The Beginning
Dengan langkah gontai seorang siswa berjalan menuju gerbang sekolahnya, hari ini adalah hari kedua masa orientasi bagi siswa baru di sekolahnya. Sebagai murid kelas XI harusnya Arka senang karena free class.
Namun tadi saat ia menapakkan kaki di tangga menuju kelasnya, seorang guru mencegat Arka lalu menyuruhnya menjaga gerbang sekolah karena satpam datang terlambat entah karena apa Arka tidak mendengarkan ocehan panjang lebar dari gurunya tersebut.
Arka melihat arloji di tangannya. Pukul 07.15 sudah waktunya menutup gerbang ini. Lagi pula orang bodoh mana lagi yang akan datang ke sekolah jam segini? Kalau Arka pasti lebih memilih bolos saja daripada dihukum jalan jongkok dari gerbang ke ujung lapangan sekolah.
Saat gerbang nyaris tertutup berkat dorongan Arka, seorang siswi datang dengan napas terputus-putus. Arka berdecak sebal. Ternyata benar-benar ada orang bodoh yang rela dihukum pikir Arka.
"Ngapain lo?" Tanya Arka karena siswi tersebut hanya diam saja di balik gerbang.
Arka memperhatikan penampilan siswi tersebut. Anak baru. Pikir Arka.
"Sa-saya mau masuk, Kak. Maaf saya telat." Ucapnya dengan wajah memelas.
Arka menarik napas sesaat. Ia melihat ke arah gerombolan murid baru yang mulai berbaris di lapangan.
Gerbang di hadapan Arka ia buka sedikit. Cukup sampai tubuh siswi tersebut melewatinya. "Sana masuk, bilang lo abis sarapan di kantin." Arka juga memberikan ide alibi yang bagus agar siswi baru itu tidak dimarahi OSIS karena salah satu kantin sekolah ini dekat dengan gerbang.
"Makasih, Kak. Kakak baik banget deh, ganteng lagi." Siswi tersebut memandangi Arka dengan tatapan memuja sebelum berlari menuju lapangan dimana murid baru seperti dirinya sedang dibariskan.
"Bacot." Desis Arka kemudian mengunci kembali gerbang.
Kalau kalian berpikir Arka baik karena sudah membiarkan murid tadi masuk padahal sudah terlambat, kalian salah. Arka hanya malas harus mengurus murid yang terlambat. Lagi pula dia siswi baru, nanti anak OSIS keenakan bisa menindas dia seenaknya. Arka kan paling anti sama anak OSIS yang selalu dibela oleh guru-guru.
Murid baru itu adalah Alea Syaqila. Berkat pertolongan Arka, Alea jadi menaruh hati pada kakak kelasnya itu.
***
Alea Syaqila
Zaynico Arka
KAMU SEDANG MEMBACA
QUERENCIA
Teen Fiction"Kalo gue perjuangin lo kali ini, lo mau kasih gue kesempatan gak?" "Selalu ada kesempatan buat orang yang mau berjuang, Kak."