(7)

595 86 3
                                    


Peringatan keras!! Bagi para readers.. untuk tidak menjiplak,mengopi, menyalin atau sebagainya karya saya..

Atas perhatiannya terima kasih. Mengertilah saya membuatnya juga membutuhkan usaha keras.

Carissa

***

Yoona perlahan membuka kotak tersebut . Kaget bukan main karena di dalamnya ada sebuah cincin perak berhias permata kecil putih .

Sebelum memakainya Yoona mengambil dan membaca secarik kertas di samping kotak tersebut.

Sepertinya kau menginginkan kalung liontin di toko tadi. Maaf aku hanya bisa memberi cincin ini untukmu semoga kau menyukainya..

-S-

"Sehun, aku yakin dia yang mberikan cincin ini." Tiba tiba bulir air mataku menetes senyum tipisku mengembang. "Gomawo sehun-ahh"

***

Eyecandy sedang berlatih karena akan ada kontes band besok. Sehun diam sambil mengamati lirik lagu yang di tulis suho untuk Eyecandy.

"Eomma? Iya aku sedang latihan. Ada apa hyu ri sakit. Baik eomma aku akan kesana." Kai mematikan ponsel danmembereskan gitarnya . "Kenapa jongin-ahh?" Tanya kyungsoo.
"Hyuri sakit, jadi aku harus cepat cepat pulang."

"Bagaimana dengan latihannya?" Sehun menyahut tapi matanya masih belum beralih dari lirik lagu.

"Tenang sehunnie aku akan menghafalnya kalau begitu aku pergi dulu."

Sehun mengangguk kecil kemudian berdiri bangkit mendekati jongin. Dia merogoh saku celananya dan mengambil beberapa lembar uang kemudian di berikannya pada Jongin.

"Kau lebih membutuhkannya." Kai mengangguk "terima kasih sehunnie, kalau begitu aku pergi dulu.

-Yoona-

Kali ini Yoona sibuk melayani beberapa pembeli di restorant tempat kerjanya.

"Pelayan bisa kau kemari?" Ucap salah satu pengunjung di sudut caffe. Yoona tersenyum dan berjalan ke arah pengunjung yang memanggilnya.

"Yoona?" Yoona menatap lekat pria itu dilihatnya Nickhun sedang tersenyum mengejek padanya. "Kau bekerja disini rupanya. Ada apa dengan mu? Ku pikir dugaan ku benar. Sekarang kau menjadi orang miskin. "

"Kalau kau disini hanya untuk meremehkanku. Lebih baik kau pulang. Karena kau sudah membuang waktu kerjaku hanya untuk melayani ocehanmu itu." Sentak Yoona. Selama Yoona hanya diam setiap menerima ejekan dari Nickhun bahkan Nickhun pernah menganggapnya sebagai perempuan penggoda karena dekat dengan sahabatnya itu Ok Taecyeon . Tapi sekarang Yoona benar benar sudah tidak tahan, Dia tahu dan berpikir untuk tidak menjadi pengecut.

"Aku akan membeli waktumu. Memang berapa harganya? Sekalian saja kau ku beli untuk memuskanku."

Plakkk...

Tangan Yoona mendarat di pipi Nickhun. "Dasar kau .. keparat, brengsekk beraninya kau berucap begitu padaku.." isak Yoona yang wajahnya kini tidak karuan.

Sakit hati dengan perilaku Yoona, Nickhun pun berjalan mencari managernya. Semua pasang mata kini tertuju pada Yoona dan Nickhun.

Tak butuh waktu lama Manager caffe datang. "Apa kau tidak mengajarinya sopan santun huh. Dia dengan beraninya menamparku."

"Saya mohon maaf atas pekerja saya.. sekali lagi saya minta maaf.." ucap seorang pria paruh baya yang diketahui sebagai manager caffe.

Senyum licik tiba tiba menghias mulut Nickhun. "Maaf saja tidaklah cukup.."

"Baiklah Yoona untuk bulan terpaksa kau tidak akan menerima gajimu." Ucap manager yang membuat hati Yoona merosot ke bawah. Sementara Nickhun tersenyum senang.

***

Yoona merasa kakinya lemas untuk berjalan. Dia berjalan gontai menuju rumahnya. Tak lupa dia membawa dua cup ramyun untuk dimasaknya tadi.

Sementara di ujung jalan Sehun terlihat senang dan bersenandung ria karena besok adalah puncak bahwa dia harus memperkenalkan Eyecandy pada seluruh dunia. Sehun mengalihkan pandangannya saat melihat Yoona berjalan sambil menundukan kepalanya.

"Yoona-ya.. mengapa kau melamun?"

"Aisshh.. ternyata kau sehun. Tidak, aku mempunyai masalah kecil dan itu sudah ku tangani." Balas yoona bohong . Kini mereka berjalan berirongan tapi Yoona tetap menundukan kepalanya.

"Emm sehunnie terima kasih atas cincin pemberian mu."

"Kau menyukainya?"

"Ya.. cantik dan indah.. emm tapi apa kau mau membuatkan ramyun untukku lagi?" Ajak Yoona dengan wajah manisnya. Sehun yang melihat salah tingkah dengan gugup dia mengangguk.

"Yeaay .. gomawo sehunnie.."

***

"Apa mienya sudah matang?" Tanya Yoona penasaran . Dia sudah tak tahan lagi dengan cacing cacing diperutnya yang berteriak minta makan.

"Sudah.. ini untukmu dan ini untukku." Yoona dengan secepat kilat mulai melahap ramyun di depannya. "Yakk.. kau harus hati hati!" Ucap sehun sambil menyedokan ramyun ke mulutnya.

Tak butuh waktu lama ramyun Yoona habis dan dia merasa sangat mengantuk saat ini. Sehun sedang sibuk mencuci piring dibelakang. Karena lama menunggunya yoona pun tertidur pulas di kasur Sehun.

"Yoona.. apa kau ingin ku antar pulang?" Sehun segera menutup mulutnya saat melihat yoona tertidur pulas. Perlahan dia mendekatinya dan entah ada godaan siapa dia mulai menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah cantiknya . Sehun juga mencium kening yoona . "Aku mencintaimu Yoona."

"Yakk apa yang ku katakan?" Lirih sehun meruntuki dirinya.

Keesokan harinya...

Yoona terbangun dan mulai menggerakkan kedua tangannya. Yoona terlihat kaget saat sehun tidur dilantai. Dengan sekuat tenaga Yoona mengangkatnya dan membawanya ke kasurnya. Setelah itu Yoona mengambil selimut dan menutupinya sampai ke leher sehun.

Sebelum pergi yoona membisikkan sesuatu ke telinga Sehun "Gomawo~ Sehunnie.."

Selang beberapa jam Sehun bangun. Terlihat dirinya kaget saat berada dikasur dia sibuk mencari Yoona dan terbesit di pikirannya "hari ini dia sekolah. Aku hampir lupa." Sehun berjalan untuk membuka pintu dilihatnya sebuah kotak berisi susu cair dan secarik kertas.

Eyecandy fighting :)

-yoona

Sehun tersenyum dan langsung menegak habis sekotak susu pemberian Yoona.

***

Nèxt chapter :     

vote : 50   |   comment : 20

Jangan lupa untuk vote dan comment sebanyak banyaknya..

Carissa :)

TimelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang