Zero (Prolog)

146 23 12
                                    

Perempuan berseragam yang masih berwarna putih biru itu masuk kedalam kerumuan sekola. Ya hari ini,hari dimana Ia masuk kedalam jenjang SMA.

Perempuan melangkah kaki nya ke dalam,ikut untuk berbaris bersama murid yang lain untuk di cek peralatan yang harus di bawa.

Perempuan itu tersenyum,Ia tak lupa apapun,semuanya dibawa,lalu Ia melangkahkan kaki nya kembali,tatapannya bingung,tak tahu harus apa. Tidak ada yang Ia kenali,karena Ia baru saja pindah ke Kota Bandung tempat dimana Ia tinggal dan menghabiskan masa SMA nya nanti.

"Kamu!" Seruan itu terdengar dari arah kiri,seorang pria berambut rapih dan memakain almamater,sedang berjalan sedikit cepat membawa post it di tangan kanannya.

"Baru dateng? Nih isi,nanti kumpulin di sana" Pria itu anggota OSIS, pantas saja pakaiannya begitu rapih.

"Iya kak,terimakasih"
Jawabnya.

Namanya Annisa Manca. Anak sulung di keluarganya. Wajahnya Berparas betawi-sunda,rambutnya kini di ikat rapih,cukup sederhana,karena masa MOS ini di larang keras untuk berdandan.

Aca.Panggilannya Aca,Ia kini sedang menulis namanya di post it berwarna kuning pemberian kaka OSIS tadi.

Kepalanya di miringkan ke sebelah kiri,tangan kanannya menulis dengan spidol berwarna hitam.

Seseorang datang dengan terburu-buru.jelas saja terburu-buru sekarang sudah pukul tujuh kurang sepuluh menit.

"Hai,boleh pinjem?" Tanya nya,kearah Aca. Mukanya sudah panik,takut jika terlambat.

Aca menoleh setelah selesai menulis di post it nya. "Boleh" Lalu Ia memberikan spidol hitam itu.

"Oke" Seseorang Itu dengan cepat menulis,tak memikirkan kembali tulisannya bagus atau tidak.

"Thank nya,A-ca" Ucap nya,seraya membaca tulisan Aca di kertas post it nya.

"Ya,nama gua Aca,lo?"
Seperti sudah akrab,Aca memang tak biasa memanggil 'aku-kamu'

"Azzahra Lia,Ara. Btw nama kita cukup mirip" Ara tersenyum seraya mengulurkan tangannya.

"Hahaha kebetulan,mau baris?"
Aca menoleh kearah barisan yang rapih di tengah lapangan itu.

Ara mengangguk,lalu mengambil post it nya yang berada di meja kecil.
"Yu,hari pertama kalau sampe telat parah sih"

Aca terkekeh kecil,lalu fokus mencari barisan yang masih kosong.
"Sini Ra"

Ara berbaris di belakang Aca,matahari terik cukup menganggu penglihatannya.
"Silau" Gumam nya.

🌻🌻

2 jam setelah acara tadi,2 jam juga seluruh murid baru seperti di jemur di lapangan.

"Gila cape banget,untung sekolah ini MOS nya cuman sehari" Dumel Ara yang sedang mengelap keringatnya dengan tisu.

"Pulang pulang gosong nih" Tambah Aca seraya meluruskan kakinya.
"Mana skincare mahal" Imbuh nya.

"Hahaha bener banget,lama lama bangkrut biar glow up" Ucap Aca di tengah tertawa kecil nya.

"Ra!" Panggilan itu terdengar dari kejauhan, tetapi suaranya cukup besar.

Ara dan Aca menoleh hampir bersamaan kearah suara.

Seseorang sedikit lari dari arah depan,tangannya memegang botol minum. Rambutnya yang sudah basah dan keringat nya yang berkucuran tetapi Ia terus sedikit berlari.

"Ra! Tadi pagi lo gua nungguin ya?"
Tanya nya,ketika tepat berdiri di depan Ara.

"Gua aja telat" Jawab Ara setelah mengetahui siapa yang meneriaki namanya tadi.

"Haduhhh,gua di hukum sendirian deh,sama Kevin tadi" Seseorang itu menggerutu kecil.

"Ya maap gua juga buru buru"
"Eh temen baru lo Ra?"
Seseorang itu menoleh kearah Aca.

Ara mengangguk.
"Kenalin nama gua Ali" Ia mengulurkan tangan nya kearah Aca.

"Aca"
"Namanya mirip,semoga ga nyebelin kaya Ara ya,Ca" Layaknya teman yang sudah kenal lama,cara Ali berbicara seperti sudah akrab.

"Fitnah aja lo"
"Beneran kali yaa"

Ali menoleh kembali ke arah Aca seraya tersenyum.
"Ingetin ya nama gua Ali,siapa tau nanti bisa kenal deket hehe" Ali mengusap lehernya.

"Eh,iya iya" Aca yang masih canggung tak tahu harus membalas apa.

"Baru kenal masa udah di deketin"
Cibir Ara,tatapannya kearah Ali yang masih menampilkan senyum manis nya itu.

"Iri aja lo,kalau deket kan enak bisa temenan,siapa tau sampe tua hehe"
Ucap Ali.

"Terserah lo deh" Ara pasrah menanggapi ucapan Ali.

Ali melihat handphonenya,lalu kembali menoleh kearah Aca.
"Ca gua pergi dulu ya,dah,sampai ketemu lagi!" Ali melambaik tangannya lalu berjalan meninggalkan Aca dan Ara.

"Pamit ke Aca doang nih!" Teriak Ara kearah Ali yang jaraknya sudah cukup jauh.

"Bosen gua sama lo Ra!" Balas Ali meneriaki Ara.

"Lo kenal sama Ali dari kapan Ra?" Setelah Ali pergi,Aca mulai bertanya kearah Ara.

"Temen SMP gua Ca,orang nya sih baik,cuman nge stalk mulu semua rahasia orang dia cari,kurang kerjaan banget kan?" Ara terkekeh kecil membayangkan Ali.

"Keliatannya sih baik,cuman nge-ngestalk?" Aca mengrucutkan keningnya,bingung.

"Iya,pasti semua orang baru dia stalk"

"Kayanya,gua belum siap buat temenan sama Ali" Ucap Aca mukanya menandakan bagaiman ini? Takut,takut jika hal-hal yang tak di inginkan akan terjadi.

Succes Dream [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang