Happy reading
***
'Sinb POV'
"Ne eonni!, tapi jangan lama-lama ya!"
"Ne, eonni tidak akan lama." "dah!..." aku segera pergi meninggalkan umji, menuju gerbang utama sekolah, kemudian keluar melewati pintu kecil yang biasanya untuk murid jika mereka butuh membeli sesuatu dari luar sekolah.
Mataku menatap jalanan yang sepi ini, di mana oppa?, aku sedikit bersembunyi dibalik pohon untuk mengawasi situasi.
-PUKK-
Oh tidak aku ketahuan, siapa yang menepuk pundak ku?. "Mianhae Songsaenim."
"Mianhae" aku menoleh bukannya mendapati guru yang menepuk ku tadi malah...
"OPPA!" aku menjerit dan menghambur kepelukan nya.
Iya dia adalah namjachingu ku, Jhope oppa.
Dia masih sama seperti terakhir kali kita bertemu hanya saja rambutnya sedikit lebih panjang, tapi tetap dia masih tampan.
"Oppa bogoshipo!" ucap ku yang masih memeluk nya erat.
"Naddo bogoshipo" ucapnya sembari melepas pelukan hangat ini.
"Oppa kenapa baru menemuiku?" tanyaku padanya dengan raut sedih.
"Mianhae Chagiya" jawabnya juga ikut sedih.
Aku menatap matanya dalam, aku amat sangat merindukan nya. Dia pun begitu sangat merindukan ku. Matanya saja sudah mulai berair. Pasti mata ku pun juga.
'Sinb POV end'
Mereka saling memandang melepas rindu mereka satu sama lain.
"Apa kita akan seperti ini terus?" ucap jhope membuka percakapan. "Lihatlah hidung mu memerah seperti badut!" ejek jhope mencoba mencairkan suasana.
"Yak.... Kajja!"
Jhope menggandeng tangan sinb dengan mesra berjalan menjauh dari jalanan sekolah, menuju jalan besar.
"Apa kita akan naik bis?" tanya sinb manja sambil mempererat genggaman di tangannya.
"Ne!, apa kau tidak suka?"
"Aku suka oppa."
Mereka pun tersenyum bahagia, walau waktu yang mereka miliki hanya sedikit mereka selalu menikmati nya. Cinta diantara mereka saat ini seperti kembang api yang meletup-letup. Walau jarak sebentar lagi akan memisahkan mereka.
***
Ditempat lain seorang yeoja berkuncir dua dengan poni itu berdiri sambil mengetuk-ngetuk kan ujung kakinya dengan lantai.
"Apa tae oppa akan mengingkari janjinya?" eluh gadis itu menatap jalan trotoar berharap pria yang ditunggunya datang.
Saat ini yerin menunggu taehyung yang belum juga datang ditempat laundry.
'bukannya sekarang jadwalnya dia yang membawa pakaian kotor untuk dicuci?!'
Batin yerin itu.Dari kejauhan terlihat seorang pria tengah berlari dengan menenteng tas keresek besar di tangannya. Napasnya pun sudah tidak beraturan, langkahnya yang cepat terus menembus para pejalan kaki yang lain.
"Yerin... mianhae!" ucap taehyun saat sampai di depan yerin. "Chakkamannyeo!" taehyun masuk ke dalam tempat laundry, untuk mencucikan semua pakaian kotor yang dibawanya, dan dengan secepat kilat dia keluar menemui yerin.
'Taehyung POV'
Ah!.... pasti yerin marah. Oh?...
Aku sangat terkejut saat mendapatinya sudah tidak ada di sana, padahal aku hanya masuk untuk menaruh pakaian ini.
Ku toleh ke kanan dan ke kiri, nah itu dia!. Segera aku berlari menyusul nya.
"Yerin?" panggil ku saat sampai di sampingnya.
