tanganku! Ini sakit!" ucap yuju setengah berteriak.
Sampai dihalte bus, jimin melepaskan genggaman nya. Terlihat bekas merah pergelangan tangan yuju.
"Kenapa kau menggenggam nya sangat erat?!" marah yuju. "Apa kau tuli?... kau membuat ku melewati batas sopan antara sunbaenim dan hoobaenim!" kesal yuju lagi.
Tapi namja yang dimaki hanya diam saja, menatap yuju datar tanpa mengatakan apa pun.
"Wae?..." hanya satu kata itu yang keluar dari mulut jimin.
Dahi yuju mengerut, mencerna satu kata itu. "Wae?... apa maksudnya?" bingung yuju yang semakin kesal saja.
Jimin tidak menjawab, dia malah mengeluarkan ponsel nya, dan terlihat menghubungi seseorang.
Terdengar panggilan masuk dari ponsel yuju, betapa terkejut nya yuju saat tau ternyata yang menelepon nya adalah jimin.
"Malaikat penolong?... jadi yang menemukan ponselku dia, jimin?... jadi dia juga yang..."
"Kenapa kau melakukan ini padaku? Aku tau aku salah waktu itu, tapi bukan berarti kau bisa melakukan ini padaku!..."
"KENAPA KAU MENGHAPUS SEMUA KONTAKKU, DAN MENYISAKAN NOMORMU SAJA? KENAPA KAU MENGHAPIS SEMUA FOTO DI GALERIKU?..." kini yuju mulai berteriak marah, dia sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.
"KENAPA KAU MELAKUKAN ITU JIMIN SUNBAE?... KAU JUGA BAHKAN MENGHAPUS SEMUA LAGU-LAGUKU!... KAU JUGA MENGAPUS MEMOKU... KAU MENGAPUS SEMUANYA KENAPA?... JIKA KAU DENDAM TIDA___ mmhhppp...."
Jimin membungkam mulut yuju dengan menciumnya. Jelas yuju langsung memberontak dengan memukul-mukul dada jimin, agar namja itu melepaskan ciuman nya.
Bukannya jimin melepas ciumannya, malah satu tangan jimin ia buat mencengkeram kedua tangan yuju agar tidak lagi memberontak. Satu tangannya lagi ia buat untuk menahan tengkuk yuju dan semakin memperdalam ciuman nya.
Sampai akhirnya yuju tak lagi memberontak, jimin yang tadi menciumnya dengan kasar mulai melembut. Memagut bibir yuju pelan merasakan bibir itu perlahan.
Akhirnya jimin melepas ciumannya, yuju dan jimin berlomba mengambil oksigen, setelah aksi jimin di halte bus. untung saja saat ini halte sedang sepi.
Yuju menatap jimin tajam, terlihat kilatan amarah dimata yuju.
Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, yuju pergi meninggalkan jimin. Jimin membuang napas kasar.
"Aku siap membatu mu mengobati trauma itu." langkah yuju terhenti.
Tes~
***
Yeoja berambut pendek itu tengah berkutat dengan panci dan penggorengan di tangannya. "Apa yang akan lakukan dengan ini semua?"
Yeoja itu adalah eunha, sore ini tiba-tiba perutnya berbunyi karena lapar.
"Bisa aku bantu?" jungkook tiba-tiba muncul begitu saja di samping eunha dan untung saja eunha tidak melepaskan penggorengan dan panci di tangannya karena kaget.
"Ah... anio! Gwenchana sunbae, aku bisa melakukannya sendiri." ucap aunha percaya diri.
Eunha menaruh panci dan penggorengan itu di atas kompor dan menyalakan nya. Tapi..
"Bagaimana menyalakan ini?" Tanya eunha kikuk, sekaligus malu.
Jungkook tersenyum lebar menatap wajah lucu itu. Ia kira eunha memang bener-bener bisa masak tapi nyatanya menyalakan kompor saja dia tidak bisa.
"Aku akan membuatkan ramen untukmu!" eunha menatap jungkook lalu ter tunduk menyembunyikan wajah merah nya.
"Gomawo..." ucap eunha pelan seraya mundur memberikan jungkook ruang untuk membuat makanan.
Jantung eunha saat ini berpacu saat kencang antara bahagia, gugup, takut, dan yang lain bercampur menjadi satu.
"Sepertinya aku pernah melihat mu sebelumnya tapi dengan rambut panjang."
Deg~
***
Hay semua.... apa kalian kangen aku?...
Hihihi akhirnya bisa balik nulis lagi^_^
Jangan lupa vote, commend, saran, dan kritik pastinya. Makasih buat kalian yang udah nunggu ceritaku.
Oh ya... mau ngucapin selamat puasa bagi yang menunaikan ya, semoga puasanya berkah.
Bye
![](https://img.wattpad.com/cover/105146238-288-k957276.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
High School (END)
FanfictionMenceritakan tentang kisah cinta anggota BTS Dan anggota G-FRIEND di masa sekolah. Cerita pertama ku, dengan genre FF. Sinopsis ada dibagian awal.