29. Ketemu

775 73 35
                                    

3 tahun kemudian.

Kini Mingyu dan Tzuyu mengejar cita cita mereka masing masing. Mingyu yang menjadi penerus perusahaan ayahnya dan Tzuyu yang sedang mengejar cita citanya menjadi dokter.

Tzuyu kuliah di Harvard University karena sudah tidak diragukan lagi kepintaran Tzuyu. Gadis itu sedang berusaha di semester 5 nya yang bentar lagi dia akan lulus dan bergelar sebagai Dr.

Tzuyu kini tengah berada di salah satu cafe dengan ditemani laptop dan secangkir americano diatas meja. Gadis itu tengah sibuk mengetik sesuatu di laptopnya.

Kringg kringg

Suara dering telepon Tzuyu berbunyi. Tzuyu langsung mengangkat tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Halo"

"Lo dimana?"

"Di cae xxx Min... Datang aja gue di meja 7"

"oke tunggu disitu ya gue mau cerita"

Tzuyu langsung mematikan sambungan telefon tersebut dan melanjutkan kegiatannya. Tak lama kemudian bel kafe tersebut berbunyi dan menandakan ada seseorang yang datang.

Lagi-lagi Tzuyu terfokus hanya kepada laptopnya. Dia sedang mengerjakan tugas kuliahnya.

"Woi! Serius amat sih neng" ucap perempuan itu lalu duduk dihadapan Tzuyu. Tzuyh langsung mendongakkan kepalanya dan merilekskan lehernya.

"Iya lahh ini tugas harus dikumpul minggu ini. Pening otak gue lama lama" jawab Tzuyu merenggangkan tangannya. Perempuan di hadapan Tzuyu itu hanya menggelegkan kepalanya.

"Susah ya jadi anak kedokteran" canda perempuan itu. Perempuan didepan Tzuyu yang bernama Mina, merupakan teman Tzuyu selama di Harvard. Untung saja Tzuyu bertemu dengan Mina jadi dia tidak susah payah harus berbicara bahasa inggris.

"Lo mah enak Min... Bidang komunikasi" jawab Tzuyu lalu menyeruput americanon nya.

"Gak seenak itu Tzu. Tiap ada tugas lo harus sosialisasi ke tempatnya, bertanya kepada orang orang disana" (maaf ya author tuh ngasal soalnya masih SMA wkwk) ucap Mina sambil menompang dagunya.

"Jadi lo mau cerita apa nih? Tentang joshua?" tebak Tzuyu yang seratus persen betul. Mina langsung bertepuk tangan ketika Tzuyu menyebut nama gebetannya itu.

"Wahh hebatt kok lo bisa tau sih. Cenayang ya?" ucap Mina menunjuk Tzuyu. Tzuyu hanya merotasikan matanya malas. Kenapa dia selalu ketemu dengan teman yang tidak benar ya.

"Enak aja. Gue cuman nebak aja. Yaudah cepat cerita. Sore ini gue mau jalan jalan soalnya" ucap Tzuyu mulai menggeserkan laptopnya. Tugasnya masih bisa dia selesaikan besok atau lusa.

"Nah tzu jadi gini. Gue tuh bimbang sebenarnya. Joshua tuh selama ini suka banget kayak ngode ngodein gue. Awalnya gue tuh gak tau apa maksudnya. Sampai gue dirumah gue mikirin katanya lagi dan sekarang gue ngerti maskud semua perkataannya. Jadi dia tuh sering banget ngode ngodein gue kalau dia tuh pengen pacaran. Gue juga sih kepengen. Tapi, masa harus gue yang nyatain perasaannya. Yakali men. Dia tuh gengsinya tinggi amat sih. Padahal gue tuh udah nungguin ditembak loh mas. Ihhhh gerem gue lama lama sama dia" jelas Mina panjang lebar. Tzuyu yang mendengar nya di hadapan Mina hanya dibuat terpelongo. Sungguh dia heran sama Mina. Gadis itu bisa sanggup bercerita panjang lebar dengan jelas. Gak heran kalau dia masuk bidang komunikasi.

"oh jadi gitu. Gini deh min, kalau misalnya dia gengsi lo juga gengsi, masa iya hubungan kalian gini gini mulu. Nah coba nih lo mulai sedikit demi sedikit gitu nunjukin rasa suka lo sama dia. Tapi nunjukkin nya jangan sampai buat dia ilfeel ya. Kayak lo tuh lebih perhatian gitu sama dia. Itu aja sih menurut gue" jawab Tzuyu dengan santai. Mina menganggukkan kepalanya mendengar jawaban dari sahabatnya itu.

You Are My Healing [MinTzu] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang