Twenty-one

33 10 1
                                    

"Ma,Ben besok tunjukin deh orangnya" Ben menatap mamanya yang sedang menyantap sarapan pagi dengan begitu lahap. Pagi yang cerah namun tidak dengan keluarga Ben sekarang karena kondisi setelah pertengkaran kemarin membuat sifat Rizka berbeda.

"Bawa kesini" Ucap Rizka,nada suara nya dingin,matanya enggan menatap Ben seperti saat mengobrol.

Ben menghela napas lalu mengangguk, ia sama sekali belum tau jawaban Aca apakah mau atau tidak berkunjung ke rumah nya, tetapi setidaknya dia membuat mama nya yakin walau hanya sedikit. Ia akan buktikan kepada Mama nya bahwa banyak perempuan di luar sana yang begitu baik.

"Udah-udah, pagi-pagi jangan bahas gini" Darsa yang begitu paham kondisi keluarga nya saat ini langsung mengalihkan topik,Ia tak mau masalah pertengkaran kemarin menganggu sarapan pagi nya.

Ben meneguk segelas susunya yang tinggal sedikit, lalu ia menbersihkan mulutnya yang ada sedikit bekas susu putih di pinggir bibir nya. "Udah jam setengah tujuh nih, Ben berangkat ya Ma, Pa" Ucap Ben seraya mencium tangan kedua orang tuanya itu.

"Hati hati jangan ngebut"

Ucap Darsa mengingatkan, Ben mengangguk seraya tersenyum lalu keluar dari rumahnya.
-
"Kevin, Dimas, Ei gua ada kabar baik nih!!! "Suara Aca terdengar keras, ketika Dimas, Kevin dan Ei masuk kedalam kelas secara bersamaan hal itu membuat Ei mengerutkan kening nya tanda heran dengan Aca pagi ini.

"Apaan si Ca, pagi pagi heboh" Ucap Ei yang melihat Aca berlari kearah Ia dan teman temannya tergesa-gesa.Aca menunjukkan layar handphonenya yang memperlihatkan room chat Ia dengan Ali,chat semalam yang begitu membuat Aca senang hari ini. Setelah tahu apa yang di tunjukkan Aca, Dimas memutarkan bola matanya.

"Kita cuman bukan dapet kabar, kita ketemu kemaren sore sama Ali" ucap Dimas seraya menyombongkan diri.

"Iiih ga ngajak, jahat banget sih kalian" Aca menggerutu kesal.

"Ya lo juga bakal ketemu dia kan?" Ei menaikkan satu alis nya seraya menggeleng karena Aca terus menghentakkan kaki nya.

"Iya sihh, tapi kan gabisa lama" Balas Aca.

kevin melirik kearah Aca yang masih terus menggerutu "Dia ngasih kabar aja udah baik, artinya lo penting, se sederhana itu" Ucap nya.

"Iya Kev iya, makasih ya kalian udah bantu gua walaupun terpaksa" Setelah ucapan Kevin itu Aca seraya tersenyum menampilkan gigi rapih nya.

"Enak aja lo,kita terpaksa ikhlas kali yee, lo aja ga mau bayar" Cibir Ei tak terima.

Aca menusukkan jari telunjuk nya kearah perut Ei membuat Ei bergidik geli seraya menjauh dari Aca. "Geli suep" Ringis nya namun Aca tetap berusaha membuat Ei bertambah geli karena tingkah nya.

"Awas ya lo minta tolong lagi"
Ucap Ei seraya menatap tajam kearah perempuan yang masih tertawa itu.

"Gua ke Dimas,bukan ke lo!" Aca sedikit berteriak seraya memajukan wajah nya tepat di depan wajah Ei.

"Dasar suep!" Balas Ei seraya berteriak pula.

Aca menatap sinis kearah Ei,karena malas melanjutkan perdebatan yang tak akan ada ujung nya Ia lebih memilih beranjak dari bangku Ei menuju bangku nya.

Succes Dream [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang