3. Why?

2.9K 220 7
                                    

"Terkadang aku menangis, bukan berarti aku lemah, tapi terkadang karena aku ingin mengeluarkan beban yang terlalu lama tertahan di jiwa ini."
.
.
.

You Are My Healing

.
.
.

WHY?

.
.
.

..

"Kamu siapa?"

Tzuyu menatap laki-laki yang berada di hadapannya saat ini dengan tatapan bingung nya. Ia tidak pernah melihat laki-laki ini sebelumnya dan ia juga tidak tau siapa laki-laki yang ada di hadapannya.

Mingyu yang ditanya seperti itu, langsung membulatkan matanya. 'dia tidak tau siapa aku?' batin Mingyu. Masih ada juga orang yang belum mengenalnya. Padahal dia cukup terkenal di sekolahnya sebagai siswa yang memiliki wajah tampan dan sebagai seorang pemain basket di sekolahnya.

"Aku Kim Mingyu. Kelas 11-A. Di samping kelas mu" jawabnya mengulurkan tangannya dan tersenyum dengan lebar. Tzuyu menatap sejenak tangan Mingyu yang tersodor di hadapannya.

"Nama ku Chou Tzuyu." Tzuyu membalas uluran tangan Mingyu. Senyum Mingyu semakin mengembang. Rasa halus tangan Tzuyu masih saja melekat di telapak tangannya.

"Apakah kau mengenal Seolhyun?" tanya Mingyu. Sebenarnya ia tau mengapa Tzuyu seperti ini. Ia sedang tidak ada topik yang ingin ia bicarakan.

Tzuyu menundukkan kepalanya. Ia langsung ketakutan mendengar nama Seolhyun. Nama Seolhyun bagaikan trauma untuknya.

"Enggak..." jawab Tzuyu pelan. Namun Mingyu masih dapat mendengarkannya. Mingyu tau Tzuyu pasti sedang sedih saat ini. Ia menggerakkan tangannya ke kepala Tzuyu. Ia mengusap pelan rambut Tzuyu. Sontak, Tzuyu mengangkat kepalanya. Dan menatap mata Mingyu yang sedang menatapnya dengan tatapan sendu.

"Jadi... Kenapa dia selalu membully mu?" Mingyu masih terus mengelus kepala Tzuyu. Entah kenapa mata Tzuyu kembali memanas mengingat perlakuan Seolhyun terhadapnya selama ini. Dan jadilah air mata nya tumpah begitu saja.

"Aku gak tau..."

Mingyu panik seketika. Ia paling tidak bisa melihat wanita menangis. Apalagi yang menangis itu adalah orang yang ia cintai. Tangannya yang sedari tadi mengelus kepala Tzuyu beralih menjadi mengusap air mata yang jatuh ke pipi putih Tzuyu.

"Jangan menangis... Kau tidak salah apa-apa... Dia nya saja yang iri dengan kecantikan mu... Kau harus kuat Tzuyu..." Mingyu berusaha untuk membuat Tzuyu tidak menangis lagi. Tzuyu kembali menatap mata Mingyu. Mata Mingyu menyiratkan ketulusan. Entah kenapa, ia merasa nyaman berada di dekat Mingyu.

"Iya Mingyu..."

Tzuyu menganggukkan kepala nya. Mingyu tersenyum tipis mendengar jawaban Tzuyu. Mingyu mengusap bekas air mata yang ada di pipi Tzuyu. Mata Tzuyu masih sedikit bengkak. Ia mengusap kelopak mata Tzuyu yang menutup secara otomatis ketika Mingyu mengusap kelopak mata nya.

"Ayo" ucap Mingyu berdiri dari tempat duduknya. Tzuyu menatapnya heran.

"Ke kelas" jawab Mingyu seolah tau apa yang sedang di pikir oleh Tzuyu. Tzuyu menganggukkan kepalanya dan berdiri dari tempat duduknya. Mereka keluar dari atap sekolah.

You Are My Healing [MinTzu] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang