Part 19

2.7K 249 13
                                    

Happy reading...

***

Yerin menundukkan kepalanya, begitu pun taehyung.

"Yerin?" panggil taehyung.

Yerin mendongakkan kepalanya menatap taehyung, dengan wajah datar nya.

1 detik

5 detik

10 detik

Taehyung hanya diam memandang manik mata yerin, begitu pun sebaliknya.

'Bogoshiposeo yerin-ah' malah batin taehyung yang bersuara.

"Oppa, jongmal bogoshipo!" seru yerin.

Yeoja itu tak bisa menyembunyikan perasaannya. Karena saat ini dia benar-benar merindukan namja ber marga kim itu.

Greb~

Taehyung memeluk yerin erat. Melepas rasa rindu mereka.

"Hiks...hiks... oppa mianhae." yerin menangis di dekapan teahyung. Namja itu semakin mengerat kan pelukan nya.

"Sssttt......." taehyung melepas pelukan nya. Menyeka air mata yerin yang masih terus keluar dari matanya. "Oppa juga minta maaf."

Mereka saling memandang penuh arti, namun sangat sulit menjelaskan apa arti dari pandangan mereka berdua.

"Kenapa kau selalu bersama sinb akhir-akhir ini?" pertanyaan itu meluncur begitu saja dari bibir yerin.

"Wae?..." tanya taehyung. "Apa kau cemburu?" goda taehyung, lalu tersenyum bahagia ke arah yerin mengetahui dia cemburu karena sinb.

Yerin mendengus sebal, "kau juga cemburu kan melihat ku dengan rap monster oppa!" balas yerin tak mau kalah.

Wajah taehyung seketika berubah datar mendengar ucapan yerin. "Jika aku bilang iya apa kau akan menjauhinya?"

Bagai ter sambar petir yerin menatap taehyung tak percaya. Matanya menatap mata taehyung mencari kebohongan tapi namja itu sepertinya serius dengan ucapannya.

"Anio!"

Taehyung menarik napas kasar, "jinja? Kalau begitu aku tidak perlu susah payah menjauhi sinb."

Sekarang yerin yang memelototi nya, seperti tidak terima dengan ucapan taehyung. "Oppa!" desis yerin kesal.

Taehyung tertawa puas mengerjai yeoja yang dia cintainya.

'Setidaknya kau tertawa sekarang oppa. Ah.... aku merindukan senyum kotak itu.'

***

Yeoja itu menatap tajam tangannya yang masih di cekal oleh jimin. "Lepaskan!"

Jimin melepas cengkeraman tangannya. "Kau tidak tau apa pun, jadi diam dan jangan ganggu aku!"

Yuju menatap jimin penuh dengan amarah. Yuju melangkah ingin pergi lagi tapi suara jimin menghentikan langkahnya. "Apa sebegitu berartinya DK di matamu?"

Yuju ter kaget saat medengar jimin menyebut nama DK. Nama namja yang membuat hidupnya hancur sampai sekarang. Namja yang membuat sosok yuju yang ceria menjadi pendiam dan dingin. Meski yuju membenci namja itu tapi rasa cintanya tak bisa hilang sampai sekarang. Bukankah cinta dan benci itu beda tipis?.

Rasanya semua tulang di tubuh yeoja itu me lunak, kenangan masa lalunya datang dan berkecamuk di otak cantik yeoja itu.

Kenangan nya dulu saat masih bersama sang namjachingu dan di mana dengan mudahnya dia (namjachingu yuju) meninggalkannya dan memilih bersama wanita lain yang tak lain sahabat yuju sewaktu di sekolah menengah pertama. Cinta pertama yuju yang sangat menyakitkan, membuat perubahan pada yeoja itu, hingga memilih sekolah berasrama ini untuk melupakan segala rasa sakitnya, dan membentuk diri yuju yang baru, bukan yuju yang dulu.

Greb~~

"Mari perbaiki semua?!. Mari perbaiki luka itu denganku?!." tutur jimin lembut tepat di telinga yuju.

Yuju merasa dadanya sesak, matanya memanas, satu air mata lolos dari mata coklat nya. Jimin masih setia memeluknya dari belakang, dirasakan tubuh yuju bergetar.

"Hiks... hiks..hiks..."yuju terisak.

Kakinya melemas, kalau saja jimin tak memeluknya dari belakang mungkin tubuh yeoja itu sudah limbung dan jatuh ke tanah.

"Menangislah!... aku masih akan memeluk mu. Dan akan memastikan kau baik-baik saja."

Jimin berbisik lembut di telinga yuju tidak berusaha menenangkan yeoja itu. Jimin semakin mengerat kan pelukannya dan yuju semakin terisak dalam dekapan hangat jimin.

"Kenapa kau sangat peduli padaku?"

***

Umji dan suga saat ini sedang duduk bersebelahan. "Kenapa malam-malam kau di sini?" tanya umji membuka suara.

"Mencari cicak untuk ku kencani."

Umji menatap suga tak percaya, apakah namja disebelahnya ini membuat lelucon?

Umji mengulurkan tangannya ke arah dahi suga, menyentuhnya lembut. "Apa kau sakit?" tanya umji.

Suga menatap umji datar. Begitu pun umji. "Apa tadi itu tidak lucu?"

"Bhuah.... hahahaaa....." umji tertawa keras, suga hanya mengernyit bingung melihat yeoja di depannya yang masih tertawa.

"Jadi tadi kau melawak?" tanya umji dengan sisa-sisa tawa nya. "Mianhae!... kau sangat lucu, mana ada orang membuat lelucon dengan wajah seperti itu!" jelas umji.

Suga menggaruk tengkuknya yang tak gatal akibat rasa malu nya karena gagal membuat lelucon.

"Apa luka mu sudah lebih baik?" tanya umji kemudian setelah tawa nya mereda.

"Seperti yang kau lihat. Wajah ku sudah seperti biasa."

Umji mengangguk kan kepalanya dan ber 'oh' ria. "Jangan membuat luka memar lagi di wajah mu! Nanti tampan nya hilang." goda umji.

Suga merasakan wajahnya memanas, apa saat ini umji sedang menggombalinya.

Umji tertawa lagi, "tidak! aku hanya bercanda, kau masih tetap tampan."

"Aku memang sudah tampan sejak lahir."

"Oh... nde arraseo. Lebih tampan lagi jika kau tertawa terus seperti sekarang."

'Astaga senyumnya...'

***

Sedikit pemberitahuan. Yang Request minta hadiah no.1 itu kan seharusnya semua member yang happy ending. Tapi karena berhubung yang minta hadiah no.2 lebih banyak jadi yang minta hadiah no.1 aku kasih happy ending juga tapi enggak semua couple. Dan yang minta hadiah part NC yang paling dikit. Aku tetap kasih tapi enggak 21+. Makasih itu aja.

Jangan lupa vote dan commend. Makasih yang sudah mendukung cerita ini.

Bye

High School (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang