41. Perempuan bernama Nayoung

586 50 17
                                    

Mingyu dan Tzuyu sudah sampai di Taman dimana Nayoung berada. Tzuyu sedari tadi sudah menahan kesalnya kepada perempuan itu.

Mereka mendapati Nayoung yang tengah terduduk di salah satu bangku yang ada di taman tersebut. Keadaannya cukup mengenaskan. Rambutnya acak-acakan. Tangan dan lututnya terdapat luka yang tidak besar.

Mingyu dan Tzuyu pun berjalan ke arah Nayoung. Nayoung yang menyadari kedatangan Mingyu, langsung berlari menuju lelaki itu lalu memeluknya.

Tzuyu kaget melihatnya. Sama halnya dengan Mingyu. Lelaki itu sangat kaget dengan perlakuan Nayoung.

"Gue takut..." rengek Nayoung sambil memeluk erat Mingyu. Mingyu mendorong bahu Nayoung mencoba melepaskan pelukan perempuan itu.

"Nay lepas" ucap Mingyu dingin. Dia tidak suka dengan sikap perempuan ini. Nayoung pun melepaskan pelukannya.

Mingyu menatap dingin ke arah Nayoung. Nayoung mengabaikan tatapan dingin Mingyu tersebut.

"Gyu gue kerumah lo dong... Kan rumah lo agak dekat dari sini. Kalau rumah gue kan jauh dari sini" ucap Nayoung tanpa beban. Tzuyu sudah sangat kesal dibuat oleh perempuan yang ada di depannya itu.

"Mau ngapain?" tanya Mingyu dingin. Apa sih mau perempuan ini.

"Mau ketemu sama ortu lo sekalian mau bersihin luka ini. Kan udah lama juga gue gak main kerumah lo. Dulu pas SMP tiap hari gue main dirumah lo" jawab Nayoung sambil menekankan kalimat terakhirnya. Tzuyu menatap dingin ke arah cewek itu. Mengikuti permainannya.

"Yaudah ayo" bukan Mingyu yang jawab. Melainkan Tzuyu. Mingyu dapat melihat Tzuyu yang sudah kesal tersebut. Matanya menajam melihat ke arah Nayoung.

Mingyu ragu untuk membawa pulang Nayoung bersama mereka. Tapi karena Tzuyu yang mengatakannya, Mingyu mau tak mau harus menurutinya.

Nayoung berjalan dengan senang di depan Mingyu dan Tzuyu. Perempuan itu tersenyum menang. Sampai disini rencananya berhasil.

Mereka sampai di mobil Mingyu. Saat Nayoung ingin membuka pintu mobil yang ada di dekat kemudi, suara tegas Mingyu menghentikan aksinya.

"Lo ngapain?" tanya Mingyu dengan sangat dingin. Nayoung membalikkan badannya menatap ke arah Mingyu dengan memelas.

"Ya mau masuk ke dalam lah" jawab Nayoung tanpa merasa bersalah. Tzuyu hanya diam menyaksikannya. Lihat saja dirumah nanti. Apa yang akan dilakukan oleh perempuan ini.

"Lo duduk di belakang" jawab Mingyu tegas.

"Ihhh gyu gue mau duduk di depan. Gue gampang mual kalau duduk di belakang" jawab Nayoung dengan muka sedihnya. Tzuyu tersenyum miring melihatnya.

"Duduk di belakang. Di depan itu udah ada yang nempati. Dan yang nempati dia" jawab Mingyu lalu merangkul Tzuyu. Tzuyu tersenyum manis kepada Nayoung yang sudah memasang wajah bete nya.

"Kan dia bisa dibelakang. Lagian dia siapa sih kok pakek ikut segala" jawab Nayoung ketus.

"Dia istri gue. Kalau lo gak mau dibelakang yaudah gak usah ikut. Cari aja kendaraan sendiri" ucap Mingyu lalu menggeser tubuh Nayoung. Lelaki itu membukakan pintu untuk Tzuyu. Tzuyu tersenyum lalu masuk kedalam.

Nayoung mendengus sebal lalu membuka pintu belakang untuk duduk di belakang. Mingyu jalan memutari mobil lalu masuk ke dalam mobil dan duduk di kemudi.

Sepanjang perjalanan, Tzuyu sengaja mengajak Mingyu untuk berbicara dengan mesra di depan perempuan itu. Yang Nayoung lakukan hanya menatap mereka dengan kesal lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

'Tunggu aja nanti'

...

Kini mereka sampai dirumah Mingyu. Mingyu dengan segera membuka kan pintu untuk Tzuyu. Tzuyu pun keluar lalu menggandeng lengan Mingyu.

You Are My Healing [MinTzu] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang