Six

59 13 8
                                    

"Gua pikir pikir nih,si Ben-Ben itu,suka deh sama Aca" Kev melirik kearah tiga temannya yang sedang menghisap rokok. "Bisa apa sih si Ben Ben itu" Tambah Ei.

"Bisa nikung dong hahahaha" Ucap Dimas lalu teman temannya tertawa. "Bego di pelihara lo Dim" Cibir Ali menertawai Dimas, bukan lawakannya. "Tapi emang bener kan?" Kev mengangkat alisnya.

"Kayanya engga,dia bukan nikung. Emang lagi ngedeketin aja" Ali melirik kearah Kev yang sudah menganti raut wajahnya. "Lo ga deketin dia juga?"

"Alah sia boy,gas aja lah,gausah takut"
Ei berteriak sepeeti supporter di sebuah perlombaan. "Bener tuh gaspolin aja cuyy" Dimas menggoyangkan tubuh Ali. "Gila lo berdua anjir" Elak nya.

"Ya lagian cewe kalau udah jatuh ke hati,susah Li buat pindah,harus di selingkuhin dulu" Ucap Kev mendukung kedua temannya. "Beuuh emang kalau pakboy tuh tau tentang semuanya dah" Dimas melirik Kev seraya tertawa. "Gua pakboy,gua bangga" Ucap Kev seraya menyengir.

Ali memikirkan ucapan Kev,teringat suatu hal saat itu,saat dimana ia menhack akun instagram Aca,saat dimana Ia melihat tulisan Ari di meja kamarnya,saat hati nya tertusuk,saat mendengar jika Aca menyuruh nya untuk pergi,saat..saat ia berdiam tak bisa kemana-mana. "Kayanya gua ga bakal deketin Aca sampai seserius itu" Ucap nya,suaranya pelan,sangat pelan tapi tetap terdengar.

"Lo gila Li? Malu sama yang awal masuk udah nge godain brooo" Ei dan kedua temannya menatap Ali heran. "Ini sih bukan panutan gua nih" Tambah Dimas, "Yang kaya Aca udah jadi spesies langka" Imbuh nya.

"Gila lu ndro,lo kira Aca kodomo" Balas Kev. "Komodo aneh,kodomo mah odol" Ali mendorong kening Kev dengan jari telunjuknya. "Hahaha maapin lupa abang"

"Kenapa si Li,ga di seriusin aja?" Dimas menoleh kearah Ali setelah tawa nya berhenti. "Dia terlanjur ga suka sama gua" Ali menjawab, tanpa menatap mata Dimas. "Lo ngelakuin hal salah?" Ketiga teman Ali menatap heran teman satunya ini,entah apa yang menjadi alasan untuk memperjuangkan seseorang.

"Mungkin, Aca ga suka masa lalu dan gua udah ngebuka masa lalu nya Aca" Ali menghisap rokoknya yang sedari tadi ia taruh di asbak,lalu ia menatap kosong langit pada siang menuju sore.
"Dia terlalu unik" Tambahnya.

"Ga mungkin,masa cuman itu doang,lo ngebuka tentang apa Li?" Tak ada tawa lagi,semua seakan akan memfokuskan masalah yang sedang Ali hadapi. Mata Kev tajam melihat kearah Ali yang terus menghisap rokoknya.

"Ucapan lo Kev,tentang selingkuh. Aca di selingkuhin sama Kakak gua,tapi entah kenapa sekarang Kakak gua yang malah kangen sama Aca" Ali menatap Kevin,orang yang di sebut raja percintaan oleh nya dan teman yang lainnya. "Anjir,dunia sempit" Ucap Kev sedikit terkejut.

"Tapi Li,masa lalu yaudah lah,sekarang lo buktiin aja,kalau lo beda sama kakak lo" Ei sedikit menekan suaranya,agak geram dengan masalah yang di hadapi Ali.

"Susah,susah ga akan bisa" Elak Ali yang sudah pasrah dengan keadaannya sekarang,hampir hatinya tak bisa lagi menopang, jika masalah ini menyangkut kepada saudaranya.

"Orang tua lo pasti bangga,punya anak penyelesai masalah,kalau lo nanti jadian sama Aca pastikan Aca sama Ari bakal baikan" Dimas menambahkan, ingin menyemangati Ali kembali.

"Jangan sebut orang tua,gua pernah kenal sama mereka" Ali menginjak rokoknya lalu berdiri,berjalan menuruni anak tangga,pergi dari rooftop lantai 4 itu.
-
Kelas yang sunyi,hanya tersisa Aca seorang di dalam kelas,Ia salah mengerjakan PR,halaman yang di berikan oleh Bu Ita guru bahasa inggris nya beda dengan halaman yang Ia kerjakan semalam,hasilnya ya begini Ia ditinggal sendiri di dalam kelas untuk mengerjakan terlebih dahulu.

Succes Dream [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang