(1)

2.6K 207 20
                                    


Gangnam,Seoul

Yoona terlihat sedang mengemasi pakaian dan mulai memasukkannya ke dalam koper. Sesekali ia melirik Appanya yang sedang mondar mandir sambil menunggu sebuah telepon.

"Yoona mari ikut Appa." Pinta appanya Yoona hanya mengangguk dan membawa koper berisi pakaian menuruni tangga . Rasanya berat harus kehilangan rumah yang sudah lama ia tinggali. Tapi ia mengerti hidup itu tak selamanya di atas dan sekarang Yoona merasakannya . "Maafkan Appa yang tak bisa membuatmu bahagia." Lirih ayahnya sambil menyeka air mata yang mengalir di wajahnya. Yoona melirik ayahnya hatinya sakit. Selama ini hanya ayahnya yang selalu menjaganya . Eommanya pergi meninggalkan Yoona sejak kecil dan akhirnya ia hanya tinggal bersama Appanya.

"Aniya appa, kenapa kau minta maaf. Ini memang sudah takdir. Jadi kita harus menerimanya." Isak Yoona. Bulir air mata membasahi wajah cantik yoona.

Tak lama--

Mobil sedan terparkir di depan perumahan kecil. Yoona turun dan membawa koper miliknya. "Maaf kau harus tinggal dirumah ini ."

"Ini sudah cukup Appa, aku akan berusaha hidup sederhana." Appa yoona tersenyum sedih melihat senyum yang mengembang di wajah Yoona.

"Appa pergi dulu. Jaga dirimu baik baik." Sebelum pergi ayah yoona mencium kening Yoona .

Yoona hanya bisa pasrah melihat ke pergian ayahnya. Dan dirinya kini benar benar sendiri.

Yoona masuk ke dalam rumah barunya itu. Rumah yang dia tinggali ini benar benar berbeda. Atap rumahnya yang sudah rusak tapi masih layak di pakai dan warna cat dinding yang sudah memudar. Tapi ini takdirnya dan ia harus bisa merimanya.

---

Di sebuah Caffe yang terletak di Gangnam Seoul terlihat Suho,Sehun,D.O, Kai , Chanyeol dan Baekhyun (Eyecandy) terlihat sibuk dengan perbincangan mereka.

"Suho hyung apa kau sudah memikirkan tema lagu yang akan kita buat?" Terlihat Suho sedang berpikir dan kemudian dia mendesah "Yakk, apa kau kira buat lagu itu semudah yang kau bayangkan . Aku butuh inspirasi."

"Inspirasi?" Baekhyun terlihat kebingungan.

"Baekhyunie ada apa hah dengan otakmu? Inspirasi, seperti seorang pelukis pasti membutuhkan objeck untuk di lukis . Benarkan hyung?" Suho meniyakan jawaban Chanyeol . "Heii aku tahu inspirasi itu. Tapi mengapa kau menghina otakku hah?"

"Memang benar otakmu itu kosong." Ledek Chanyeol yang membuat Baekhyun geram "Yakk akan ku tarik telingamu."

*Terjadi kejar kejaran bung~

Sehun yang melihat itu hanya diam. Ia masih sibuk dengan pikirannya.

"Inspirasi apa yang kau pikir? Manusia, imanajis atau sebuah benda." D.O angkat bicara.

"Baiklah Ayoo kita mencari inspirasi karena mu D.O aku menjadi punya ide ." Ajak Suho girang.

"Mau kemana hyung?" Kai yang tadinya sibuk dengan ponselnya kini teralih.

"Toko Musik paman Joon hoon." Ujar Suho

"Ayoo" teriak mereka berenam semangat.

Toko Alat Musik Kim Joo hoon

memang sudah lama berdiri. Beruntungnya Kai adalah keponakan paman Joo Hoon dan karena  itu yang membuat Kai bisa bertemu dengan anggota Eyecandy lainnya.

Terlihat Yoona sedang melihat lihat gitar. Yoona ingin membelikan Taecyeon sebuah gitar karena hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ok Taecyeon adalah sahabat kecil Yoona selama ini hanya Ok Taecyeon dan Yuri yang menjadi sahabat terdekatnya . 'Tapi apa kalian mau berteman dengan gadis miskin seperti diriku?'

"Awas jatuh gitarnya." Teriakkan seseorang langsung membangunkan lamunan Yoona. Secepat mungkin Yoona menangkup gitar yang hampir terjatuh itu.

"Terima kasih." Jawab Yoona yamg masih memamdangi wajah pria itu. 'Dilihat dari luar dia itu memang dingin tapi tatapan matanya ada kehangatan disana' batin Yoona.

Melihat Yoona sedang memandanginya sehun pun berdeham  "Ekhem" Yoona tersadar "Ah, mianhae .. " ucap Yoona gugup.

Yoona ia tahu wajahnya sekarang ini telah memerah. "Kamu bisa main gitar?" Tanya Sehun memecahkan hening. "Tidak ini untuk seseorang. Tapi apakah alat musik ini bisa di colokkan ?" Tawa sehun pecah . Yoona terheran heran "apa ada yang aneh dari omonganku ?"

"Kamu salah tempat, ini adalah gitar dan yang kamu cari itu adalah bass." Jawab sehun sebelum pergi meninggalkan Yoona.

'Ah babo ya~ kenapa aku tidak tahu?' Yoona meruntuki dirinya.

-

"Ahh paman aku hanya menyewa sebentar ini untuk latihan." Rayu kai pada paman Joo hoon.

"Baiklah paman akan memberikan kalian waktu selama dua bulan."

Eyecandy memang membutuhkan drum baru untuk audisi dan konser mereka. Walaupun hanya konser di jalanan tapi bagi mereka cukup . Mereka ingin orang lain bisa mengenal Eyecandy.

"Sebentar aki bertemu inspirasiku." Terlihat Suho pergi mengikuti Yoona.

"Ada apa dengannya?" Yamg lain menatap kepergian Suho bingung.

Akhirnya Yoona pun bisa mendapatkan alat musik yang dia cari itu berkat Suho yang membantu mencarikannya.

"Kemana Suho hyung?" Tanya D.O yang sibuk memainkan stik drum nya.

"Aku disini." Terlihat wajah Suho berseri seri membuat anggota lain heran . "Ada apa dengan mu hyung, suhu tubuhmu normal." Baekhyun menyentuh kening suho untuk memastikan bahwa Suho baik baik saja.

"Aku baik. Tapi kalian tau tadi aku bertemu muse." Ucapnya kegirangan.

"Muse? Apa dia cantik?" Kini giliran Chanyeol yang bersemangat.

"Dia mengalahkan kecantikan Irene?" Jawab Suho lagi. Kini mereka sibuk Dengan pikirannya masing masing. Mereka berjalan keerah halte bus terdekat.

"Baiklah, tapi kau pasti dengan ucapanmu hyung? Kalo dia itu benar benar muse?"

"Baiklah bagaimana jika seorang yang datang menghampiri halte dialah musenya." Ujar D.O bijak.

Yang lain mengangguk setuju. Mereka berenam fokus pada pandangan mereka. Seorang ajjuma bertubuh besar datang . "Ajjuma itu, beloklah .." mereka benar benar takut kalo ajjuma itu adalah musenya tapi keberuntungan datang pada Eyecandy . Ajjuma itu belok ke kanan. Mereka bernafas lega.

Ajjuma itu berlalu kini giliran seorang gadis cantik datang menuju halte. "Lihatlah hyung. Dia muse kita, mungkin aku akan meminta nomor teleponnya ." Chanyeol telah mengeluarkan ponselnya tapi sayang gadis itu belok ke arah kiri bukan menuju halte.

Mereka mendesah tapi di saat mereka menunduk ada sepasang kaki yang menuju ke arah halte . dia adalah Yoona  dia berlari sampai akhirnya tubuhnya terdorong ke depan kerena sepatunya . Bukk-  segera Suho dan Sehun menangkap tubuhnya yan terhuyung.

"Maaf, maaf permisi." Ucap Yoona.

Semua pasang mata masih menatap kagum ke arah Yoona. "Muse, dia adalah museku." Lirih Suho.

--

A/N  : Ini adalah ff pertamaku. Maaf masih banyak kata kata yang salah. Baru pertama kali buat soalnya.

Untuk part part selanjutnya selamat membaca :)

IG : Widhaaurann_

Follback? : Komen di aja di fanfict aku..

Oke jadi nama asli aku widha salam kenal :)

TimelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang