Twenty

45 13 5
                                    

"Bener ya Li,awas jangan sampe ketauan, mereka pasti lagi nyari" Ucap Ari seraya memberikan masker penutup muka kepada Ali.

"Tenang Ri, gua jaga diri ko" Ucap Ali seraya terkekeh pelan.

"Jangan bawa motor,mobil gua aja bawa" Ari berjalan ke arah meja tempat kunci mobil nya lalu melemparkan kunci mobil itu kepada Ali.

"Asik! naik mobil mahal nih" Seru Ali.

"Alay, kan biasanya lo yang bawa mobil gua tanpa izin, sekarang gua izinin" Cibir Ari seraya mengingat ketika Ali selalu membawa mobil nya tanpa izin.

Ali tertawa lepas Ia menertawai wajah masam Ali "Lamain deh kaya gini,lo jadi baik Ri" Ucap Ali.

"Bacot lo"

"Yaudah bye, makasih brad love you"

"Bucin"

Ali hanya tertawa lalu keluar menuju mobil hitam milik Ari yang sudah terparkir rapih di depan.

Meski kondisi nya sedanh tidak baik,meski Ia harus bermain petak umpet namun Ali masih bersyukur untuk bisa mengeluarkan tawa di tengah situasi seperti ini. Entah sampai kapan Ia terus menghindar agar mereka tak menemui diri nya dan Ari. Jika bersembunyi adalah cara terbaik semoga saja semuanya baik baik saja.

Saat Ali hendak mengendarai mobil nya bunyi suara notifikasi terdengar dari handphone nya yang berada di saku celana hitam,Ia mengambil handphone nya untuk melihat siapa yang mengirim pesan kepada nya. Ternyata dari Dimas yang Ia nama kan 'PrakaSasa bumbu masak' itu.

PrakaSasa bumbu masak

-PrakaSasa bumbu masak
lo dimana si li, lama amat
Dandan dulu?

Dzali Alfaizi-
Ini mau jalan, tungguin

-PrakaSasa bumbu masak
beneran otw jalan kan
Bukan otw mau mandi?

Dzali Alfaizi-
Lo kira gua cewe
Udah ah dim nih otw beneran

-PrakaSasa bumbum masak
okee, cepetan!

Dzali Alfaizi-
Iya bawel

Setelah mengakhiri pesan singkat dengan Dimas,Ali mengendarai mobil nya sedikit bergerutu karena sedikit macet akibat sore hari semua pulang dari kegiatan masing-masing. Namun setelah hampir lima belas menit mobil yang di kendarai Ali memasuki Cafe bernama 'Rock Star' itu.

"Hay gais!" Sapa Ali ketika sampai di meja 14 tempat Dimas, Kevin dan Ei duduk berhadapan.

"Lama lo, kita buru buru balik sekolah, lo nya ngaret hadeh" Dimas memasang wajah jengkel nya meski Ia merespon 'tos' dari Ali.

"Sorry" Ucap Ali seraya menunjukkan kedua jari nya.

"Ngapain pake masker? Sakit lo Li?" Kevin menatap masker hitam yang di kenakan oleh Ali, Ia penasaran.

"Kurang fit aja, untung udah mendingan" Jawab Ali, terpaksa berbohong.

"Lo ga masuk sekolah karena sakit?" Ei ikut bertanya Ia juga masih penasaran kemana pergi nya Ali selama ini.

Succes Dream [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang