7. Singing

1.1K 37 5
                                    

Lirik mulmed, ada mobil dan wanita yang memenangkan pelelangan.

^^

Jam menunjukan pukul 07.11 am. Purnama bergegas pergi ke dapur, ia memasakan sesuatu untuk sarapan pagi mereka berdua. Abi belum pulang dari dinasnya keluar kota.

Purnama membuat roti bakar dengan aneka toping di atasnya. Ada roti bakar dengan selai strawberry, chocolate, banana, grape. Selain itu ada juga dengan toping beef , sayuran segar dan masih banyak lagi. Hari ini Purnama benar-benar ingin masak dengan porsi banyak.

Setelah semuanya matang, roti bakar itu di tata dengan sedemikian rupa. Tak lupa, sebagai pelengkap ia membuat susu coklat panas.

"Wah... Sejak kapan kakak bisa masak?" Tanya Mutia yang baru saja turun dari kamarnya.

Purnama tersenyum melihat Mutia. Ia cantik seperti baisanya, anggun. "Sejak kamu pergi." Jawab Purnama.

"Apalagi yang Mutia tidak tahu tentang kakak? Kakak benar-benar penuh kejutan." Ucap Mutia antusias.

"Cari tahu sendiri aja." Jawab Purnama jahil.

"Ih kakak." Mutia memasang wajah cemberut andalannya. "Oh iya, kakak masak banyak banget. Untuk siapa aja ini?" Tangannya menunjuk makanan yang dibuatkan Purnama.

"Pokoknya kamu harus habiskan, kalau nggak aku marah." Jawab Purnama. Ia benar-benar memasang wajah marahnya di hadapan Mutia.

Mutia menatap Purnama tak percaya.

"Kakak mau bunuh Mutia?" Tanya Mutia sok dramatis.

"Hahahaha....." Purnama tertawa terbahak-bahak. Tangannya memengangi perutnya yang terasa nyeri.

"Ih Kakak! Jadi kakak pandai berakting juga?" Tanya Mutia tak percaya. "Ok fine!"

Mutia beranjak dari tempat duduknya. Ia hendak pergi, namun sebuah tangan mencegahnya.

"Gitu aja kok marah sih. Sini-sini duduk." Bujuk Purnama. "Ini sebagai permintaan maaf dariku. Tangan kamu jadi korban gara-gara permintaanku yang gila itu." Jelas Purnama.

Kali ini Mutia yang tertawa terbahak-bahak.

"Ih kamu ngerjain aku ya?" Tanya Purnama. "Dasar jahil!" Satu sentilan mendarat di kening Mutia.

^^

Hal yang inda itu kembali datang menghampiriku.

Teetapi... Ada yang menjanggal di dalam hati ini.

Tersirat kecemasan di raut wajah ini.

Entahlah...

Aku berharap....

Orang yang disekitarku tak menyadari semuanya. ~ C.A

^^

Toktoktok.

Terdengar suara pintu kamar Mutia di ketuk.

"Iya kak. Masuk aja."

Clek.

"Gak ganggu kan?" Tanya Purnama.

Mutia menggelengkan kepala sebagai jawabanya.

"Ikut makan diluar yuk." Ajak Purnama.

Mutia mengayunkan bola matanya ke kanan dan ke kiri. Itu tandanya ia sedang berpikir.

"Yaudah kalau gak bisa mah." Jawab Purnama dan ia hendak pergi meninggalkan kamar Mutia.

"Ih kakak, belum juga jawab."

Langkah Purnama terhenti, ia membalikan badannya dan tersenyum puas.

DIRTY MANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang