Nineteen

1.9K 134 31
                                    

“James?" panggil Nad saat mereka berada di mobil yang sama menuju studio Andy Joo.
James bergumam tanpa melepas pandangan dari layar ponsel.

Sepuluh menit sudah berlalu sejak mobil yang dikemudikan Roland menjauhi lokasi syuting di Blok C, selama itu pula James menyibukkan diri dengan ponselnya, mengabaikan Nad yang berulang kali mengajaknya bicara.

“James!“ pekik Nad menutup sebagian layar ponsel itu. Hingga mau tak mau akhirnya, pria itu menoleh kesal,“Ada apa? Kau merusak permainanku.“

James menggerutu, melempar pandangannya ke luar jendela.

“Apa kau sudah menghubungi Nilam?“bisik Nad menarik ujung kaos tanpa lengan milik James.

“Belum aku lihat, tadi malam aku langsung tidur,“jawab James ketus. Ia tak habis pikir kenapa Nad tega menyuruhnya memijit Bryn. Mengerjainya dengan telak di hadapan semua orang. Belum lagi tingkah sok manjanya yang menyuruh James mengambil ini dan itu.

Jawaban James, sangat tidak masuk akal mengingat ada Elena bersamanya sepanjang malam.

“Ada apa?“tanya Siby yang duduk di kursi kemudi. Wanita itu menoleh penasaran ke arah keduanya bergantian.

“Tidak ada apa-apa!“ jawab Nad dan James kompak. Sama- sama bersungut di waktu yang bersamaan membuat suasana panas mendadak aneh dan konyol.

“Oh ya, Tuhan! Roland, kau dengar? Kita tidak seharusnya menghawatirkan kekompakan mereka. Bahkan di saat sedang marah, mereka punya Chermisty yang kuat!“ ledek Siby menyenggol bahu Roland. Kedua manusia di depan kemudi tergelak, menertawai sesuatu yang menurut Nad apalagi James sama sekali tidak lucu.

-----

“Selamat, kudengar kalian terlibat skandal paling heboh tahun ini,"kata Andy Joo saat mereka tiba studionya. Ia menarik beberapa kursi putar untuk ke empat tamunya sore itu.

Nad berusaha tersenyum menanggapi sindiran tajam Andy Joo. Mau bagaimana lagi? Marah juga tidak mungkin.

"Hahaha, terima kasih," tiba-tiba James tertawa begitu garing, merangkul Nad lalu mengumbar seulas senyum jahil yang tentunya membuat siapapun yakin ada udang di balik batu.

Point 2. Bersikap mesra sebagai seorang kekasih di depan umum.

Benar saja, di detik kedua James mengacak rambut Nad yang sudah diblow rapi hingga berantakan.

Hampir saja, Nad meledak jika Siby tidak menegur sikap mereka.

"Apa yang kalian ingin tunjukkan?" bisik Siby mendekat lalu memisahkan pandangan benci dari couple palsu itu sebal.

"Maaf, dia terlalu mengemaskan," kata James pada Andy Joo. Ia dengan nada lucu mencubit pipi Nad. Sayangnya bukannya tersipu di puji sang pacar palsunya, Nad hanya sanggup memberi senyuman di sudut bibir. Mirip orang sakit gigi.

James kembali tertawa seperti tadi, sangat hambar sampai Andy Joo nyengir pun tak sanggup dan Roland bahkan menangkup wajahnya stres.

"Akh, sudahlah! Ayo cepat kita latihan. Ketua Love team kalian menghubungiku karena mereka berencana membuat mini konser untuk kalian akhir Mei besok."

Syok, Nad dan James menyahut bersamaan,"Tidak!"

Kini, bukan hanya Andy Joo yang melotot kesal, Siby dan Roland bergerak maju secara bersamaan untuk menjewer kuping mereka.

Pemandangan aneh selama ia menjadi pemusik adalah hari dimana Couple yang dianggap paling romantis malah bersikap seperti anak kecil.

-----

The Other Story of Jadine ( Di balik Layar Pembuatan OTWOL)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang