(13)

378 50 1
                                    


The point of D.O & Irene

---- ----

Ting~ Ning~~

Pintu slon terbuka, membuat Irene menolehkan kepalanya.

"Sehun?" Setelah melihat D.O yang datang wajah Irene cemberut. "Maaf ku pikir Sehun yang datang." D.O berjalan mendekati bangku pengunjung yang tak jauh dari Irene.

"Ku pikir dia di sini." guman D. O

"Kalian tidak ada jadwal hari ini?" tanya Irene yang masih sibuk membereskan peralatan salonnya.

D.O menggeleng "untuk siang ini tidak tapi malamnya kami harus manggung di acara musik." tidak ada jawaban dari Irene. D.O sedikit merasa canggung jika berbicara dengan Irene.

"Lalu?" tanya Irene lagi.

"Eumm.. tadinya aku ingin mencari Sehun. tapi karena dia tidak ada di sini bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan? maksudku aku akan mengantarmu kemana saja."

Irene membalikkan tubuh kali ini dia tersenyum senang. "Dengan motor lama mu kan?"

D.O mengangguk.

"baiklah kalau begitu kita ke karnaval hari ini. aku akan bersiap dulu." ujar Irene.

D.O merasa senang karena rencananya berhasil. sebenarnya dia tidak sedang mencari Sehun karena dia adalah orang satu satu yang tahu bahwa Sehun dan Yoona berkencan dan akhirnya dia akan pergi bersama Irene kali ini.

(KARNAVAL)

"Kau ingin naik itu?" Tanya Irene sambil menunjuk wahana bianglala. D.O hanya mengangguk, tapi sebenarnya dia merasa takut saat melihat wahana itu.
"Demi Irene."

"Kau ngomong apa?" Irene memandang wajah D.O karen merasa namanya di sebut. D.O menggeleng dan menrik Irene untuk membeli tiket.

"Ayo cepat sebelum penuh loketnya."

Rumah Hantu

Setelah di buat pusing dengan menaiki bianglala kini D.O punya ide yang cemerlang yaitu mengajak Irene ke Rumah Hantu.

"RUMAH HANTU? kau yakin akan masuk ke dalam?" Irene yang merasa takut hanya diam sambil menutupi wajahnya.

"Sudah ayo masuk. Kenapa kau takut?"

Irene menggeleng cepat. "Anniya, kau bilang takut? Aku tidak takut biarlah aku yang memimpin."

"Babo ya~~ kenapa aku bilang begitu. Ya tuhan bantu aku." Batin Irene sambil berjalan memasuki rumah hantu.

"Ayo cepat! Jalan kau lama sekali" kesal D. O Yang berada di belakang Irene.

"Sabar, ini aku juga mau jalan" balas Irene terlihat kesal. "Huh dasar tidak peka, aku lagi ketakutan tahu." Gerutu Irene.

Hawa dingin menusuk kukit Irene sedari tadi tangan Irene tak pernah lepas dari wajah Irene (selalu menutupi wajah Irene)

Irene berjalan perlahan melihat Irene ketakutan D.O tersenyum tiba-tiba ide brilian nyangkut  di kepalanya. D.O Menarik tangan Irene yang menutupi wajahnya. "Sudahlah kau takutkan?" Tanya D.O meledek.

"Yakk.. aku bukan takut tapi aku kepanasan di sini gerah tahu." Bohong Irene sambil mengibas-ngibaskan tangan seperti orang ke gerahan.

"Sudahlah ayo jalan."

Irene berjalan memimpin tapi kali ini tangannya tidak menutup wajahnya. Bunyi bunyi mengerikan mulai terdengar di telinga Irene. Bulu kuduk Irene berdiri.

Prangg~~~

"Aaaaa..." jerit Irene yang kini memeluk D.O

(Waduh D.O nih cari kesempatan yaa 😁)

***

Sekeluarnya dari rumah hantu. Tubuh Irene di penuhi keringat dan wajahnya terlihat sangat pucat.

"Kau baik baik saja?" Tanya D. O Memandangi wajah Irene cemas.

"Yakk ini semua salah mu. Kenapa kau memilih rumah hantu hah?" Irene menarik nafas dalam-dalam. Dari tadi lututnya tidak berhenti bergetar.

"Ayo jalan. Masih banyak wahana yang harus kita naiki." Balas D. O

"Apa kau tidak lihat. Kaki ku belum berhenti bergetar." Kesal Irene, D. O tersenyum kemudian menggenggam tangan Irene. Membantunya berjalan.

"Kau mau es krim?" Tawar Kyungsoo yang sudah menggenggam dua es krim cokelat di tangannya. Melihatnya Irene tersenyum senang dan lngsung merebut satu es krim dari tangan Kyung soo.

"Abiss ini mau kemana?" Tanya Irene yang masih menjilat es krim miliknya.

"Pulang." Jawab Kyungsoo santai.

"Kau tidak asik.. padahal petang nanti akan ada karnaval." Gerutu Irene.

"Baiklah kita akan menonton karnaval itu. Tapi ada satu syarat."

"Apa syaratnya?? Cepat katakan!!" Balas Irene antusias.

"Jadilah pacarku."

Irene terdiam, ekspresi wajahnya berubah. Seakan di timpa batuan batuan dia merasa senang dan kesal.

'Kenapa Kyungsoo yang mengatakan ini, kenapa tidak Sehun?' Batin Irene.

----

TimelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang