(15.4)

255 50 1
                                    


Yoona terbangun karena sinar mentari menerobos masuk dan menyilaukan.

"Maaf nona Im, apa aku membangunkanmu?"

"Ahh, ternyata eommanim. Dimana Sehun?"

"Ahh.. dia sudah pergi. lari pagi di taman."

"Aishh, dia meninggalkanku." Gerang yoona kesal.

"Sebaiknya aku bersihkan dirimu dulu dan langsung menyusul Sehun."

"Nde.. eommanim."

Tak butuh waktu lama kini gadis itu berdiri dibelakang Sehun. Dia terlihat cantik dengan setelan celana training warna hitam dan sweater putih tak lupa dia menguncir rambut gelombangnya.

"Sehunnie~~"pekik Yoona yang membuat Sehun kaget. "Hampir saja kau membuatku terkena serangan jantung."

"Tapi lihatkan kau masih sehat walafiat kan?"

Sehun memutar bola mata malas tentu saja dia tak bisa melawan Yoona.

"Eumm, sehun bisakah aku mengajukan permintan?"

"Semua permintaan akan ku turuti." Balas Sehun dengan senyumnya.

"Eumm.. bisakah kau mau memaafkan orang tua mu?"

Sehun tertegun, kini senyum sehun memudar seketika.

"Apa ibuku telah memengaruhimu ?" Tegas Sehun. Manik matanya menatap yoona .

'Matamu indah tapi aku bisa melihat bahwa kau kesepian.' Batin yoona

"Ternyata kau tak bisa menyanggupi permintaanku."

"Jelas aku tak bisa karena mereka bukan orang tuaku."

"BUKAN ORANG TUAMU EOH? LALU KENAPA MEREKA PULANG LAGI KE SEOUL HAH?" teriak Yoona.

"ITU MEMANG KEWAJIBAN MEREKA!" Sehun membalasnya dan bangkit untuk pergi, sebenarnya dia tak ingin bertengkar pada Yoona saat ini.

"Kau butuh orang tuamu sehun. Aku hanya punya ayah, tapi lihatlah keluargamu sempurna. Kau masih memiliki orang tua. Tidak ada orang tua yang jahat tapi itu hanya kekhilafan mereka. Ku pikir sia sia saja orang tuamu datang lagi ke seoul kau hanya membuat mereka menyimpan luka." Setelah berkata itu Yoona mendahului Sehun. Sehun terdiam masih mencerna perkataan Yoona.

"Satu hal yang harus kau lakukan. Kau harus membuat mereka bangga dengan mu. Tapi sayangnya itu tak akan terjadi." Yoona pun melenggang pergi meninggalkan Sehun sendiri.

***

"Eommanim, Halmeoni aku pulang."

"Kau tak bersama Sehun?" Tanya ibu Sehun yang sibuk menyiapkan sarapan pagi.

"Sehun masih ingin di taman tadi." Jawab Yoona bohong . 'Tak mungkin aku cerita ke eommanim bahwa aku dan sehun sedang bertengkar.'

"Anak itu keterlaluan membiarkanmu pulang sendiri ke rumah." Sela halmeoni.

"Sudahlah eomma, lebih baik kita sarapan . Yoona cepat ambil nasi dan lauk di meja. Aku akan pergi." Ucap ibu Sehun.

"Pergi ke mana eommanim?" Tanya yoona.

"Aku akan ke rumah sakit, suamiku butuh teman disana."

"Bolehkah aku ikut?" Tanya yoona. "

Ibu Sehun memalingkan wajahnya. Menatap Yoona sekilas muncul lekungan dari bibirnya. "Eomma aku akan ke atas membersihkan diri dan Yoona cepat habiskan makananmu lalu bersiap."

"Nde.. eommanim." Balas Yoona bersemangat.

"Ahh, Yoona jangan lupa bawa buah buahan segar di kulkas untuk Ayah Sehun nanti." Sahut halmeoni yang masih sibuk dengan rajutannya.

"Siap laksanakan."

***

Maapkeun pendek yaa.. abisan mentok idenya-- tetep kasih bintang ya~~ ♥

TimelineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang