Sudah seminggu, semenjak kejadian Sena menggendong Riana. Shenna sama sekali tidak mau bertatap muka dengan Sena, walau Sena mencoba berkali-kali. Ditambah, sekarang, semenjak Shenna memberanikan diri untuk menunjukkan bahwa dirinya dan Sena adalah sepasang kekasih, banyak di antara teman Sena yang tidak suka dengan Shenna.
Bruk!
"Eh! Lo itu anak kelas 10! Plis deh ya, gak usah sok-sok deketin Sena. Lo pacaran sama Sena? Ew, mana mungkin Sena mau sama cewek nerd kayak lo!" Bentak salah satu cewek--teman angkatan Sena--setelah Shenna terdorong ke tembok belakang sekolah.
"Belagu banget sih lo utas!" Sahut temannya.
"Udah, habisin aja dia Vel," sahut temannya satu lagi.
"Seorang Velly yang terkenal deket sama Sena, masa kalah sama anak ingusan kayak dia sih, Vel?" Tambah temannya yang lain.
Shenna hanya terdiam dan memejamkan matanya. Ia trauma dengan kejadian ini semasa SMP-nya. Kejadian ini terulang lagi. Hanya karena seorang laki-laki. Sama persis ketika ia SMP. Dilabrak hanya karena seorang kakak kelas tidak suka Shenna dekat dengan temannya yang sama eksisnya dengan Sena.
"Jawab gue, gembel!" Bentak Velly. "Lo pacaran sama Sena?!"
Shenna takut. Ia trauma. Ia bingung harus bagaimana. Dan Shenna pun akhirnya hanya menganggukkan kepalanya.
"Ngelangkahin gue lo ya!"
Plak!
Sebuah tamparan keras mendarat di salah satu pipi Shenna, membuat Shenna meringis kesakitan dan air matanya sudah menggumpal di ujung kelopak matanya.
"Lo ngelangkahin gue?! HAH?!" Bentak Velly lagi.
"Stop, Vel!" Bentak seseorang tiba-tiba.
Semua menoleh, terkecuali Shenna. Ia menitikkan air matanya karena pipinya terasa perih, bahkan pipinya sampai lecet karena tamparan keras dari Velly.
"Pergi lo semua!" Orang itu mendorong Velly dan kawan-kawannya menjauh.
Velly hanya mendengus, "Ayo, udah selesai labrakannya." Mereka pun langsung pergi meninggalkan Shenna dengan penyelamatnya barusan.
Di sana, Shenna memegang pipinya sambil menangis sampai ia terjongkok.
"Shen?" Seseorang mengangkat Shenna sehingga Shenna berdiri lagi.
Shenna menoleh, lalu memeluk orang itu tetap dengan air matanya.
Orang yang dipeluk pun terkejut, "Peluk aja gapapa, kalau itu yang bisa buat lo tenang. Maaf ya, bukan Sena yang nolongin lo dari Velly, tapi gue."
Shenna hanya menganggukkan kepalanya berkali-kali.
"Tadi gue kebetulan mau ngambil rokok yang gue simpen di belakang sini, eh gue malah liat lo dilabrak Velly, makanya gue nolongin lo," jelas Azra.
"Makasih, Kak," balas Shenna sambil menangis sesunggukkan.
***
"Shenna kemana sih, ih! Di line gak bisa, di whatsapp juga gak bisa. Dasar cewek," gumam Yesha.
"Eh, lo udah tau belum? Pacarnya kak Sena dilabrak tau kemarin sama kak Velly katanya. Terus dia ditampar sampe pipinya lecet katanya. Tapi untung ada kak Azra yang nolongin Shenna," ucap salah satu siswi di kelas X MIA 1.
Yesha panas mendengar kabar itu. Ingin rasanya menghabisi Sena dalam sekejap. Karena Sena, Shenna sampai bisa dilabrak. Dan ini ternyata adalah alasan mengapa Shenna tidak masuk hari ini.
Yesha langsung bangun dari duduknya dan berlari ke kelas Sena. Yesha mendatangi Sena dan langsung menampar Sena lagi seperti di lapngan saat itu.
Sena yang posisinya sedang mengobrol dengan teman-teman laki-lakinya pun langsung terkejut. Semua anak di kelas Sena memerhatikan Sena dan Yesha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Odd Yet Real
Teen FictionSemua memang aneh, tapi ini semua nyata, bukan ilusi. Copyright © March 2017 by Bilbile