Dia mengabaikan ku, rencanaku akan gagal jika seperti ini. Ini gara-gara jimin hyung yang tidak memisahkan pakaian kotornya sebelumnya.
"Yerin... mianhae!"
Dia terus saja berjalan tanpa mendengarkan ucapan ku, aku menggaruk tengkuk ku yang sebenarnya tidak gatal. "Yerin!" panggiku sekali lagi.
'Taehyung POV end'
yerin menghentikan langkahnya, menatap penuh amarah pada namja di depannya.
"PABO. Aku sudah menunggu mu lama di sana!, aku menunggu seperti patung di sana!." luapan emosi yerin pun akhirnya keluar.
Taehyung yang mendengar omelan itu tersenyum senang, dia selalu senang mendengar omelan yerin, walaupun itu mengatai dirinya sekali pun.
"Cham yebbeoyo." puji taehyung.
Semburat merah langsung menghias pipi putih yerin, bagaimana tidak!, seorang yeoja pasti akan seperti itu jika ada namja tampan yang memuji nya sangat cantik.
"Jangan mengalihkan pembicaraan." ucap yerin ter-sipu malu.
"Kau terlihat makin manis jika tersenyum!"
Mereka tersenyum bersama, taehyung selalu membuatnya kesal tapi dia dapat dengan cepat membuatnya tersenyum kembali. Jika orang yang tidak mengenal mereka pasti akan mengira mereka adalah sepasang kekasih. Padahal aslinya mereka hanya sahabat, sahabat kecil.
"Apa kita jadi makan es krim?, tapi hari sudah hampir malam?" tanya yerin.
"Em...." taehyung pura-pura berpikir, padahal dia tahu akan menjawab iya pada yeoja di depannya.
"Wae?, ayo kita makan es krim!" seru taehyung mengangkat satu tangannya, tanda dia sangat bersemangat.
Mereka akhirnya berjalan menuju kedai es krim yang memang baru saja dibuka hari ini. Tak lupa tangan nakal taehyung menggandeng tangan mungil yerin, dan yerin pun menerimanya dan membalas genggaman tangan taehyung.
***
Matahari sudah sepenuhnya tenggelam, jalanan sekitar sekolah pun sudah gelap dan sepi.
"Oppa... aku masih ingin menghabiskan waktu denganmu!" sedih sinb.
Jhope maraup wajah sinb dengan kedua tangannya, "oppa janji akan sering datang kemari!"
Sinb mengangguk, dan memeluk jhope sekali lagi. "Hati-hati oppa!, Saranghae"
Jhope melepas pelukannya dna berbalik pergi meninggalkan sinb di depan pagar utama sekolah. Sekali jhope menoleh dan berteriak "NADDO SARANGHAE."
Sinb melambaikan tangannya dan tersenyum menatap kepergian namjachingu nya.
Dari arah lain sinb melihat 2 orang yang seperti juga baru kembali ke sekolah.
"Eonni!" teriak sinb.
Dan yang dipanggil pun menoleh, "oh... sinb-ya kau baru pulang?, sendirian?" tanya yerin.
"Anio eonni, namjachingu ku baru saja pulang. Dan halo sunbaenim!" sapa sinb ramah dengan senyum khasnya.
***
"Apa aku bukan seperti diriku?"
"Entah?, apa aku juga terlihat seperti itu?"
"Hanya aku yang normal disini?"
"Aniyo! Kau juga!"
***
Yak... apa makin enggak jelas?, atau kurang so sweet, atau kurang greget? Maaf ya semua...
Makasih yang sudah ngevote. Jangan lupa vote lagi. Berharga loh buat aku.
Butuh kritik dan saran, jadi ayo commend. Author terbuka banget kok.
Bye

KAMU SEDANG MEMBACA
High School (END)
FanfictionMenceritakan tentang kisah cinta anggota BTS Dan anggota G-FRIEND di masa sekolah. Cerita pertama ku, dengan genre FF. Sinopsis ada dibagian awal.