Five

105 66 12
                                    

Sesampainya di kos putra...

"Gila.. kita kalah rapih loh sama mereka." Ucap Viola karena melihat sekeliling kamar kos milik Devan dkk.

"Mau masak apa nih kita?" Tanya Azel.

"Kayak nya bolu coklat untuk makanan penutup enak tuh." Sahut Shela membuat semua pasang mata melirik ke arah nya.

"Gaya lo ah!" Pekik Zahra sambil menjitak kepala Shela.

"Yeh... gue serius... gue pernah bikin bolu, tapi gagal. Sekarang gue mau coba lagi" Kata Shela.

"Wkwk curcol amat neng" pekik Devan pada Shela.

"Lo yakin? Nanti ke asinan lagi kayak orang kebelet kawin." ledek Iki pada Shela yang berhasil membuat semua nya tertawa lepas.

"Ah apaan si."

"Baper dah.. cewe mah gitu emang" ucap Iki membuat Shela semakin geregetan.

"ihh Iki, NANTI MULUT LO GUE SUMPELIN BADAN AZEL NIH?" Teriak Shela.

"Hahahaa... Azel kan gendut, gak muat kalo dimasukin ke mulut Iki mah..." ledek Reza.

"Ihhh enak aja lo! Gue TER-langsing sedunia tau gak!" Balas Azel.

"Wkwk.. udah deh... ngomong mulu, yaudah masak sesuka para wanita aja, yang penting enak." Sahut Iki.

"Hah. gaya lo sama aja kayak para wanita" Pekik Reza pada Iki sambil mengeluarkan nafas nya dari mulut

"Jorok lo ah! Abis makan duren kan lo? Bau nya enek gue" Sahut Iki sambil menutup hidungnya.

"Lo kenapa diem terus, Dev?" Tanya Shela.

"Masalah nya gue nanti dinner sama Putri, guys" Jawab Devan.

"Jadi kamu memikirkan itu? Kenapa selalu Dia yang ada di fikiran mu? Kapan ada sosok aku dalam fikiran mu, berlian? Should I Back Off?"😔

"Yaelah lo gak bisa emang batalin janji nya?" Tanya Reza.

"Janji nya tuh udah lama, sumpah... sebenernya hari ini gue mau ne--"

TOK TOK TOK
Suara ketukan pintu memotong pembicaraan Devan.

"Gue buka dulu bentar ya" Ucap Iki yang berlari menuju pintu depan.

"Ehh ibu kos..." Ucap Iki yang melihat Ibu kos ada didepan pintu membawa seorang laki-laki dengan kemeja merah dipadukan dengan jeans pendek membawa koper.

"Dimana yang lain?" Tanya Ibu kos.

"Ada bu rame di dalem, e-hm.. saya udah bayar kos bulan ini kan bu?"

"Iyaa udah, saya mau kenalin dia nih ke kalian semua" Ucap Ibu kos sambil menunjuk Pria itu dan langsung masuk ke kamar dengan mendorong Iki.

"Eh bu, sabar dongg."

Sesampainya didalam...

"Loh? Kok ada kalian juga disini?" Tanya Ibu kos keheranan sambil menunjuk para wanita.

"Loh? Emang ibu gak tau kita satu sekolah? Kan wajar aja bu, kita lagi ngerjain tugas bareng." Sahut Azel dengan gaya bicara Ibu kos.

"Ya sudah, ibu ingin memperkenalkan Pria yang disamping ibu, dia namanya Fauzan Alghifari biasa di panggil Ojan. Fauzan ini datang dari Bandung, orangtua nya kerja di Jakarta selama 6 Bulan. Karena Orangtua nya yang sibuk, jadi Ojan di titipkan di Kos ini, nah.. karena kamar yang lain juga penuh dan kamar kalian baru 3 orang, jadi Ojan harus ada dikamar ini" Jelas Ibu kos panjang lebar.

"Oh gitu, yaudah kita mah terima aja sih bu, tapi kan kita sekolah." Sahut Reza.

"Gue udah daftar sekolah kok, di SMA Putra Bangsa dan baru mulai sekolah besok" Jawab Fauzan.

"Hah? Jadi satu sekolah sama kita?" Teriak mereka bersamaan kecuali Ibu kos.

Devan, Iki dan Reza berkompromi sejenak dengan berbisik...
"Gapapa deh buat tambahan bayar ini kamar kos."
"Yaudah kayaknya ini cowo asik deh."

"Okee bu, kita udah mutusin, Fauzan tinggal disini." Ucap Devan setelah berbisik.

"Yaudah saya tinggal ya, Jan" Kata Ibu kos sambil berjalan keluar.

"Okeh jadi kita masak apa?" Tanya Azel kembali ke topik masakan.

"Yeh.. kita sekarang bantu Ojan aja beresin baju" Ucap Iki.

"Yaudah kita para cewek masak aja." Sahut Azel.

"Yaudah jangan sampe gak enak yaa... kalo gak enak gue eliminasi lo" Ucap Iki gaya chef profesional.

Semua nya bergerak, yang perempuan masak, dan yang laki-laki bantu Fauzan merapihkan baju dan barang-barang nya.

"Lo mending telepon Putri kalo nanti malem lo gak bisa dinner bareng dia" Ucap Reza pada Devan yang sedari tadi kebingungan.

Shela memerhatikan Devan, apa dia akan tetap pergi bersama Putri? Atau dia akan tetap disini bersama kita.

"Iya, gue coba telepon dulu" Ucap Devan yang langsung memisahkan diri.

Tuuut.... tuutt...
Suara Ponsel Devan terdengar keras ditelinga Shela, Shela merasa sangat bahagia ketika Devan memutuskan untuk batalkan janjinya.

'Halo, Dev'

'Eh Putri, sorry nih, kayak nya gue gak bisa dateng nanti malem deh'

'Yah gimana sih, kan elo yang buat perjanjian nya'

'Iya nih sorry banget, di kos gue ada orang baru, jadi gue harus bantu-bantu'

'Makanya! Kalo lo emang gak bisa nepatin mending gak usah janjian segala! Basi banget alesan lo!'

'Gue gak bohong, Put.. gue beneran---'

Tuut.. tuutt..
Telepon terputus..

"Kenapa Dev?" Tanya Shela menghampiri Devan.

"Emm engga kok, Shel. Biasa lah.. Putri" Sahut Devan.

"Cewek kayak dia emang gitu, Dev." Ucap Shela basa-basi.

"Ah masa? Semua cewek gitu kayak nya yaa?"

"Apa menurut lo semua cewek itu sama?"

____________________________________

Maaf kalo Up nya lama😂 lagi mumet sama Ujian😂

Jangan lupa Vomment nya yaa😚😚 jangan cuma dipantengin doang😂 wkwk

Shine Bright Like a DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang