(5)

681 113 10
                                    


Kau mengerti, bukan karena siapa aku memilih Eyecandy. Tapi mengenalnya membuatku benar-benar menjadi gila .

Jam pelajaran Soo Rim Seonsaengnim sudah berakhir dan di gantikan dengan waktu istirahat. Hye Rim mengajak Yoona untuk pergi ke kantin. Tetapi, Yoona merasa sangat mengantuk  dan lebih memilih untuk tidur di kelas. Akhirnya Hye rim pergi seorang diri sedangkan Yoona mendekam di kelas bersama Ipod kesayangannya. Tapi tatapan seseorang masih lekat menatap punggung Yoona. Dia benar benar tak ingin pergi dan memilih untuk memandang Yoona yang sedang tertidur pulas. (Kira-kira siapa hayoo?)

***

Rinai hujan turun membasahi kota Seoul. Yoona memandang kagum ke arah datangnya Hujan. Dia benar benar suka dengan hujan. Sesekali dia menaikkan tangannya dan mulai bermain air yang turun dari langit.

Suasana koridor kelas sepi. Bel pulang sudah berbunyi 20 menit yang lalu. Masih ada beberapa murid yang mengikuti ekstra kurikuler di sekolah ataupun menunggu hujan berhenti.

Tuk-tuk-tuk

Derap langkah Yoona menggema seantero kelas. Yoona masih menundukan wajahnya dan membiarkan musik menggema di telinganya.

Tak perlu menunggu lama akhirnya Yoona sampai di depan Gerbang Sekolah. Tak sengaja Yoona menangkap sesosok bayangan di sampingnya. Yoona menoleh ke sampingnya Dan melihat Sehun yang sedang menatapnya. Yoona segera menundukan kepalanya.

"Sampai kapan kau diam disitu hah?" Tak perlu balasan dari Yoona , Sehun cepat cepat menarik tangan Yoona untuk masuk ke dalam bis. Hening Yoona masih sibuk menatap jalanan di balik jendela. "Terima kasih, makanan mu benar benar lezat." Yoona menoleh dan tersenyum . "Kau sudah tidak marah lagi Sehunnie ?" Tanya Yoona dengan muka berharapnya . Sehun menggerutu "kau tidak boleh memanggilku seperti itu. Kejadian itu sudah berlalu Yoongi-ahh dan itu juga bukan kesalahanmu."

"Apa kau mengerti Yoona-yaa? Suho itu menganggapmu sebagai muse nya."

"Muse?" Jujur Yoona merasa ingin menangis. Saat mengingat pertama kali pertemuan antara dia dan Suho. Suho adalah orang yang selalu membuatnya tertawa dan Eyecandy adalah orang yang selalu menjadi inspirasinya . Karena satu yang dia tahu hidup  tidak selamanya di atas. Dan sekarang Yoona merasakan itu.

Turun dari bis Sehun mengajak Yoona ke rumahnya.

Saat ini Yoona berada di dalam rumah Sehun. Tepatnya di depan rumahnya sendiri. Mereka adalah tetangga.

"Rumahmu cukup luas juga." Yoona mengamati isi rumah Sehun kagum. "Ini rumah Suho hyung juga. Kami tinggal bersama."

"Bagaimana dengan eomma dan appamu? Mereka tinggal dimana?" Tanya Yoona antusias .

"Yoongie-ahh ramyunnya sudah matang. Mari kita makan .." Yoona tahu Sehun menyembunyikan tentang keluarganya dan Yoona tahu pasti ada masalah antara Sehun dan kedua orangtuanya itu.

"Wahh.. baunya enak sekali." Yoona cepat cepat mengambil sumpit dan makan ramyun buatan Sehun.

"Ramyun buatan mu sangat lezat berbeda dengan buatan ku yang selalu hambar." Sehun tertawa meledek.

"Seperti tidak pernah makan ramyun saja. "

"Yakk!! Siapa bilang aku tidak pernah makan huh? Tapi masakan mu ini benar benar lezat. Kau belajar darimana?"

"D.O hyung, ayahnya memiliki Restaurant di Busan dan setiap sebulan sekali ayahnya membawakan menu baru dan Eyecandy sebagai pencicipinya. " Yoona terlihat serius mendengarkan tiba tiba dia teralih pada sebuah gitar di samping tempat tidur Sehun.

"Itu gitar mu ?" Tunjuk Yoona.

Sehun mengikuti arah tangan yoona "bukan, itu milik Suho hyung. Kau bisa bermain gitar?" Yoona menggeleng.

"Sejak kapan kau mengenal Eyecandy?"

Sehun mendesah "baiklah aku akan mencaritakan semuanya. Tapi jangan beritahu siapa siapa!"

Yoona mengangguk dan mulai menyimak cerita Sehun . "Aku mulai mengenal Eyecandy. Aku cukup senang karena perusahaan ayah yang berkembang pesat di Amerika tapi sayangnya aku tidak di pedulikan, aku di titipkan bersama nenekku. Setiap pulang sekolah aku terduduk di dekat telepon untuk menunggu telepon dari eomma appaku tapi sayang mereka tidak pernah menghubungiku d an akhirnya aku memilih untuk meninggalkan rumah. Hidup di kota besar tanpa uang dan lain lain memang menyusahkan dan akhirnya aku memilih untuk bekerja di minimarket dekat rumah sewaku . Tanpa sadar Suho hyung datang. Pertama kali kami bertemu saat dia membayar belanjaan. dia terlihat sok akrab pada awalnya dan itu membuatku bingung . Katanya..

Flashback

"Kau sepertinya kasir baru disini."

"Ya belum lama "

"Kau ingin bergabung bersamaku?"

"Maaf ajusshi?"

"Jangan panggil aku ajusshi. Sepertinya aku hanya berbeda tiga tahun lebih tua. Ini nomor teleponku. Eyecandy pasti akan menerimu.

Sehun terdiam masih memandang sebuah kertas yang berisikan nomor telepon suho.

Flashback off

Dan sejak itu aku menjadi penasaran akan Eyecandy. Aku meneleponnya dan memintanya untuk bertemu. Dan akhirnya aku ikut bersama Eyecandy. Tujuan Eyecandy adalah satu yaitu bisa menginspirasi setiap orang . Lewat karya karya yang kami ciptakan."

Yoona mengangguk "kau benar benar Daebak. Setidak nasibku lebih beruntung."

"Lalu bagaimana dengan kedua orang tuamu?" Tanya Yoona lagi .

"Entah. Aku sudah dua tahun tidak menghubunginya. Karena mereka benar benar egois."

Yoona mendesah . "Kuharap kau bisa berbaikan dengan kedua orang tua mu."

Tokk..tokk...

"Sehunnie.. kami akan masuk kedalam rumahmu cepatlah bukakan pintunya!!"

Sehun membeku karena mendengar suara Eyecandy begitu pula dengan Yoona.

"Aku akan membuka pintu rumahmu dalam hitungan pertama..

1...

2...

Next Chapter...

***

Vote belum sampai 50 aku jadi kurang semangat update, tapi karena ada yang minta update jadi update part selanjutnya deh. Para readers (yoonhun shippers) jangan silent dong ayoo tinggalin jejak ya ^_^

Maaf kalau gantung..

Yang mau chapter selanjutnya silahkan :

Vote : 50       Comment : 10

Gomawo^_^

TimelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang