20. Enemy

786 67 14
                                    

Pagi ini Tzuyu sudah mulai masuk sekolah setelah liburan tahun baru. Selama liburan, Tzuyu selalu menghabiskan waktunya dengan sang kekasih, Mingyu atau pun dengan sahabatnya.

Pagi itu Tzuyu datang sendirian karena Mingyu masih tertidur. Kenapa dia tau? Karena dia sudah tau kebiasaan Mingyu. Kalau dia belum datangg kerumah Tzuyu jam setengah 7 berarti dia masih tidur.

Tzuyu berjalan santai kekelasnya karena ini masih jam 6.45. Masih sedikit murid yang datang kesekolah karena ini masih terlalu pagi untuk mereka.

Akhirnya, Tzuyu sampai dikelas. Dia langsung menuju bangkunya dan menaruh tas. Tetapi perhatiannya terfokus pada stick note yang menempel di mejanya.

"Chou Tzuyu, seorang cewek jalang yang jatuh kedalam godaan seorang Kim Mingyu. Murah sekali dirimu hahaha." -ch

Muka Tzuyu merah padam setelah membaca kata kata itu. Dahyun yang baru saja datang langsung kaget melihat Tzuyu yang wajahnya memerah.

"Kenapa tzu?" tanya Dahyun. Tzuyu hanya terus memegang stick note itu dengan erat. Dahyun yang peka, langsung membaca isi yang ada du stick note itu.

Dahyun kaget setelah membacanya. Tzuyu yang baru saja datang kesekolah, harus mendapat hal seperti. Tidak bisakah sehari saja Tzuyu hidup tenang.

"INI SIAPA SIH YANG BUAT?!" teriakan Dahyun menggema ke seisi kelasnya.

Tak lama kemudian Sana masuk ke dalam kelas. Dia baru saja sampai setelah Dahyun teriak.

"Ada apa sih pagi pagi udah teriak?" tanya Sana lalu duduk di depan Dahyun dan Tzuyu.

"Nih baca aja. Emosi guee" ucao Dahyun dengan nada ketus. Sana langsung mengambil ahli stick note dari tangan Dahyun.

Dia membacanya dengan seksama. Sampai akhirnya emosinya memuncak setelah membaca isi dari sticknote tersebut.

"Kurang ajar banget sih! Siapa yang ngirim ini hah?!" Sana marah saat itu juga. Dia paling tidak suka jika ada orang yang berani mengganggu sahabatnya.

Karena bagi Sana sahabatnya itu bagai keluarganya. Siapa sih sahabat yang mau melihat sahabatnya itu sampai terluka.

Tak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi. Guru guru pun sudah masuk ke dalam kelas mereka. Dan selama belajar, Tzuyu tidak bisa fokus sama sekali. Dia masih memikirkan kata kata di stick note tersebut.

Sungguh kata katanya itu membuat dia sama sekali tidak fokus untuk belajar.

Siapa sih yang ngirim? batin Tzuyu.

"Chou Tzuyu" panggil Choi Ssaem tapi Tzuyu tak menyahutinya. Dia masih sibuk dengan pikirannya.

"Chou Tzuyu!" panggil Choi Ssaem dengan sedikit kuat. Tzuyu juga tidak menyahutinya.

"CHOU TZUYU!" teriak Choi ssaem yang akhirnya berhasil membuat Tzuyu tersadar dari lamunannya.

"Y-ya s-aem?" tanya Tzuyu takut karena setelah mendengar teriakan gurunya itu.

"Kamu kenapa melamun saya panggilin? Ada masalah?" tanya Choi Ssaem. Choi Ssaem terkenal dengan guru yang sangat pengertian kepada muridnya.

"Saya sedang tidak enak badan ssaem... Maaf ya ssaem" ucap Tzuyu dengan lemah. Dahyun dan Sana yang merupakan sahabatnya hanya menatap Tzuyu sendu. Mereka tidak tega melihat Tzuyu seperti ini.

"Yaudah kamu ke UKS saja atau gak kamu boleh tidur disini" jawab Choi Ssaem. Tzuyu langsung menganggukkan kepalanya dan mulai menelungkupkan kepalanya. Dia memilih tidur di kelasnya saja.

"Yasudah ayo kita lanjutkan" pelajaran pun dilanjutkan.

🌸🌸🌸

Bel istirahat berbunyi namun Tzuyu belum kunjung bangun dari tidurnya. Dahyun dan Sana yang melihat Tzuyu terlelap dengan begitu nyenyak, tidak tega untuk membangunkan gadis itu.

"San kita harus cari tau siapa yang ngirim stick note ini" ucap Dahyun sambil menunjukkan stick note di genggaman tangannya.

"Iya gue gak tega lihat Tzuyu kayak gini" jawab Sana sambil menatap ke arah Tzuyu. Tak lama kemudian, Mingyu,Vernon, dan Wonwoo masuk ke dalam kelas Tzuyu.

"Tzuyu gimana? Dia baik baik aja kan?" tanya Mingyu khawatir. Vernon dan Wonwoo memutuskan untuk duduk di sebelah Dahyun dan Sana.

Ya, Dahyun udah ngasih tau ke Mingyu bahwa Tzuyu menerima teror dari sebuah stick note.

"Dia jadi kepikiran tentang stick note tersebut. Ini yang bikin gue gak tenang. Tzuyu kalau dapat teror dia akan terus kepikiran. Gue gak mau Tzuyu kenapa kenapa" ucap Sana. Mingyu mengambil kursi dan duduk di sebelah Tzuyu.

Mingyu mengelus sayang kepala kekasinya itu. Dia jadi turut kesal, marah, dan sedih setelah membaca stick note tersebut.

"Kaliam sedang apa?! Pergi kalian! Jangan sentuh gue! Pleasee jangan sakitin gue!" Mereka terkejut mendengar Tzuyu berbicara. Ternyata Tzuyu mengingau di dalam tidurnya.

"PERGI KALIAN! JANGAN SENTUH GUE! PERGII!" teriak Tzuyu lalu bangun dari tidurnya. Wajahnya di penuhi dengan keringat.

Tampak dari raut wajahnya, Tzuyu sangat ketakutan. Dia bahkan sampai menangis. Dengan reflek, Tzuyu memeluk Mingyu yang ada di sampingnya. Dia lagi butuh seseorang saat ini.

"Gue takutttt" tangis Tzuyu. Teman teman Tzuyu termasuk Mingyu sangat khawatir dengan Mingyu.

"Tenang tenang ada gue disiniii" jawab Mingyu sambil mengelus sayang rambut Tzuyu. Tzuyu semakin mempererat pelukannya.

"Guys gimana ini? Gue gak tega banget lihat Tzuyu kayak gini" ucap Sana yang seperti nya ini menangis.

"Sudah tenang... Sekarang kita lindungin Tzuyu sebisa mungkin. Karena pelakunya belum bertindak lebih jauh, kita cuman bisa jagain Tzuyu. Dan gue sama Vernon akan berusaha nyari tau siapa pelakunya" jelas Wonwoo lalu merangkul Sana dan menenangkan gadis itu.

"Ingat ya gue gak mau ada dari kita yang terluka. Ya?" ucap Dahyun dan semuanya menganggukkann kepalanya.

Merasa sudah mendingan Tzuyu melepaskan pelukannya dan menghapus kasar air matanya. Dia menatapi satu satu temannya dan mulai menangis lagi.

"Makasih banyak ya kalian mau ngelindungin gue. Gue terharu dengarnya" ucap Tzuyu di sela tangisannya. Mingyu dengan cepat langsung menghapus air mata yang jatuh dipipi gadisnya itu.

"Kan kita sahabat. Untuk apa ada sahabat kalau gak saling melindungi satu sama lain" ucap Dahyun bijak mereka tersenyum membenarkan kata Dahyun.

"Nah sekarang kita harus susun rencana" ucap Wonwok pelan sambil memberikan isyarat untuk mendekat. Mereka sengaja diskusi dengan suara pelan. Kan siapa tau pelakunya mendengarkan rencana mereka. Kan jadi gagal nanti.

Tanpa sepengetahuan mereka, ada sepasang mata yang menyaksikan kegiatan mereka.

"Permainan akan segera dimulai. Bersiaplah Chou Tzuyu"

🌸🌸🌸🌸

Pendek banget ya? Maaf ya gak sempat nulis. Banyak banget tugas gue.

Dan gue ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada kalian yang sudah mau menunggu cerita ini update.

Dan jangan lupa vote and comment.

©NaylaAttaya

You Are My Healing [MinTzu] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang